Tim peneliti Korea berhasil mengembangkan teknologi yang dapat membunuh sel kanker hanya dengan memotong satu untai dari heliks ganda DNA sel kanker. (iClickArt) *Reproduksi dan pendistribusian ulang foto di atas secara tidak sah dilarang berdasarkan undang-undang hak cipta.
Penulis: Koh Hyunjeong
Tim peneliti Korea berhasil mengembangkan teknologi gunting gen yang dapat secara selektif memotong gen mutasi pada sel kanker.
Universitas Sains dan Teknologi Ulsan (UNIST) mengumumkan pada tanggal 3 September 2025 bahwa tim gabungan yang dipimpin oleh Cho Seung-woo dari Departemen Biomedis UNIST bersama Pusat Penelitian Homeostasis Genom di Institut Ilmu Dasar (IBS) telah berhasil mengembangkan teknologi yang mampu membunuh sel kanker hanya dengan memotong satu untai ganda DNA sel kanker.
Pada tahun 2022, tim peneliti mengusulkan metode terapi kanker dengan memotong gen mutasi menggunakan gunting gen CRISPR. Namun, saat itu diperlukan lebih dari 20 gunting gen. Dalam penelitian terbaru ini, jumlah gunting gen yang dibutuhkan berhasil dikurangi secara drastis menjadi hanya 4 gunting gen.
Kunci teknologi ini adalah penggunaan bersamaan inhibitor enzim Venadaparib (PARP, Poly ADP-ribose polymerase) yang berperan dalam perbaikan kerusakan DNA. Dengan demikian, untai tunggal DNA yang telah dipotong tidak dapat diperbaiki kembali.
Seorang anggota tim penelitian menjelaskan, "Ketika dikombinasikan dengan obat kanker target maupun radioterapi, teknologi ini menunjukkan efek sinergis. Kami berharap teknologi ini dapat digunakan tidak hanya sebagai terapi tunggal, tetapi juga sebagai strategi terapi kombinasi."
Hasil penelitian ini dipublikasikan pada tanggal 1 Agustus 2025 di Cancer Research, jurnal resmi American Association for Cancer Research (AACR).
hjkoh@korea.kr