Tokoh

2025.04.15

Kim Young-mi berangkat dari Hercules Inlet di pantai barat Antartika pada tanggal 8 November 2024 (waktu setempat) dan tiba di Gletser Leverett pada tanggal 17 Januari 2025. Ia menempuh jarak 1.786 km dalam 69 hari 8 jam 31 menit dalam perjalanan ski solonya melintasi benua tersebut. Ia adalah orang Korea sekaligus Asia pertama yang berhasil melakukan hal tersebut. (Laman Instagram resmi Kim Young-mi)

Kim Young-mi berangkat dari Hercules Inlet di pantai barat Antartika pada tanggal 8 November 2024 (waktu setempat) dan tiba di Gletser Leverett pada tanggal 17 Januari 2025. Ia menempuh jarak 1.786 km dalam 69 hari 8 jam 31 menit dalam perjalanan ski solonya melintasi benua tersebut. Ia adalah orang Korea sekaligus Asia pertama yang berhasil melakukan hal tersebut. (Laman Instagram resmi Kim Young-mi)



Penulis: Lee Jihae

Seorang wanita telah menerjang suhu dingin ekstrem dan angin kencang Antartika untuk menyeberangi benua es itu sendirian. Kim Young-mi menjadi orang Korea pertama yang menyelesaikan perjalanan solo di benua itu. Ia menggunakan prestasinya pada tahun 2023 untuk mencapai Kutub Selatan sebagai motivasi untuk menghadapi tantangan yang lebih besar.

Kim Young-mi berangkat dari Hercules Inlet di pantai barat Antartika pada tanggal 8 November 2024 (waktu setempat) dan tiba di Gletser Leverett pada tanggal 17 Januari 2025. Ia menempuh jarak 1.786 km dalam 69 hari 8 jam 31 menit dalam perjalanan ski solonya melintasi benua tersebut.

Hanya empat orang di dunia termasuk Kim yang telah berjalan melintasi Antartika dari pantai pedalaman ke pantai pedalaman lainnya melalui Kutub Selatan. Korea.net pada tanggal 19 Maret 2025 mewawancarai Kim di kantor North Face, Jung-gu, Seoul. Saat itu ia berkisah mengenai cara bertahan hidup dan menghadapi tantangan di Antartika.


Korea.net pada tanggal 19 Maret 2025 mewawancarai Kim Young-mi di kantor North Face, Jung-gu, Seoul. (Lee Jeong Woo)

Korea.net pada tanggal 19 Maret 2025 mewawancarai Kim Young-mi di kantor North Face, Jung-gu, Seoul. (Lee Jeong Woo)


Anda pasti kelelahan saat melintasi Antartika. Bagaimana Anda menyiasatinya?

Saya berkonsultasi dengan ahli gizi sebelum berangkat ke Antartika dan menetapkan pola makan harian saya pada 840 gram makanan dengan 3.800 kkal, tetapi itu tidak cukup. Saya membutuhkan sekitar 6.000-7.000 kkal setiap hari. Saya hampir selalu makan daging sapi kering dan makanan instan. Nasi dikeringkan dengan cara dibekukan dan saya tinggal menuangkan air ke atasnya untuk dimakan.

Antartika tergolong gurun dengan curah hujan tahunan yang sangat sedikit dan kering. Bagaimana Anda mendapatkan air?

Saya mencairkan salju untuk minum. Saya bisa menghasilkan 5 liter air dengan sekitar 0,2 liter bahan bakar.

Bagaimana Anda membuang sampah?

Sejak awal, saya hanya membawa barang-barang penting. Saya harus membawa pulang semua sampah, jadi saya sangat berhati-hati untuk menghasilkan sesedikit mungkin. Berat bawaan awal saya adalah 100 kg, tetapi karena saya makan setiap hari, berat itu berangsur-angsur berkurang dan hanya tersisa 40 kg pada akhirnya. Saya mengemas masing-masing dua barang penting seperti dua perangkat GPS, dua, kompor dan dua tungku.

Kim Young-mi berfoto saat tiba di Gletser Leverett pada tanggal 17 Januari 2025. (Laman Instagram resmi Kim Young-mi)

Kim Young-mi berfoto saat tiba di Gletser Leverett pada tanggal 17 Januari 2025. (Laman Instagram resmi Kim Young-mi)


Dinginnya Antartika tampaknya tak terbayangkan.

Antartika tidak hanya kering dan dingin, tetapi juga sangat berangin. Di Kutub Selatan, suhu umum berada pada minus 15-35 derajat Celcius dan saat berangin, suhunya terasa lebih rendah lagi. Saya berkeringat meskipun kedinginan karena membawa beban yang berat dan keringat saya cepat membeku.

Angin juga menentukan hidup atau mati. Semuanya akan berakhir jika tenda saya tertiup angin. Saat angin bertiup paling kencang, saya menghitung arah angin, membangun tembok setinggi satu meter yang terbuat dari salju, dan mendirikan tenda di belakangnya.

Saya hampir tidak bisa makan camilan atau minum air pada hari-hari yang sangat berangin karena saya harus melepas sarung tangan. Badai salju menerpa dengan sangat hebat saat saya meninggalkan Kutub Selatan dan menuju Gletser Leverett, jadi saya harus beristirahat di tenda selama sehari.

Bagaimana Anda mencegah radang dingin di tengah cuaca yang sangat dingin?

Saya mengenakan sarung tangan dan beberapa lapis pakaian. Karena wajah saya adalah satu-satunya bagian tubuh saya yang terbuka, saya mengenakan dua lapis kacamata khusus dan masker.


Rute Kim Youngmi dalam perjalanan solonya melintasi Antartika ditandai dengan warna merah. Ia mengirimkan koordinat lokasinya setiap jam melalui sistem GPS untuk memberi tahu kerabat di Korea tentang keberadaannya. (Laman Instagram resmi Kim Young-mi)

Rute Kim Youngmi dalam perjalanan solonya melintasi Antartika ditandai dengan warna merah. Ia mengirimkan koordinat lokasinya setiap jam melalui sistem GPS untuk memberi tahu kerabat di Korea tentang keberadaannya. (Laman Instagram resmi Kim Young-mi)


Bagaimana rasanya berada di lingkungan Antartika?

Antartika adalah benua terdingin di dunia dan memiliki ketinggian rata-rata tertinggi di antara tempat-tempat yang dingin. Antartika yang saya alami sesuai dengan namanya sebagai benua dingin.


Gambar-gambar Kim Young-mi yang dibuatnya saat menjelajahi Antartika ditampilkan sebagai desain dalam pakaian North Face. 1.700 km yang tertulis pada baju tersebut merujuk pada perkiraan jarak tempuhnya berjalan kaki di benua tersebut. (Laman Instagram resmi Kim Young-mi)

Gambar-gambar Kim Young-mi yang dibuatnya saat menjelajahi Antartika ditampilkan sebagai desain dalam pakaian North Face. 1.700 km yang tertulis pada baju tersebut merujuk pada perkiraan jarak tempuhnya berjalan kaki di benua tersebut. (Laman Instagram resmi Kim Young-mi)


jihlee08@korea.kr

konten yang terkait