Penulis: Hong Angie
Video: Saluran YouTube resmi Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual Dunia
Korea menduduki peringkat keenam dunia dalam Indeks Inovasi Global tahun ini.
Badan Kekayaan Intelektual Korea (KIPO) mengumumkan pada tanggal 26 September 2024 bahwa Korea menduduki peringkat keenam secara keseluruhan dari 133 negara dalam Indeks Inovasi Global (GII) tahun 2024. Korea masuk dalam peringkat 10 besar untuk lima tahun terakhir berturut-turut. Peringkat tersebut diumumkan oleh Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO).
KIPO menilai hal tersebut sebagai hasil pengakuan dunia atas kemampuan inovasi Korea yang tinggi.
Korea naik empat peringkat dibandingkan tahun 2023 dan melampaui Tiongkok (peringkat ke-11), Prancis (peringkat ke-12), dan Jepang (peringkat ke13). Swiss menduduki peringkat pertama selama 15 tahun berturut-turut, diikuti Swedia, Amerika Serikat, Singapura, dan Inggris.
GII merupakan indeks yang mengukur kemampuan inovasi negara-negara anggota WIPO yang menjadi tenaga penggerak pengembangan ekonomi masa depan. Indeks tersebut diukur oleh WIPO, European School of Management and Business, dan Cornell University di Amerika Serikat dan diumumkan sejak tahun 2007.
GII dihitung dengan menggabungkan 78 indikator rinci dalam 7 bidang, termasuk 5 bidang masukan seperti sumber daya manusia dan penelitian, serta 2 bidang keluaran seperti pengetahuan dan teknologi.
Di antara 78 indikator rinci, Korea menduduki peringkat pertama dunia dalam lima indikator, termasuk tiga indikator terkait kekayaan intelektual, seperti permohonan paten dibandingkan produk domestik bruto (PDB).
Korea menduduki peringkat pertama di dunia dalam bidang sumber daya manusia serta penelitian selama enam tahun berturut-turut. Korea menduduki peringkat keenam dalam bidang masukan dan peringkat keempat dalam bidang keluaran.
Direktur Biro Perlindungan dan Kerja sama Properti Industri di Badan Kekayaan Intelektual Korea Jeong In-sik mengatakan, "Alasan utama kemampuan inovasi Korea sangat dihargai adalah karena pemerintah dan sektor swasta berinvestasi secara intensif dalam pelatihan orang-orang berbakat dan pengembangan penelitian. Upaya tersebut mengakibatkan penciptaan dan perlindungan kekayaan intelektual secara aktif."
Ia menambahkan, "Kami akan memimpin dalam menciptakan ekosistem di mana kekayaan intelektual yang merupakan hasil inovasi dapat dimanfaatkan dan dilindungi secara efektif."