Lee Donggeon, penulis webtun Yumi's Cells (2015), mengatakan dalam wawancara tertulis dengan Korea.net bahwa daya tarik massa adalah prinsip terpenting saat menggambar sebuah karya. Ia menekankan kemudahan komik untuk dibaca. (Lee Donggeon)
Penulis: Kim Seon Ah
"Kita hanya bisa melihat hal-hal istimewa, tetapi kita bisa berempati dengan hal-hal biasa."
Penulis Lee Donggeon, yang terkenal dengan
Yumi's Cells (2015) menyebut ini sebagai rahasia untuk karya-karya dia dicintai oleh para pembaca.
Yumi's Cells merupakan kisah yang menceritakan seorang wanita biasa berusia 32 tahun bernama Yumi dan sel-selnya tumbuh bersama.
Cara debut Lee terbilang unik. Sebelum debutnya, ia mendirikan perusahaan perseorangan untuk membuat alat tulis desain yang bernama A Bittersweet Company dan membuat stiker buku harian, A Bittersweet Life. Ia memasuki dunia webtun dengan membuat kartun untuk mempromosikan produk tersebut.
Lee menjadi penulis webtun resmi dengan karya debutnya
A Bittersweet Life (2011) pada usianya 30 tahun. Ia telah menghadirkan karya-karya bergenre romansa seperti
Ex-Girlfriend (2014),
Yumi's Cells, dan
Daily Jojo (2021). Baru-baru ini ia membuat webtun
Romance Sweetness 100% (2023) dengan tema kehidupan sehari-hari. Berikut adalah petikan wawancara Korea.net dengan Lee.
- Gaya gambar Anda bulat-bulat dan lucu. Bagaimana mengembangkan gaya gambar Anda?
Titik awal gambar saya adalah gambar barang-barang alat tulis desain di sebuah perusahaan alat tulis desain. Saya memulai dengan gaya gambar bulat-bulat, kecil dan lucu, lalu mengembangkannya lebih jauh ke dalam karya pertama saya,
A Bittersweet Life. Namun, dalam komik saya merasa diperlukan ekspresi yang lebih detail untuk mengekspresikan berbagai emosi karakter sehingga mengembangkan proporsi jari dan karakter secara bertahap.
- Yang menonjol adalah karakter dalam setiap karya Anda adalah orang-orang biasa yang tidak memiliki kemampuan super atau bakat yang luar biasa.
Kita hanya bisa melihat hal-hal istimewa, tetapi kita bisa berempati dengan hal-hal biasa. Apalagi kita bisa mendukungnya dan bahkan mencoba menempatkan diri di dalamnya. Dalam hal ini, saya merasa para pembaca dapat dengan cepat mengenal karakter tersebut dan mendukungnya untuk tumbuh.
Sel utama Yumi, sel cinta dari webtun Yumi's Cells, karya penulis Lee Donggeon. Sel utama adalah sel yang mengeluarkan tenaga paling besar. (Lee Donggeon)
- Karya representatif Anda, Yumi’s Cells merupakan karya segar dan unik karena setting untuk sel-sel yang berisi hasrat manusia hidup.
Itu adalah candaan yang orang-orang sering dilontarkan. Candaan seperti "Sepertinya sel cinta saya sudah mati" atau "Saya minggu depan akan mengurus semua pekerjaan yang ditunda." Karena saya menikmati ekspresi seperti itu, saya tidak melewatkannya dan menggunakannya untuk membuat cerita.
- Yumi’s Cells diproduksi sebagai sebuah drama dan mendapatkan popularitas besar. Sebagai penulis karya aslinya, Bagaimana perasaan Anda saat menonton drama ini?
Karya sendiri menjadi drama adalah pengalaman yang benar-benar mendebarkan. Diproduksi sebagai sebuah drama adalah bidang kreativitas lainnya, jadi saya menikmatinya sebagai penonton. Namun, menurut saya, diproduksi sebagai sebuah drama adalah bidang kreativitas yang berbeda, jadi saya tidak terlibat dalam produksi selain menjawab pertanyaan tim produksi tentang
setting awal drama tersebut. Menurut saya, saya tidak merasa kurang sesuatu terhadap konten yang diubah dalam drama tersebut karena itu memiliki kelebihan tersendiri.
Webtun Yumi's Cells diproduksi sebagai musim pertama (2021) dan musim kedua (2022) untuk konten asli TVING Yumi's Cells dan telah ditayangkan di lebih dari 160 negara di seluruh dunia, termasuk Eropa, Amerika Utara, dan Asia Tenggara. Drama tersebut telah mencapai kesuksesan besar dan menjadi populer. Foto tersebut merupakan poster teaser musim kedua drama Yumi’s Cells. (Instagram resmi TVING)
- Anda kebanyakan meliput genre kehidupan sehari-hari dan romansa, saya penasaran jenis webtun apa yang suka Anda baca.
Saya suka jenis webtun yang serupa. Saya suka gaya gambar lucu dan deskrispi psikologis yang detail. Saya suka nuansa esainya, jadi saya juga suka webtun kehidupan.
- Karena webtun Korea telah memantapkan dirinya sebagai perwakilan K-contents, Webtun Korea menarik perhatian sebagai kekayaan intelektual (IP) global. Adakah yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca mengenai masalah hak cipta?
Saya tahu bahwa masih banyak masalah terkait distribusi webtun ilegal, tetapi alasan pasar webtun tumbuh secara signifikan melalui dikenai biaya adalah karena pembaca memiliki kesadaran yang sangat baik terhadap kekayaan intelektual. Mungkin, jika saya harus menyampaikan hal ini kepada pembaca yang membaca wawancara ini, saya harus mengucapkan terima kasih daripada meminta sesuatu.
- Terakhir, tolong perkenalkan rencana masa depan Anda kepada pembaca Korea.net.
Sesuatu yang umum, tetapi istimewa untuk dilihat. Saya suka hal itu tentang webtun. Saya ingin terus membuat cerita yang menambah imajinasi komik pada cerita biasa.
Karikatur diri yang digambar oleh Lee Donggeon. Itu juga merupakan karakter utama bernama Loving Geon di webtun Romance Sweatness 100% (2023). Dalam wawancara tertulis dengan Korea.net, Lee mengungkapkan bahwa ia menyukai gaya gambar penulis komik Belgia Herge dari The Adventures of Tintin dan penulis komik Jepang Osamu Tezuka. (Lee Donggeon)
sofiakim218@korea.kr