Penulis: Wartawan Kehormatan Rahmat Agussalim dari Indonesia
Foto: Rahmat Agussalim

Kota Seoul dan Busan selalu menjadi sorotan utama wisata Korea. Namun, banyak tempat di Korea yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Jinhae popular dengan lautan bunga ceri yang romantis, Tongyeong dikenal dengan pemandangan pinggir lautnya, Pohang dicari karena ketenangan di pinggir pantainya, dan Gyeongju menjadi pusat pembelajaran sejarah lewat kompleks makan kuno.

Setiap destinasi menawarkan pengalaman unik yang tak boleh dilewatkan. Dengan mengunjungi keempat destinasi yang jarang terdengar oleh warga Indonesia tersebut, wisatawan bisa menemukan sisi lain Korea yang penuh dengan kejutan dan jauh dari hiruk pikuk kota besar.

Sebagai seorang mahasiswa pertukaran dari Indonesia yang sedang berada di Korea, penulis sempat mengunjungi empat destinasi tersebut untuk menikmati pesona yang berbeda.


Jinhae: Festival bunga ceri yang membius di musim semi

Bunga ceri bermekaran di Sungai Yeojwacheon di tengah musim semi pada tanggal 5 April 2025.

Jinhae merupakan sebuah kota kecil di Provinsi Gyeongsangnam yang menjadi magnet wistawan dalam maupun luar Korea pada setiap musim semi. Festival Bunga Ceri Jinhae yang biasa diadakan dari akhir Maret hingga awal April menawarkan ribuan pohon ceri yang mekar serempak sehingga menciptakan lautan bunga berwarna merah muda.

Lokasi terbaik untuk menikmati bunga ceri yang bermekaran tersebut adalah Sungai Yeojwacheon. Aliran sungai kecil tersebut dipagari oleh pepohonan ceri yang berada di kiri dan kanannya sehingga membentuk 'terowongan bunga' yang unik.

Wisatawan juga bisa menikmati keindahan bunga ceri di Stasiun Gyeonghwa, yaitu sebuah stasiun kereta yang sudah tidak dipakai lagi. Pengunjung bisa menikmati bekas stasiun yang dikelilingi oleh pohon ceri, tempat kelopak bunga berhamburan seperti salju. Lokasi ini sangat popular di kalangan pasangan, fotografer, dan warga setempat.


Tongyeong: Kereta gantung dan taman bunga di tepi pantai

Pemandangan Kota Tongyeong dari dalam kereta gantung pada tanggal 4 Mei 2025.

Tongyeong merupakan sebuah kota pelabuhan yang terletak di pesisir selatan Korea. Kota ini menawarkan kombinasi pemandangan laut dan atraksi modern. Wisatawan bisa menaiki kereta gantung melalui Tongyeong Cable Car Skywalk untuk bisa sampai ke puncak Gunung Mireuk. Dari ketinggian 200 meter, pengunjung bisa menikmati panorama Teluk Tongyeong dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Setelah itu, pengunjung bisa mengunjungi Triathlon Square yang berjarak 20 menit jika berjalan kaki dari Tongyeong Cable Car Skywalk. Area tepi laut ini dihiasi taman bunga warna-warni yang kontras dengan warna biru lautan. Wisatawan bisa mengunjungi hidangan laut segar atau bersantai di kafe yang berada di sekitar pantai sambal menikmati angin laut yang sejuk.


Pohang: Sabang Memorial Park dan pesona pantai timur

Pemandangan Kota Pohang dari puncak Sabang Memorial Park pada tanggal 26 April 2025.

Pohang merupakan kota industri yang menyimpan keindahan alam sehingga cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati pantai. Pengunjung bisa mempelajari sejarah maritime Korea di Sabang Memorial Park sambil menikmati bunga dan pemandangan laut timur Korea dari puncak taman tersebut. Sabang Memorial Park juga memiliki jalur pendakian dengan pemandangan Teluk Pohang.


Gyeongju: Makam kuno di Daereungwon Tomb Complex

Pemandangan makam dan mahkota emas yang ditemukan pada Geumgwanchong Tomb (kiri) dan mahkota dipajang dalam Silla Dynasty Tombs Information Center Gyeongju (kanan). Foto diambil pada tanggal 10 Mei 2025.

Gyeongju merupakan ibu kota Dinasti Silla (57 SM s/d 935 M) yang memiliki banyak situs warisan budaya UNESCO. Penulis sempat mengunjungi Daereungwon Tomb Complex, yaitu kompleks makam raja-raja Silla yang berbentuk seperti gundukan bukit. Saat musim gugur, area ini berubah menjadi surga warna-warni dengan daun maple dan ginkgo.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.