Wartawan Kehormatan

2025.11.10

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Amanda Larasati dari Indonesia
Foto: Amanda Larasati

Minat masyarakat Indonesia untuk mempelajari bahasa Korea semakin meningkat seiring dengan kontribusi Korea yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, teknologi, sosial, politik, hingga budaya.

Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) turut memfasilitasi pembelajaran bahasa Korea bagi masyarakat Indonesia dengan berbagai program, mulai dari kelas bahasa Korea hingga kuliah khusus tentang bahasa Korea.

Fitri Meutia menyampaikan materi terkait kesalahan umum penggunaan tata bahasa Korea oleh penutur asing dalam kuliah khusus yang digelar pada tanggal 5 November 2025 di KCCI.

Fitri Meutia menyampaikan materi terkait kesalahan umum penggunaan tata bahasa Korea oleh penutur asing dalam kuliah khusus yang digelar pada tanggal 5 November 2025 di KCCI.


KCCI menggelar kuliah khusus bertajuk "Jangan Tertukar! Pahami Penggunaan Tata Bahasa Korea dengan Mudah" pada tanggal 5 November 2025. Narasumber yang diundang adalah Fitri Meutia yang merupakan dosen Program Studi Bahasa Korea di Universitas Nasional.

Kuliah khusus ini bertujuan untuk membantu pemelajar bahasa Korea memahami tata bahasa Korea di tingkat pemula yang acapkali penggunaannya tertukar atau salah sehingga peserta kuliah khusus diharapkan sudah mahir dalam membaca hangeul.

Fitri Meutia menyampaikan beberapa kesalahan umum penggunaan tata bahasa Korea oleh penutur asing dalam kuliah khusus yang digelar pada tanggal 5 November 2025 di KCCI.

Fitri Meutia menyampaikan beberapa kesalahan umum penggunaan tata bahasa Korea oleh penutur asing dalam kuliah khusus yang digelar pada tanggal 5 November 2025 di KCCI.


Fitri menyampaikan beberapa tata bahasa Korea di tingkat dasar yang penggunaannya sering salah berdasarkan penelitian yang ia lakukan. Sebagai contoh, tata bahasa Indonesia tidak mengenal partikel subjek maupun objek sehingga pemelajar dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibunya akan kesulitan dalam menggunakan partikel tersebut, terutama partikel topik dan subjek.

Selain itu, beberapa hal lain yang sering salah digunakan oleh penutur bahasa Indonesia dalam menggunakan bahasa Korea adalah penggunaan tata bahasa waktu, negasi, penghubung, niat/keinginan, sebab akibat, dan adverbia.

Fitri pun menjelaskan bahwa perbedaan bahasa Korea dan Indonesia tidak hanya meliputi susunan kalimat, tetapi juga penghilangan subjek yang sering dilakukan dalam bahasa Korea. Ia mengungkapkan bahwa penyederhanaan subjek dalam bahasa Korea menjadi tantangan bagi para juru bahasa Korea karena mereka harus memahami subjek yang sedang dibicarakan.

Fitri Meutia menyampaikan beberapa kesalahan umum penutur bahasa Indonesia dalam menggunakan bahasa Korea, terutama dalam penggunaan partikel topik dan subjek.

Fitri Meutia menyampaikan beberapa kesalahan umum penutur bahasa Indonesia dalam menggunakan bahasa Korea, terutama dalam penggunaan partikel topik dan subjek.


Peserta dari berbagai latar belakang sangat antusias mengikuti kuliah khusus tentang tata bahasa Korea ini, mulai dari mahasiswa, akademisi, peserta kursus bahasa Korea, pemelajar bahasa Korea otodidak, hingga komunitas di bidang bahasa Korea.

Peserta tidak hanya mendengarkan pemaparan dari narasumber, tetapi juga berpartisipasi secara aktif dalam menjawab pertanyaan dari narasumber, memberikan tanggapan, dan mengajukan pertanyaan seputar topik pembahasan.

Fitri Meutia memberikan kuis kepada para peserta yang hadir dalam kuliah khusus yang digelar pada tanggal 5 November 2025 di KCCI.

Fitri Meutia memberikan kuis kepada para peserta yang hadir dalam kuliah khusus yang digelar pada tanggal 5 November 2025 di KCCI.


Melalui kuliah khusus pada hari itu, penulis berhasil mendapatkan beragam pengetahuan baru dan motivasi dalam belajar bahasa Korea. Ia juga memberikan inspirasi kepada para peserta agar bisa terus semangat dan percaya diri dalam belajar bahasa Korea.

"Berdiri di sini dan mengajarkan bahasa Korea bukanlah hal yang mudah sebab saya telah melakukan berbagai kesalahan dalam menggunakan bahasa Korea dan saya terus belajar dari kesalahan tersebut," ujar Fitri.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait