Teknologi utama SPHEREx adalah teknologi spektroskopi yang mampu mengobservasi spektrum melalui perubahan inframerah dalam skala yang luas. Foto di atas menunjukkan SPHEREx yang akan diluncurkan pada akhir Februari 2025. (Institut Teknologi California)
Penulis: Charles Audouin
Teleskop luar angkasa terbaru NASA (Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat) yang dikembangkan dengan partisipasi Korea akan diluncurkan pada akhir Februari 2025.
KASA (Badan Penerbangan dan Antariksa Korea) mengungkapkan bahwa SPHEREx akan diluncurkan pada tanggal 27 Februari 2025 pk. 19:00 (waktu setempat) dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg, California, Amerika Serikat.
SPHEREx (Spectro-Photometer for the History of the Universe, Epoch of Reionization and Ices Explorer) merupakan sebuah teleskop luar angkasa baru yang dibuat bersama oleh 12 lembaga, termasuk KASI (Institut Astronomi dan Ilmu Ruang Angkasa Korea).
SPHEREx mampu mengamati langit dalam cahaya inframerah yang tidak terlihat di mata manusia. Teleskop ini akan mampu mengumpulkan data dari sekitar semiliar benda langit dengan menggunakan 102 pita warna yang berbeda di angkasa.
SPHEREx akan menjalani misi selama 2,5 tahun dan hasil misi tersebut diharapkan akan mampu berkontribusi dalam mewujudkan peta luar angkasa baru yang lebih unggul dari peta luar angkasa sebelumnya.
Tim peneliti akan menggunakan teleskop tersebut untuk mengobservasi distribusi air dan karbondioksida yang berada dalam kondisi beku di dalam Bima Sakti untuk memahami kemunculan makhluk hidup.
Data yang dikumpulkan oleh SPHEREx juga akan digunakan untuk menganalisis penyebab pengembangan alam semesta setelah Dentuman Besar.
Misi lain yang diemban oleh SPHEREx adalah penelitian terkait pembentukan dan evolusi galaksi dengan mengukur cahaya radiasi latar belakang ekstragalaksi (EBL).
KASI telah berpartisipasi dalam pengembangan SPHEREx mulai dari tahap perencanaan di tahun 2016 hingga pengembangan perangkat lunak yang mampu menganalisis data-data observasi dan peralatan untuk menguji kinerja SPHEREx.
Administrator Direktorat Misi Sains NASA Nicky Fox menilai, "Kami memetakan seluruh langit dalam 102 warna inframerah untuk pertama kalinya dalam sejarah."
SPHEREx akan melakukan misinya selama 2,5 tahun di lokasi yang berada di ketinggian sekitar 650 km di atas permukaan bumi. Foto di atas menunjukkan ilustrasi peta luar angkasa inframerah dan hasil observasi benda langit yang dibuat berdasarkan hasil observasi SPHEREx. (KASA)