Penulis: Wartawan Kehormatan Denissa Dewi Chandra dari Indonesia

Hari raya Seollal di Korea tahun ini jatuh pada tanggal 29 Januari 2025. Seollal merupakan hari raya tahun baru menurut kalender lunar dan merupakan salah satu dari dua hari raya terbesar di Korea. Libur hari raya dan cuti bersama membuat libur Seollal tahun 2025 menjadi lebih panjang, dari tanggal 27 Januari hingga 30 Januari 2025.

Libur hari raya Seollal di Korea menjadi kesempatan bagi warga Korea untuk berkumpul dengan keluarga besar dan kerabat. Mereka menyantap berbagai makanan khas hari raya saat berkumpul, seperti tteokguk (sup kue beras), japchae (mi bihun yang dimasak dengan sayuran dan sapi), mandu, jeon (panekuk khas Korea), dan galbijjim (semur iga sapi).

Tteokguk merupakan sup kue beras khas Korea yang menjadi hidangan khas hari raya Seollal. (Korea.net DB)

Beberapa hidangan penutup Korea yang biasanya disajikan pada hari raya antara lain adalah yakgwa, yaksik, sujeonggwa, sikhye, dan dasik.

Yakgwa atau kue madu goreng merupakan kue manis yang dilapisi madu dan biasanya berbentuk bunga sederhana. Kue ini biasanya digunakan dalam ritual penghormatan terhadap leluhur di hari raya Seollal.

Yaksik adalah nasi manis dengan buah kering dan kacang-kacangan yang mirip kue wajik asal Indonesia.

Sujeonggwa adalah minuman kayu manis dan jahe yang dibuat dari kayu manis, jahe rebus, kesemek kering, gula, dan air.

Sikhye adalah minuman beras yang digunakan sebagai minuman pencuci mulut yang terbuat dari beras yang difermentasi

Dasik adalah kue untuk menemani minum teh. Hidangan penutup yang terbuat dari wijen dengan bentuk dan warna yang cantik ini biasanya dihidangkan sebagai pendamping ketika sedang minum teh.

Untuk menyambut hari raya Seollal, penulis ingin berbagi pengalaman ketika mencoba membuat dasik. Konon hidangan ini sudah ada sejak dinasti Silla (57 SM s/d 935 M) dan Goryeo (918-1392 M) serta hanya dinikmati oleh para bangsawan.

Membuat dasik ternyata sangat mudah. Dasik bisa dibuat berwarna warni dengan pewarna alami. (Denissa Dewi Chandra)

Bahan-bahan yang penulis siapkan adalah 200 gram wijen putih, 200 gram wijen hitam, 10 sendok makan gula pasir yang sudah dilelehkan, 2 sendok teh madu, dan 5 sendok makan air.

Sebagai langkah pertama, penulis menyangrai wijen hitam dan wijen putih secara terpisah selama kurang lebih 5 menit. Kemudian kedua jenis wijen tersebut diblender hingga halus seperti tepung. Penulis kemudian mencampur lelehan air gula dan madu ke dalam tepung wijen yang sudah dihaluskan, lalu menguleninya hingga bertekstur yang mudah dibentuk.

Tahap selanjutnya, penulis membuat bentuk bola-bola dari adonan tersebut dan memasukkannnya ke dalam cetakan khusus berbahan kayu dengan motif bunga yang indah kemudian ditekan-tekan. Di Korea, cetakan kayu untuk membuat dasik memiliki banyak jenis sehingga bentuk dan motif kue dasik selalu menarik.

Pada tahap akhir, penulis mengeluarkan dasik dari cetakan agar dasik siap untuk disajikan dan dinikmati bersama teh.

Dasik yang penulis buat memiliki empat warna, yaitu hitam, merah muda, krem, dan hijau. (Denissa Dewi Chandra)

Penulis mengucapkan selamat merayakan hari raya Seollal untuk seluruh masyarakat Korea. Bagi para pembaca yang ingin sedikit merasakan suasana perayaan hari raya Seollal, tidak ada salahnya mencoba membuat kue dasik ini di rumah dengan menggunakan bahan-bahan yang bisa ditemukan di sekitar Anda.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.