Wartawan Kehormatan

2025.06.19

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Hanum Nur Aprilia dari Indonesia
Foto: Benedikta Miranti Tri Verdiana

Hubungan Korea dan Indonesia semakin erat dalam berbagai aspek, tetapi masih banyak sisi yang belum tergali secara mendalam oleh media. Untuk menjembatani kesenjangan ini, Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea hadir sebagai ruang belajar dan eksplorasi bagi jurnalis muda Indonesia.

The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea adalah sebuah platform yang ditujukan bagi jurnalis muda Indonesia untuk memperdalam pemahaman mereka terkait hubungan Indonesia-Korea yang selama ini masih kurang terangkat karena keterbatasan akses informasi.

The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea adalah sebuah platform yang ditujukan bagi jurnalis muda Indonesia untuk memperdalam pemahaman mereka terkait hubungan Indonesia-Korea yang selama ini masih kurang terangkat karena keterbatasan akses informasi.


Program ini merupakan hasil kerja sama antara Korea Foundation (KF) Jakarta dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) yang digagas karena menyadari pentingnya peran jurnalis dalam membangun pemahaman dan kepercayaan antara kedua negara.

Melalui program ini, para jurnalis muda Indonesia dapat memperluas wawasan seputar isu Korea dan mendorong keterlibatan aktif dalam membentuk wacana publik yang lebih berimbang tentang hubungan bilateral Korea-Indonesia.

Penulis mewawancarai salah satu peserta program, Benedikta Miranti Tri Verdiana. Ia membagikan refleksi mendalam tentang pengalamannya selama mengikuti program, tantangan dalam mengangkat isu-isu Korea di media Indonesia, serta peran jurnalis dalam memperkuat kerja sama antarnegara.

Benedikta Miranti Tri Verdiana menjadi salah satu delegasi jurnalis muda Indonesia dalam program The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea.

Benedikta Miranti Tri Verdiana menjadi salah satu delegasi jurnalis muda Indonesia dalam program The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea.


Mohon perkenalkan diri Anda.

Saya telah bekerja sebagai jurnalis media daring selama hampir enam tahun dengan fokus utama di kanal internasional. Dalam peran ini, saya terbiasa meliput isu-isu geopolitik, budaya, hingga ekonomi global.

Saya juga kerap bekerja sama dengan berbagai kedutaan besar serta Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, khususnya dalam konteks liputan hubungan bilateral, pertemuan internasional, dan dinamika kawasan. Fokus saya adalah menyajikan informasi global dalam bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca Indonesia.

Apa yang mendorong Anda untuk mengikuti program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea?

Program ini sudah cukup dikenal di kalangan jurnalis kanal internasional, termasuk di lingkungan media tempat saya bekerja. Banyak rekan yang sudah lebih dulu mengikuti dan membagikan pengalaman positif mereka.

Ketertarikan saya terhadap program ini juga dipicu oleh keunikan hubungan Korea-Indonesia, terutama dalam hal koneksi antarmasyarakat. Budaya pop Korea yang begitu digemari di Indonesia menciptakan ikatan emosional yang kuat dan saya melihat ini sebagai peluang untuk menggali lebih dalam dinamika hubungan kedua negara dari sisi yang lebih substansial.

Momen apa yang paling berdampak bagi Anda?

Yang paling berdampak bagi saya adalah kesempatan untuk bertemu langsung dengan tokoh-tokoh penting, seperti presiden Korea Foundation dan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Republik Korea.

Pertemuan ini tidak hanya memperluas koneksi profesional saya, tetapi juga memberi saya perspektif langsung tentang cara Korea melihat hubungan internasional dan kawasan. Sebagai jurnalis internasional, pengalaman ini sangat berharga untuk memperkuat liputan dan analisis saya ke depan.

Pertemuan dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri Republik Korea menjadi salah satu momen paling bermakna bagi Benedikta.

Pertemuan dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri Republik Korea menjadi salah satu momen paling bermakna bagi Benedikta.


Apa hal yang mengubah pandangan Anda terhadap Korea setelah mengikuti program?

Secara umum, ekspektasi saya terhadap Korea memang sudah cukup tinggi sebelum mengikuti program ini. Apa yang saya lihat di lapangan mengonfirmasi hal tersebut. Saya pun menjadi semakin memahami alasan Korea memiliki tempat khusus di hati masyarakat Indonesia.

Perkembangan teknologinya yang pesat, kedisiplinan masyarakatnya, dan pelestarian budayanya membuat Korea menjadi negara yang sangat menarik untuk dikaji lebih dalam, bukan hanya dari segi budaya pop, tetapi juga dalam konteks pembangunan dan diplomasi global.

Apa tantangan utama dalam menjadikan topik Korea relevan dan menarik bagi publik Indonesia?

Tantangan terbesarnya adalah dominasi narasi budaya pop Korea, seperti K-pop dan K-drama, yang membuat isu-isu serius seperti politik, HAM, atau geopolitik kurang menarik di mata pembaca Indonesia.

Selain itu, banyak yang menganggap isu-isu di Semenanjung Korea terlalu jauh dari kehidupan sehari-hari mereka. Padahal, stabilitas kawasan tersebut sangat berpengaruh terhadap dinamika global, termasuk Indonesia. Tantangannya adalah cara mengemas isu-isu ini agar terasa relevan, dekat, dan berdampak bagi pembaca lokal.

Sejauh mana peran jurnalis dapat berkontribusi dalam memperkuat hubungan bilateral antara Korea dan Indonesia?

Jurnalis memegang peran penting sebagai penghubung informasi yang akurat dan berimbang. Dengan mengikuti program ini, kami bisa menyampaikan isu-isu Korea secara lebih utuh karena melihat langsung realitas di lapangan.

Misalnya, saat program berlangsung menjelang pemilu Korea, saya bisa berbincang langsung dengan warga dan memahami perspektif mereka. Selain itu, jurnalis juga bisa menjembatani komunikasi dalam isu strategis seperti ekonomi, teknologi, dan budaya yang mendukung diplomasi kedua negara.

Adakah saran untuk jurnalis Indonesia yang ingin mengikuti program ini?

Saran saya sederhana, ikut saja. Program ini sangat kaya secara pengalaman dan pengetahuan. Tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberi kesempatan langka untuk melihat langsung hal yang selama ini hanya kita baca atau liput dari kejauhan.

Melalui program ini, kita bisa memperdalam pemahaman langsung dari sumber terpercaya dan membangun jejaring yang berguna dalam karier jurnalistik jangka panjang, khususnya di isu-isu internasional.

Program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea merupakan kerja sama antara KF Jakarta dan FPCI untuk mendorong para jurnalis terlibat aktif dalam membentuk wacana publik yang lebih berimbang tentang hubungan bilateral Korea dan Indonesia.

Program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea merupakan kerja sama antara KF Jakarta dan FPCI untuk mendorong para jurnalis terlibat aktif dalam membentuk wacana publik yang lebih berimbang tentang hubungan bilateral Korea dan Indonesia.


Lewat wawasan yang diperoleh langsung di lapangan, jurnalis memiliki peluang besar untuk memperluas cara pandang publik Indonesia terhadap Korea. Program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea membekali para peserta dengan perspektif baru, akses informasi yang lebih kaya, dan jejaring lintas negara yang kuat. Hal ini menjadi bekal penting untuk membangun pemberitaan yang tidak hanya informatif, tetapi juga memperkuat hubungan bilateral secara berkelanjutan.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait