Sosial

2022.10.04

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain


Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan Park Bo Gyoon. (Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata)

Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan Park Bo Gyoon. (Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata)



Oleh Kim Seon Ah

Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan Park Bo Gyoon mengirimkan surat ucapan belasungkawa kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia Zainudin Amali. Ucapan belasungkawa tersebut disampaikan karena Korsel ikut berduka atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober (waktu setempat) di Malang, Jawa Timur.

Dalam suratnya, Menteri Park mengucapkan, "Kami mendengar kabar duka mengenai tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Indonesia. Kami juga ikut merasakan duka mendalam yang tidak bisa kami ungkapkan dengan kata-kata."

Menteri Park memberikan penghiburan dengan mengatakan, "Saya mewakili dunia olahraga Korea Selatan mengucapkan turut berdukacita atas wafatnya para korban. Semoga anggota keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan kuat. Kami juga berdoa agar para korban luka bisa cepat pulih."

Menteri Park melanjutkan, "Indonesia merupakan negara yang sudah bersahabat lama dengan Korea Selatan dalam bidang olahraga. Kami merasakan kesedihan yang sama dengan negara, masyarakat, dan komunitas sepak bola Indonesia. Kami mendoakan agar Indonesia bisa pulih dari tragedi ini secepatnya."

Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu juga diberitakan di berbagai media Korsel. Tragedi tersebut diberitakan terjadi setelah pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya selesai di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Pertandingan tersebut diakhiri dengan kekalahan Arema FC untuk pertama kalinya dalam 23 tahun di kandang sendiri. Menurut laporan pada tanggal 2 Oktober, sebanyak 125 orang dilaporkan tewas pada tragedi yang diawali karena sebagian suporter turun ke lapangan.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata ke arah penonton untuk meredam massa. Ribuan penonton yang menghindari tembakan gas air mata itu akhirnya berlari ke arah pintu keluar. Akan tetapi, pintu keluar yang kecil membuat para penonton berdesak-desakan lalu terinjak-injak sehingga menyebabkan banyak korban tewas.

sofiakim218@korea.kr

konten yang terkait