Wartawan Kehormatan

2025.09.17

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Hanum Nur Aprilia dari Indonesia
Foto: Hanum Nur Aprilia

KPop Demon Hunters adalah sebuah animasi dengan nuansa budaya pop Korea yang kental. Animasi tersebut telah mencetak sejarah sebagai konten yang paling banyak ditonton di Netflix. Kesuksesan luar biasa ini menjadi tonggak emas bagi industri animasi Korea (K-Animation) yang kini berdiri sejajar dengan raksasa animasi dunia.

Di balik kesuksesan ini, ada peran besar dari infrastruktur kreatif Korea, salah satunya Museum Animasi di Chuncheon yang merupakan satu-satunya museum animasi di Korea yang menjadi pusat dokumentasi, pameran, dan edukasi seputar dunia animasi.

Museum Animasi yang terletak di Kota Chuncheon menyajikan perjalanan sejarah animasi Korea dan dunia serta menawarkan pengalaman langsung bagi pengunjung.

Museum Animasi yang terletak di Kota Chuncheon menyajikan perjalanan sejarah animasi Korea dan dunia serta menawarkan pengalaman langsung bagi pengunjung.


Kota Chuncheon yang dulu dikenal hanya sebagai daerah sumber air bagi ibu kota mulai bertransformasi sejak 1995 sebagai Kota Animasi. Pemerintah lokal menjadikan animasi sebagai industri yang didukung secara serius.

Festival komik pertama digelar pada tahun 1996, disusul oleh Chuncheon Animation Festival (CAF) yang resmi dimulai pada tahun 2007. Festival ini menjadi platform penting bagi animator muda maupun profesional untuk menampilkan karya mereka kepada publik dan mitra industri global.

Museum Animasi didirikan pada tahun 2003 dan memainkan peran penting dalam mengukuhkan Chuncheon sebagai Kota Animasi yang mendukung industri animasi Korea.

Museum Animasi didirikan pada tahun 2003 dan memainkan peran penting dalam mengukuhkan Chuncheon sebagai Kota Animasi yang mendukung industri animasi Korea.


Tak jauh dari Museum Animasi, terdapat sekolah menengah kejuruan animasi yang didirikan pada tahun 2010. Sekolah ini diharapkan menjadi tempat para animator muda Korea mengasah keterampilan.

Pertumbuhan industri animasi Korea juga tak lepas dari kolaborasi lintas negara. Melalui kerja sama Gangwon Information & Culture Promotion Agency (GIMC) dengan Tiongkok, serial animasi seperti Let's Go MBA, Cloud Bread, Power Mask, dan Fiddley Farm berhasil diproduksi dan mendapat sambutan baik.

Lukisan babi hutan dari masa prasejarah yang ditemukan di gua Altamira, Spanyol dianggap sebagai salah satu usaha pertama manusia untuk menggambarkan gerakan pada gambar statis.

Lukisan babi hutan dari masa prasejarah yang ditemukan di gua Altamira, Spanyol dianggap sebagai salah satu usaha pertama manusia untuk menggambarkan gerakan pada gambar statis.


Sejarah animasi telah dimulai sejak ditemukannya lukisan babi hutan yang dibuat sekitar 10.000 tahun SM di sebuah gua di Altamira, Spanyol. Salah satu babi digambarkan memiliki delapan kaki serta seolah-olah sedang berlari sehingga dianggap sebagai bentuk awal animasi atau usaha manusia untuk membuat gambar diam terlihat hidup dan bergerak.

Istilah animasi sendiri berasal dari bahasa Latin anima, yang berarti 'jiwa' atau 'kehidupan'.

Fenomena serupa juga ditemukan di Korea lewat lukisan-lukisan kuno seperti yang terdapat di makam Raja Seonjo (1522–1608) dan makam Muyongchong (abad ke-5 M).

Burung legendaris Jujak digambarkan dengan tiga kepala dan enam kaki untuk menyimbolkan kehadiran dari berbagai arah, sementara adegan perburuan di makam Muyongchong menampilkan gerakan yang dinamis, dengan prajurit berkuda dan hewan yang seakan berlari menembus batas ruang.

Museum Animasi menyajikan alur perjalanan sejarah animasi Korea dari dekade ke dekade.

Museum Animasi menyajikan alur perjalanan sejarah animasi Korea dari dekade ke dekade.


Lompatan ke dunia animasi modern Korea dimulai pada tahun 1936 dengan film pendek Gae Kkum karya Kim Yong-un dan Im Seok-gi. Meskipun tidak ditemukan catatan penayangannya, dokumentasi yang ada menunjukkan bahwa karya tersebut menandai lahirnya animasi Korea.

Nama Shin Dong-heon pun patut dikenang sebagai pelopor animasi Korea. Lewat pendirian studionya pada 1959 dan karya visioner seperti Hong Gil-dong, ia meletakkan fondasi penting bagi industri animasi Korea.

Hong Gil-dong merupakan film animasi panjang pertama Korea yang diadaptasi dari novel klasik dan menggambarkan pahlawan rakyat yang melawan ketidakadilan. Film ini mencerminkan kondisi sosial Korea saat itu dan menggabungkan teknologi lokal dengan penggunaan musik orkestra serta paduan suara sebagai elemen penting dalam animasi.

Seiring dengan kebangkitan televisi di Korea, animasi asing mulai membanjiri layar kaca karena keterbatasan produksi lokal. Namun, pada tahun 1976 film Robot Taekwon V, sebuah produksi animasi lokal Korea, menjadi fenomena nasional dan melahirkan tujuh seri yang kemudian direstorasi dan dirilis ulang dalam format Blu-ray.

Pengunjung dapat merasakan pengalaman interaktif dalam dunia animasi dengan mengisi suara karakter animasi di studio pengisian suara.

Pengunjung dapat merasakan pengalaman interaktif dalam dunia animasi dengan mengisi suara karakter animasi di studio pengisian suara.


Salah satu bagian paling menarik dari Museum Animasi adalah zona pengalaman interaktif. Pengunjung bisa mencoba berbagai tahapan dalam proses produksi animasi, termasuk pengisian suara, penambahan musik, dan pembuatan efek suara.

Bagi penulis, pengalaman paling berkesan adalah saat mencoba studio pengisian suara. Dengan panduan yang ditampilkan di layar dan mikrofon di depan, penulis berkesempatan untuk mengisi suara karakter ikonik Pororo yang telah menjadi favorit anak-anak dari berbagai generasi di Korea maupun dunia.

250917_animasi_6

Animasi Korea mengalami berkembang pesat sejak film Gae Kkum, Cloud Bread, hingga Larva, yang semakin menegaskan peran K-Animation sebagai kekuatan baru halyu.


Dengan memamerkan perkembangan industri animasi, museum ini mengajak pengunjung untuk merenungkan perjalanan yang telah dilalui dan menggugah imajinasi akan kemungkinan-kemungkinan baru, serta memantik semangat kreatif untuk menciptakan cerita yang menghubungkan berbagai budaya dan generasi.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait