Tokoh

2025.03.06

Anggota masyarakat Korea semakin beragam. Menurut Kementerian Kehakiman, jumlah WNA (Warga Negara Asing) yang tinggal di Korea mencapai 2.657.883 orang atau melebihi 5% dari total penduduk. Mereka mempunyai berbagai latar belakang, seperti imigran karena perkawinan, TKA (Tenaga Kerja Asing), mahasiswa internasional, dan pekerja profesional. Mereka bukan lagi 'tamu', tetapi telah menjadi anggota penting masyarakat Korea. Korea.net menyoroti penampilan Korea yang kini mulai menjadi masyarakat multikultural melalui cerita para talenta berbakat yang memiliki latar belakang multikultural.



Penulis: Kang Gahui

Korea.net memasuki ruang latihan taekwondo Fakultas Seni Bela Diri Universitas Yong In yang terletak di Kota Yongin, Provinsi Gyeonggi. Bau keringat dari seragam dan pelindung memenuhi ruang tersebut. Suara tendangan kaki dan teriakan yang kuat para siswa menggema di seluruh ruang.

Korea.net bertemu dengan seorang remaja berusia 16 tahun pada kunjungan tanggal 25 Februari 2025. Ia sedang mendapatkan perhatian besar di dunia taekwondo. Dia adalah Byeon Jae-young yang berhasil mencapai rekor tertinggi di nomor free poomsae pada Kejuaraan Poomsae Taekwondo Dunia.

Byeon terlihat sedang melakukan demonstrasi taekwondo pada tanggal 25 Februari 2025 di ruang latihan taekwondo di Fakultas Seni Bela Diri Universitas Yong In yang terletak di Kota Yongin, Provinsi Gyeonggi. (Lee Jun Young)

Byeon terlihat sedang melakukan demonstrasi taekwondo pada tanggal 25 Februari 2025 di ruang latihan taekwondo di Fakultas Seni Bela Diri Universitas Yong In yang terletak di Kota Yongin, Provinsi Gyeonggi. (Lee Jun Young)


Free poomsae merupakan nomor taekwondo yang menampilkan lima teknik tendangan dengan musik, yaitu tendangan menyamping, bergantian, berputar, berkesinambungan, dan akrobatik.

Free poomsae terpilih sebagai nomor resmi di Kejuaraan Poomsae Taekwondo Dunia dan terus berkembang.

Byeon berhasil mengalungkan medali emas melalui rekor skor 9,54 di nomor free poomsae U-17 Kejuaraaan Poosmae Taekwondo Dunia yang digelar pada akhir tahun 2024 di Hong Kong.

Byeon mengatakan, "Saya tidak tahu akan mendapat nilai setinggi itu." Ia mengenang momen itu dengan senyum rendah hati.

Ia menambahkan, "Kejuaraan di Hong Kong memiliki suasana seperti festival sehingga saya tidak gugup seperti biasanya. Saya tidak bisa mengungkapkan kegembiraan saya dengan kata-kata karena saya menang dengan mengenakan seragam tim nasional untuk pertama kalinya."

Byeon terlihat sedang menampilkan tendangan akrobatik di Kejuaraan Poomsae Taekwondo Dunia yang digelar pada tanggal 1 Desember 2024 di Hong Kong. (World Taekwondo)

Byeon terlihat sedang menampilkan tendangan akrobatik di Kejuaraan Poomsae Taekwondo Dunia yang digelar pada tanggal 1 Desember 2024 di Hong Kong. (World Taekwondo)


Gaya free poomsae Byeon mendapatkan pujian berkat konten kreatif dan teknik yang sangat sulit. Sorotan dalam kompetisi tersebut merupakan tendangan akrobatiknya. Ia berhasil melompat setinggi tiga meter ke udara dan melakukan delapan tendangan berturut-turut.

Teknik kombinasi yang ia tampilkan saat meraih medali emas juga hebat, yaitu back kick, lalu touch swipe, touch rise, dan gainer switch, hingga cockscrew boxcutter. Itulah teknik yang hanya ia bisa dilakukan oleh para atlet poomsae di Korea.

Byeon mulai belajar taekwondo dengan rekomendasi ibunya saat berada di kelas satu SD. Pada saat kelas tiga SD, ia mulai bermimpi untuk menjadi atlet timnas Korea setelah menonton video K-Tigers. K-Tigers merupakan tim demonstrasi taekwondo. Ia memulai jalan untuk menjadi seorang atlet pada saat duduk di kelas dua SMP.

Ia terpilih sebagai atlet timnas Korea setelah setahun menjalani kehidupan atlet. Namun, jalan untuk mencapai puncak tidak begitu mudah. Ia mengalami dislokasi bahu setelah melakukan pendaratan yang salah dan mengalami banyak kegagalan dalam mempelajari teknik yang sulit.

Saat Korea.net bertanya mengenai cara ia menghadapi kesulitan, ia menjawab, "Saya harus bertahan. Saya mencoba berbagai metode dan terus menantang hingga akhir. Jika saya terus mencari cara, saya akhirnya akan dapat mencapainya."


Byeon terlihat sedang melakukan wawancara dengan Korea.net pada tanggal 25 Februari 2025 di ruang latihan taekwondo di Fakultas Seni Bela Diri Universitas Yong In, Kota Yongin, Provinsi Gyeonggi. (Lee Jun Young)

Byeon terlihat sedang melakukan wawancara dengan Korea.net pada tanggal 25 Februari 2025 di ruang latihan taekwondo di Fakultas Seni Bela Diri Universitas Yong In, Kota Yongin, Provinsi Gyeonggi. (Lee Jun Young)


Byeon menyebut keluarganya sebagai sumber kekuatan terbesarnya. Ia mengatakan, "Orang tua saya selalu mewanti-wanti saya agar tidak cedera. Kata-kata itu memberikan penghiburan bagi saya."

Saat ia masih kecil, ia menghabiskan liburan musim dingin di Filipina, yaitu negara ibunya. Namun, ia tidak dapat sering berkunjung sejak memulai kehidupan sebagai seorang atlet.

Ketika Korea.net bertanya tentang kebudayaan Korea dan Filipina, ia menjawab,"Yang paling saya suka adalah bisa makan makanan Korea dan Filipina bersama."

Mengenai kesulitan yang dialami sebagai anak dari keluarga multikultural, ia menjawab, "Kadang-kadang orang-orang bertanya kepada saya apakah salah satu orang tua saya adalah orang asing. Namun, saya tidak peduli."

Ia memberikan saran kepada teman-teman yang memiliki latar belakang sama dengan mengatakan, "Beberapa orang memiliki persepsi negatif terhadap keluarga multikultural. Namun, jangan peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain dan hanya mengikuti jalan yang Anda inginkan. Korea memiliki lingkungan dan sistem yang cukup untuk mencapai impian."

Tujuan berikutnya adalah memenangkan medali di Kejuaraan Poomsae Taekwondo Junior Asia. Namun, ia mengatakan keinginan utamanya, "Saya ingin menjadi atlet taekwondo dalam waktu yang lama tanpa terluka."

Byeon yang menulis sejarah baru dengan taekwondo. Tantangannya dimulai dari sekarang.


kgh89@korea.kr

konten yang terkait