Wartawan Kehormatan

2025.02.19

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Suci Sekarwati dari Indonesia

Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) pada Rabu (12/02/2025) menyelenggarakan acara Jeongwol Daeboreum dengan tema "Suka Ria Sambut Bulan Purnama." Acara diselenggarakan di kantor KCCI yang terletak Jakarta dengan dihadiri puluhan peserta yang menyukai kebudayaan Korea.

Poster resmi acara Jeongwol Daeboreum yang digelar pada tanggal 12 Februari 2025 di KCCI, Jakarta. (KCCI)

Poster resmi acara Jeongwol Daeboreum yang digelar pada tanggal 12 Februari 2025 di KCCI, Jakarta. (KCCI)


Acara Jeongwol Daeboreum diselenggarakan mulai pukul 16.00, tetapi dua jam sebelumnya peserta sudah berdatangan. Hal ini menggambarkan antusiasme yang tinggi terhadap acara ini.

Jeongwol Daeboreum di KCCI ini dibagi menjadi tiga jenis kegiatan, yaitu lokakarya membuat kaligrafi Korea, lomba membuat desain pin dan karya gambar, serta pengalaman terkait Jeongwol Daeboreum.

Beberapa aktivitas pengalaman yang bisa diikuti oleh para peserta antara lain adalah memecahkan kacang-kacangan, memakai hanbok, berfoto, dan mencicipi makanan khas Jeongwol Daeboreum.

Hanbok yang disediakan merupakan hanbok baru dan para peserta bisa mencoba menggunakannya secara gratis, lalu mengabadikannya melalui foto dan video.

Para peserta acara Jeongwol Daeboreum di KCCI terlihat sedang menyimak arahan dari staf terkait pemakaian hanbok. (Suci Sekarwati)

Para peserta acara Jeongwol Daeboreum di KCCI terlihat sedang menyimak arahan dari staf terkait pemakaian hanbok. (Suci Sekarwati)


Keseruan juga dirasakan para peserta yang mengikuti kegiatan menggambar dan mewarnai pin. Pin yang sudah diwarnai itu akan menjadi milik para peserta. Banyak peserta yang menyiarkan keseruan kegiatan ini ke akun Instagram mereka.

Lokakarya menulis kaligrafi Korea dimulai pada jam 17:30. KCCI menghadirkan seorang seniman Korea untuk mengajarkan kepada para peserta mengenai cara menggunakan kuas dan menulis huruf hangeul di atas kertas.

Penulis mengikuti lokakarya tersebut dan merasa ternyata menulis kaligrafi Korea bisa dibilang gampang, tetapi juga susah. Ada teknik khusus agar tinta tidak berceceran di atas kertas. Selain itu, ada posisi tangan tertentu untuk mengatur tebal dan tipisnya tulisan.

Para peserta acara Jeongwol Daeboreum di KCCI terlihat sedang menyaksikan demonstrasi seniman kaligrafi Korea dalam membuat kaligrafi tradisional Korea. (Suci Sekarwati)

Para peserta acara Jeongwol Daeboreum di KCCI terlihat sedang menyaksikan demonstrasi seniman kaligrafi Korea dalam membuat kaligrafi tradisional Korea. (Suci Sekarwati)


Direktur KCCI Kim Yong Woon menerangkan Jeongwol Daeboreum adalah sebuah perayaan bulan purnama pertama pada tahun baru penanggalan lunar. Di Korea, perayaan Jeongwol Daeboreum ditandai dengan banyak tradisi yang dilakukan. Contohnya, ada sejumlah makanan khas yang disajikan selama perayaan ini dan permainan jwibullori yang menggunakan api.

"Pada tahun ini KCCI melakukan renovasi ruangan, salah satunya ruang pameran. Lantai juga kami ganti sehingga cocok untuk pertunjukan, termasuk untuk menyambut acara Jeongwol Daeboreum," kata Kim.

Direktur KCCI Kim Yong Woon menjelaskan mengenai tradisi perayaan Jeongwol Daeboreum di Korea pada acara yang digelar di KCCI tanggal 12 Februari 2025. (Suci Sekarwati)

Direktur KCCI Kim Yong Woon menjelaskan mengenai tradisi perayaan Jeongwol Daeboreum di Korea pada acara yang digelar di KCCI tanggal 12 Februari 2025. (Suci Sekarwati)


Setelah Kim menyelesaikan penjelasannya, Kayla memberikan keterangan lebih lanjut mengenai perayaan Jeongwol Daeboreum di Korea. Ia menjelaskan bahwa pada perayaan tersebut, masyarakat memanjatkan doa kepada bulan purnama agar hewan-hewan ternak tetap sehat dan hasil panen melimpah.

"Ketika Korea masuk musim dingin, warga tidak bisa bercocok tanam sehingga munculnya bulan purnama pertama menandakan cuaca yang mulai hangat sehingga warga Korea bisa bersiap memulai lagi bercocok tanam," kata Kayla.

Musim dingin di Korea sekarang ini berlangsung cukup panjang. Bukan hanya itu, sudah semakin sedikit pula warga Korea yang melakukan aktivitas bercocok tanam. Namun, rangkaian tradisi dalam Jeongwol Daeboreum tetap dipertahankan.

Dari segi makanan, tradisi Jeongwol Daeboreum yang masih bertahan hingga saat ini adalah tradisi makan ogokbap dan namul serta memecahkan kacang-kacangan.

Ogokbap merupakan makanan yang terdiri dari beras yang dicampur dengan kacang-kacangan, seperti kacang merah, kacang hitam, kacang kedelai, dan milet. Masyarakat Korea percaya bahwa makan ogokbap mampu memberikan energi untuk menjalani kehidupan setahun ke depan.

Namul merupakan sayur-mayur yang sudah dibumbui dan biasanya terdiri dari sembilan jenis sayuran, seperti bayam, taoge, lobak, dan terung. Memakan namul dipercaya mampu mengatasi hawa panas pada musim panas berikutnya dan membawa keberuntungan.

Bureomkkaegi merupakan tradisi memecahkan kacang-kacangan untuk mengusir hantu dan arwah jahat.

Staf KCCI yang bernama Kayla terlihat sedang menjelaskan tradisi perayaan Jeongwol Daeboreum di Korea. (Suci Sekarwati)

Staf KCCI yang bernama Kayla terlihat sedang menjelaskan tradisi perayaan Jeongwol Daeboreum di Korea. (Suci Sekarwati)


Selain tradisi makanan, terdapat pula tradisi 'menjual suhu panas kepada orang lain' bernama deowipalgi untuk menghindari suhu panas pada musim panas. Selain itu, terdapat pula tradisi membuat daljip, yaitu membuat tumpukan jerami yang dibakar sambil melihat bulan purnama untuk berdoa agar permohonan mereka dikabulkan.

Tak hanya itu, masyarakat Korea juga melakukan permainan, seperti jwibullori dan tarik tambang. Jwilbullori merupakan permainan dengan menggunakan kaleng yang diisi dengan barang yang dibakar, kemudian diayunkan untuk membuat cahaya agar bisa mengusir tikus dan hama yang bisa merusak hasil panen.

Setelah Kayla selesai menjelaskan mengenai tradisi Jeongwol Daeboreum di Korea, acara ditutup dengan makan ogokbap dan foto bersama.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait