Wartawan Kehormatan

2024.09.06

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian
Penulis: Wartawan Kehormatan Annisa Mujahidah Robbani dari Indonesia
Foto: Annisa Mujahidah Robbani

Lee Koo Ha adalah seorang seniman asal Korea yang dikenal dengan karya-karya seni rupa bertajuk PATINA. Seri karya milik Lee Koo Ha terinspirasi oleh konsep lukisan patina yang merujuk pada teknik dan gaya yang memanfaatkan efek patina, yaitu lapisan atau perubahan warna yang terjadi pada permukaan logam seiring waktu akibat oksidasi atau reaksi kimia. Dalam seni lukis, ini biasanya menciptakan tampilan yang menyerupai tekstur dan warna patina pada logam yang telah mengalami proses penuaan.

Lukisan dengan konsep patina sering kali digunakan untuk meniru atau menggabungkan estetika sejarah atau antik ke dalam karya seni kontemporer. Teknik ini melibatkan penggunaan pigmen dan bahan-bahan khusus untuk menciptakan efek warna dan tekstur indah yang dihasilkan secara proses alami.

Karya-karya dalam bertajuk PATINA milik Lee Koo Ha sering menggunakan teknik campuran tinta Tiongkok, bahan seni tradisional Korea bernama meok, dan emas di atas kanvas. Selain itu, Lee Koo Ha menggabungkan teknik tradisional dengan sentuhan kontemporer dan menciptakan karya-karya yang mencerminkan keseimbangan antara keindahan alam dan filosofi hidup yang dapat terlihat dari interaksi antara warna dan tekstur yang seolah-olah terus berubah seiring berjalannya waktu.

Salah satu lukisan karya Lee Koo Ha yang berjudul PATINA-Gucci

Salah satu lukisan karya Lee Koo Ha yang berjudul "PATINA-Gucci."


Salah satu karya terkenal bertajuk PATINA milik Lee Koo Ha diberi nama "PATINA-Gucci" yang telah dipamerkan di berbagai galeri seni di Korea, Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris. Karya tersebut berhasil menarik perhatian karena keindahan dari perpaduan antara teknik tradisional dan tema kontemporer di dalam karyanya.

Sebagai seorang seniman, Lee Koo Ha sangat terinspirasi oleh alam dan ini tercermin dalam materi serta subjek yang sering ia gunakan. Karyanya tidak hanya fokus pada estetika tetapi juga membawa pesan tentang filosofi hidup, ketidakkekalan, dan hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya. Pada kesempatan ini penulis berkesempatan untuk mengunjungi pameran karya lukisan milik Lee Koo Ha bertajuk Kooha's Patina di Space EUM, Rpay gallery yang terletak di Jalan Pariwisata No 8, Montong, Kabupaten Lombok Barat.

Poster dari Event Pameran Kooha's Patina

Poster dari Event Pameran Kooha's Patina.


Mengambil motif dari namanya, Koo Ha yang berarti kura-kura dan air. Lee Koo Ha menampilkan karya-karya yang telah dihasilkan dari awal tahun 2000-an hingga tahun 2024. Pada pameran ini terdapat sekitar 40 karya lukisan bertema kura-kura yang membutuhkan waktu proses pengerjaan mulai dari dua minggu hingga lebih dari dua tahun.

Kura-kura yang muncul dalam karya tersebut melambangkan jejak kehidupan, sedangkan ruang kosongnya mengungkapkan sebuah paradoks kuat tentang kehidupan manusia yang sibuk dan rumit. Melalui lukisan kura-kura ini, Lee Koo Ha mencoba mengisi kekosongan diri yang belum ia ketahui atau ingin ia ketahui.

Lee Koo Ha juga berusaha mendekati diri dengan memadukan teknik melukis dan pandangannya terhadap dunia. Jadi, menurut Lee Koo Ha proses melukis lukisan kura-kura ini baginya adalah sebuah proses penemuan jati diri dan penyelesaian lukisan adalah sebuah proses pengungkapan jati diri yang sesungguhnya.

Salah satu lukisan kura - kura “kooha's patina yang proses pelukisannya dimulai sejak tahun 2016 dan selesai dilukis pada tahun 2018

Salah satu lukisan kura-kura Kooha's Patina yang proses pelukisannya dimulai sejak tahun 2016 dan selesai dilukis pada tahun 2018.


Setelah mengunjungi pameran dan mendengarkan setiap cerita di balik proses pembuat lukisan tersebut, penulis menyadari bahwa meskipun lukisan kura-kura milik Lee Koo Ha terlihat sederhana tapi untuk menciptakan sebuah karya yang indah penuh makna seorang seniman memerlukan waktu panjang dan menggunakan konsep yang matang pada setiap proses pembuatan karya seni mereka.

Karena, berkat penggunaan teknik patina untuk menciptakan keaslian dan keunikan pada setiap detail lukisan kura-kura, Lee Koo Ha berhasil menghadirkan sebuah karya agung yang tidak hanya menyanjung keindahan alami subjeknya, tetapi juga memamerkan keahlian teknis yang mengagumkan. Setiap goresan warna hitam putih yang dipadukan warna keemasan dan warna lainnya seolah menghidupkan lukisan tersebut, sehingga memberikan sentuhan elegan yang tak tertandingi dan menyentuh hati setiap pengamatnya.

sofiakim218@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait