Sci/Tekno

2025.11.11

Jalur perpindahan sel kanker yang selama ini menjadi misteri berhasil diungkap untuk pertama kalinya di dunia oleh tim peneliti Korea. Foto di atas menunjukkan Heo Won Do dari Departemen Ilmu Hayati di KAIST. (KAIST)

Jalur perpindahan sel kanker yang selama ini menjadi misteri berhasil diungkap untuk pertama kalinya di dunia oleh tim peneliti Korea. Foto di atas menunjukkan Heo Won Do dari Departemen Ilmu Hayati di KAIST. (KAIST)



Penulis: Jeon Misun

Jalur perpindahan sel kanker yang selama ini menjadi misteri berhasil diungkap untuk pertama kalinya di dunia oleh tim peneliti Korea.

Penemuan ini diharapkan dapat menjadi petunjuk penting untuk mengidentifikasi penyebab berbagai penyakit, termasuk metastasis kanker dan gangguan imun, serta mengembangkan strategi pengobatan baru.

Institut Sains dan Teknologi Korea (KAIST) pada tanggal 10 November 2025 mengumumkan bahwa Heo Won Do dari Departemen Ilmu Hayati, bekerja sama dengan Cho Kwang-Hyun dari Departemen Bio dan Rekayasa Otak KAIST serta Lee Gabsang dari Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat, berhasil mengungkap mekanisme otonom sel, yaitu proses sel dalam menentukan arah geraknya sendiri tanpa adanya sinyal eksternal.

Tim peneliti mengembangkan teknologi pencitraan baru bernama INSPECT (INtracellular Separation of Protein Engineered Condensation Technique), yang memungkinkan pengamatan langsung terhadap bagaimana protein berikatan di dalam sel melalui sinyal fluoresen.

Dengan menggunakan teknologi ini, mereka menemukan bahwa keputusan sel untuk bergerak lurus atau berbelok ditentukan oleh jenis protein yang berikatan dengan protein keluarga Rho, yang berperan penting dalam pengaturan pergerakan sel.

Berdasarkan hasil penelitian, kombinasi protein Cdc42-FMNL berperan sebagai sirkuit utama yang mengarahkan sel untuk bergerak lurus, sedangkan kombinasi Rac1–ROCK berfungsi dalam mengatur perubahan arah gerak sel.

Heo menjelaskan, "Kami telah membuktikan bahwa pergerakan sel bukanlah gerakan acak, melainkan dikendalikan secara presisi oleh program internal yang dibentuk melalui interaksi antara protein pensinyalan Rho dan protein penggerak sel."

Ia menambahkan, "Teknologi INSPECT memungkinkan visualisasi interaksi antarprotein di dalam sel dengan resolusi tinggi, sehingga dapat digunakan secara luas untuk mengungkap mekanisme molekuler berbagai fenomena biologis dan penyakit, termasuk metastasis kanker dan migrasi sel saraf."

Hasil penelitian ini telah diterbitkan pada tanggal 31 Oktober 2025 di jurnal ilmiah internasional bergengsi bidang sains, Nature Communications.

msjeon22@korea.kr

konten yang terkait