Wartawan Kehormatan

2025.05.12

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Aditya Nurmalita Pervitasari dari Indonesia
Foto: Aditya Nurmalita Pervitasari

Bulan Mei adalah bulan yang istimewa di Korea. Cuaca mulai menghangat dan bunga-bunga bermekaran. Selain itu, hati warga Korea juga ikut menghangat di bulan Mei karena ada dua hari penting yang diperingati, yaitu Hari Anak pada tanggal 5 Mei dan Hari Orang Tua pada tanggal 8 Mei. Penulis ikut memperingati kedua hari tersebut karena saat ini tinggal di Korea bersama seorang anak yang masih balita.

Untuk memperingati Hari Anak, PAUD di Korea dihiasi dengan berbagai aksesori dan warna. Putri penulis mengenakan kostum kupu-kupu dan berjalan di atas karpet merah dalam acara perayaan tersebut.

Untuk memperingati Hari Anak, PAUD di Korea dihiasi dengan berbagai aksesori dan warna. Putri penulis mengenakan kostum kupu-kupu dan berjalan di atas karpet merah dalam acara perayaan tersebut.


Tanggal 5 Mei setiap tahunnya dirayakan sebagai Hari Anak untuk mengapresiasi anak-anak dan mengingatkan pentingnya memberikan mereka pendidikan serta lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang.

Pada hari itu, PAUD putri penulis menggelar acara spesial. Anak-anak mengenakan kostum karakter dongeng, berjalan di atas karpet merah, dan menerima pita bertuliskan, "Bintang Hari Ini." Ruangan PAUD terasa hidup berkat balon berwarna warni, dekorasi ceria, dan spanduk besar bertuliskan, "Selamat Hari Anak!"

Putri penulis juga menerima bebagai hadiah kecil dari guru-gurunya sebagai bentuk kasih sayang. Melihat senyuman dan antusiasme anak-anak di hari itu, penulis merasa sangat bersyukur bisa tinggal di Korea karena negara ini begitu menghargai masa kanak-kanak dan memberikan ruang bagi mereka untuk merasa istimewa.

Pada perayaan Hari Anak, putri penulis mendapat hadiah istimewa dari para guru di PAUD-nya.

Pada perayaan Hari Anak, putri penulis mendapat hadiah istimewa dari para guru di PAUD-nya.


Tiga hari setelah Hari Anak, Korea merayakan Hari Orang Tua pada tanggal 8 Mei. Tradisi utamanya adalah memberikan bunga anyelir sebagai lambang kasih sayang dan rasa hormat kepada orang tua. Di toko swalayan dan toko-toko lainnya, penulis melihat beragam pot bunga anyelir kecil dihias cantik dengan pita dan tulisan, "Terima kasih. Aku mencintaimu."

Setiap warna anyelir memiliki makna. Merah melambangkan cinta dan penghormatan kepada orang tua yang masih hidup, sementara putih digunakan untuk mengenang orang tua yang telah tiada. Dengan makna yang dalam tersebut, bunga anyelir bukan hanya hadiah, melainkan simbol penghormatan yang tulus.

Pot bunga anyelir dengan pesan cinta umumnya diberikan saat peringatan Hari Orang Tua di Korea. Foto diambil di sebuah pasar swalayan lokal di Kota Gunsan.

Pot bunga anyelir dengan pesan cinta umumnya diberikan saat peringatan Hari Orang Tua di Korea. Foto diambil di sebuah pasar swalayan lokal di Kota Gunsan.


Pada hari itu penulis terharu saat melihat putri penulis pulang dari PAUD dengan membawa sebuah pot kecil berisi bunga anyelir yang ia buat bersama gurunya. Pot tersebut berwarna bening dan dihiasi dengan stiker berwarna-warni. Di atas pot tersebut terdapat bunga kertas berwarna merah yang cantik.

Meskipun putri penulis belum benar-benar memahami arti dari perayaan ini, momen kecil seperti ini membuat penulis merasa hangat. Penulis senang melihat anak-anak di Korea diajarkan sejak dini untuk menghargai orang tua dan mengungkapkan rasa terima kasih dengan cara yang indah.

Anyelir merah buatan putri penulis di PAUD dihiasi tulisan Aku mencintaimu, terima kasih. Hadiah sederhana, tetapi penuh makna untuk merayakan Hari Orang Tua di Korea.

Anyelir merah buatan putri penulis di PAUD dihiasi tulisan "Aku mencintaimu, terima kasih." Hadiah sederhana, tetapi penuh makna untuk merayakan Hari Orang Tua di Korea.


Bulan Mei di Korea bukan hanya hangat karena musim semi, tetapi juga karena hangatnya kasih saying dalam keluarga. Dua hari spesial ini bukan sekadar tanggal di kalender, melainkan momen untuk mempererat ikatan antar generasi dan membangun kenangan yang membahagiakan.

Sebagai seorang ibu dan anak, penulis merasa diberkahi bisa merasakan kedua perayaan ini secara langsung di Korea. Di satu tangan, penulis membawa pot bunga untuk menghormati orang tua penulis dan di tangan lainnya, penulis menggandeng putri kecil yang tertawa bahagia. Momen seperti inilah yang membuat penulis semakin mencintai kehidupan penulis di Korea.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait