Penulis: Wartawan Kehormatan Monthi Rosselini dari Indonesia
Foto: Cho Jong-cheol
Korea merayakan Hari Dokdo setiap tanggal 25 Oktober 2025. Untuk ikut memperingati hari tersebut, penulis mewawancarai Sekretaris Umum Yayasan Dokdo Sarang, Cho Jong-cheol, pada tanggal 1 Oktober 2025 melalui surel.
Yayasan Dokdo Sarang merupakan Yayasan yang mendorong gerakan cinta Pulau Dokdo kepada masyarakat Korea untuk berjuang dalam mempertahankan kedaulatan Pulau Dokdo. Cho menganggap bahwa pulau-pulau kecil berbatu di wilayah Dokdo bukan sekadar gugusan kepulauan di Laut Timur, melainkan simbol hidup sejarah, identitas, dan kebanggaan nasional Korea.
Cho mengungkapkan bahwa ia telah mengabdikan hidupnya untuk memastikan dunia mengakui Dokdo bukan hanya sebagai titik geografis di peta, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan Korea.
Cho Jong-cheol selalu antusias dalam mempromosikan Dokdo lewat berbagai program yang ia ciptakan.
Lahir dan besar di Gimcheon yang terletak di Provinsi Gyeongsangbuk, hubungan Cho dengan Dokdo terjalin sejak dini.
Ia menjelaskan, "Saya tumbuh besar di wilayah yang dekat dengan wilayah Ulleung-gun, tempat Dokdo berada. Kedekatan itu secara alami menumbuhkan minat yang mendalam terhadap pulau-pulau kecil tersebut."
Meninggalkan karier yang stabil di Seoul, Cho mendapati dirinya bergabung dengan pendirian Yayasan Dokdo Sarang. Sejak saat itu, ia telah menjadi penggerak di balik berbagai inisiatif yang menyoroti signifikansi budaya dan sejarah Pulau Dokdo bagi khalayak domestik dan internasional.
Di antara upaya unggulan organisasi ini adalah Proyek yang dikenal dengan sebutan Dokdo Hero, yaitu sebuah kampanye global yang diluncurkan bekerja sama dengan pakar humas Korea ternama, Seo Kyung-deok.
Proyek tersebut mencari individu-individu yang sering bekerja secara diam-diam dan tanpa pengakuan dalam mempromosikan keindahan dan pentingnya Dokdo di dunia.
Melalui film pendek dan dokumenter, kisah-kisah tersebut diangkat ke permukaan untuk merayakan diplomasi akar rumput dan advokasi yang didorong oleh semangat.
Program Dokdo Hero telah dipersiapkan secara matang bersama tim dan Cho pun berhasil mengunjungi salah satu 'Dokdo Hero' yang berada di Kanada. Ia adalah seorang WNA yang turut berpartisipasi dalam mempromosikan Dokdo lewat blognya.
Cho mengungkapkan, "Proyek ini bertujuan untuk menghargai upaya orang-orang yang tidak mendapatkan sorotan. Mereka adalah pahlawan sejati yang berkontribusi pada pengakuan global atas nilai-nilai Dokdo."
Untuk memperingati Hari Dokdo, Cho meluncurkan proyek baru bernama Secret Dokdo. Bekerja sama dengan seniman Korea, Seo Jun-beom, proyek ini menampilkan lukisan tinta dan warna Dokdo setinggi 6 meter pertama di dunia.
Cho menjelaskan, "Saya ingin menunjukkan bahwa Dokdo bukan sekadar pulau kecil yang terisolasi. Pulau ini menyimpan rahasia yang mendalam, kisah-kisah yang luas, kuno, dan kuat. Lukisan ini tidak hanya menangkap keindahan fisik Dokdo, tetapi juga bobot emosional dan historisnya."
Cho Jong-cheol berfoto bersama seniman Korea Seo Jun-beom, pelukis yang telah menghasilkan karya lukisan Dokdo dalam proyek Secret Dokdo.
Hari Dokdo menandai pemberlakuan Dekrit Kekaisaran No. 41 oleh Kaisar Gojong dari Kekaisaran Korea yang merupakan sebuah penegasan bersejarah mengenai kedaulatan Korea atas pulau-pulau kecil tersebut.
Bagi Cho, hari ini bukan sekadar peringatan, melainkan ajakan untuk bertindak. "Banyak organisasi, mahasiswa, dan warga berpartisipasi setiap tahun untuk menunjukkan kecintaan mereka pada Dokdo dan memberi tahu dunia bahwa Dokdo milik Republik Korea," ujarnya
Yayasannya berencana untuk meningkatkan aksesibilitas ke pulau-pulau kecil tersebut, mendukung fasilitas masuk yang berkelanjutan, dan semakin memperkuat kendali efektif Korea atas wilayah tersebut.
Melalui pendidikan, proyek budaya, dan penjangkauan internasional, Yayasan Dokdo Sarang terus kisah, warisan, dan simbol persatuan nasional yang abadi melalui Pulau Dokdo.
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.