Penulis: Wartawan Kehormatan Charisya Nizrina Putri F dari Indonesia

Departemen Bahasa dan Manajemen Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka kembali program relawan World Friends Korea ke-52 pada tanggal 9 Juli 2025. Program tersebut digelar bersama komunitas Pasific Asia Society (PAS) Youth yang mengangkat tema budaya.

Penyerahan Kenang-Kenangan berisi Tanda Tangan Kerja Sama dari Pihak PAS Youth dan Sekolah Vokasi UGM. (Panitia PAS Youth Mahasiswa UGM)

Program relawan tersebut melibatkan para mahasiswa yang berasal dari Korea, staf panitia mahasiswa Indonesia, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), dan siswa King Sejong Institute Yogyakarta.

Program WFK PAS Youth bertujuan untuk mengikat hubungan Korea dan Indonesia melalui diplomasi budaya dan memberikan pelatihan budaya. Program ini berlangsung selama 2 minggu yang terdiri dari kelas bahasa Korea, seni, dan olahraga untuk para relawan asal Indonesia serta kelas bahasa Indonesia dan alat musik tradisional Indonesia untuk para relawan asal Korea.

Penampilan tari bajidor kahot dari mahasiswa Sekolah Vokasi UGM dalam acara pembukaan program Program WFK PAS Youth tanggal 9 Juli 2025. (Panitia PAS Youth Mahasiswa UGM)

Program WFK PAS Youth sempat tertunda selama beberapa tahun akibat Pandemi Covid-19 dan akhirnya diadakan kembali di tahun 2025. Setelah acara pembukaan digelar pada tanggal 9 Juli 2025, kelas bahasa dan budaya digelar mulai keesokan harinya.

Kelas bahasa Korea dibagi menjadi beberapa level, yaitu pengenalan, dasar, menengah, dan persiapan TOPIK (Test of Proficiency in Korean).

Pelaksanaan Kelas Bahasa Korea level dasar. (Panitia PAS Youth Mahasiswa UGM)

Kelas seni yang dibuka oleh para relawan Korea mengajak para peserta Indonesia untuk mengenal seni tradisional Korea, seperti kaligrafi hangeul, kipas, topeng, dan kerajinan simpul. Kelas olahraga juga tidak kalah seru dengan kegiatan yang memperkenalkan permainan tradisional Korea, seperti tuho, jegichagi, ddakji, dan gonggi.

Para peserta Indonesia terlihat mencoba berbagai permainan tradisional Korea di kelas olahraga. (Panitia PAS Youth Mahasiswa UGM)

Tak hanya itu, para relawan juga mengajak para peserta untuk membuat video pendek terkait taekwonmu (tarian taekwondo). Keseruan interaksi bersama tim PAS Korea menciptakan interaksi yang harmonis dan kompak.

Para peserta asal Inodnesia terlihat sedang mempraktikkan tarian taekwondo yang diajarkan oleh relawan mahasiswa Korea. (Panitia PAS Youth Mahasiswa UGM)

Para relawan mahasiswa Korea pun mendapatkan kesempatan untuk mempelajari bahasa Indonesia dasar serta alat musik tradisional Indonesia. Tidak ketinggalan, mereka juga mencoba berbagai permainan masa kecil orang Indonesia seperti congklak, lompat tali, dan balap karung.

Tim relawan mahasiswa Korea mendapatkan kesempatan untuk mempelajari gamelan (kiri) dan congklak (kanan). (Ervin Nur)

Kebersamaan dalam mendapatkan pengalaman bersama relawan asing menciptakan tawa dan keseruan tersendiri walaupun terselimuti perbedaan.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.