Wartawan Kehormatan

2024.07.31

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Maulia Resta Mardaningtias dari Indonesia
Foto: Korean Cultural Center Indonesia

Di tahun 2024, Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) di bawah Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea kembali menyelenggarakan program tahunan "K-pop Academy" dengan tiga kelas baru yang dilangsungkan dari bulan Juli hingga Agustus 2024.

Melalui siaran pers yang diterbitkan oleh KCCI, Direktur KCCI Kim Yong Woon, mengungkapkan bahwa besarnya minat terhadap K-pop di Indonesia menjadi salah satu alasan kuat KCCI untuk kembali membuka program K-pop Academy di tahun ini. Bahkan, besarnya permintaan yang datang dari berbagai kota lainnya di Indonesia juga mendorong KCCI untuk membuka akademi ini di Bandung.

Acara pembukaan K-pop Academy 2024 yang berlangsung tanggal 28 Juni 2024 di Main Atrium Korea 360, Jakarta.

Acara pembukaan K-pop Academy 2024 yang berlangsung tanggal 28 Juni 2024 di Main Atrium Korea 360, Jakarta.


Sejak tahun lalu, program K-pop Academy telah menarik perhatian penulis sebagai salah satu program yang mewadahi masyarakat Indonesia yang memiliki ketertarikan terhadap musik K-pop serta ingin menampilkan keunggulannya dalam menarikan tari K-pop. Penulis juga ingin mengetahui alasan serta motivasi murid dan guru K-pop Academy untuk turut andil dalam menyukseskan program ini.

Dengan berkoordinasi langsung bersama KCCI, penulis berkesempatan mewawancarai Bona, murid K-pop Academy yang mengikuti program sebagai murid kelas tari K-pop tingkat dasar, dan juga ZT, guru K-pop Academy untuk kelas Intermediate A dan Intermediate B untuk membagikan dampak positif yang mereka dapatkan dengan menyukai K-pop.


Dance dan K-pop Sudah Menemani ZT Selama 19 Tahun

ZT merupakan guru di kelas tari K-pop tingkat menengah.

ZT merupakan guru di kelas tari K-pop tingkat menengah.


Guru kelas Intermediate bernama ZT (33) saat ini aktif mengajar di beberapa studio di Jakarta sekaligus mengajar kelas-kelas privat. Ia juga aktif berperan sebagai juri dalam berbagai kompetisi di dalam maupun luar Jakarta. Ia mengungkapkan bahwa BTS menjadi grup asal Korea yang membuatnya tertarik dengan tari K-pop dan mulai mempelajari lebih dalam lagi tentang K-pop.

"Saya menggeluti bidang tari sejak berusia 14 tahun hingga sekarang. Awalnya saya bisa sangat tertarik dengan K-pop karena sangat suka dengan genre-genre yang ada pada tari modern. Pada tahun 2013 saya sangat terpukau saat pertama kali mengenal BTS. Saat itu, saya mulai mencari tahu tentang lagu-lagu dan tarian BTS," ungkapnya.

Selanjutnya, ZT bercerita bahwa keputusannya untuk mengikuti lomba K-pop Dance Cover di kota asalnya pada tahun 2014 juga memberikannya pengalaman berharga yang membuatnya semakin dalam mengarungi fenomena hallyu, khususnya K-pop.

"Pada tahun 2014 di kota tempat saya tinggal ada sebuah lomba K-pop dan untuk pertama kalinya saya memutuskan untuk ikut lomba K-pop Dance Cover. Saat itu saya mendapatkan juara pertama dan mulai mendapatkan tawaran untuk menjadi juri K-pop pada acara selanjutnya serta tawaran mengajar kelas K-pop di beberapa studio di kota saya," jelasnya.

Suasana latihan kelas tari K-pop tingkat menengah.

Suasana latihan kelas tari K-pop tingkat menengah.


Menjadi seorang guru bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. ZT juga membagikan berbagai tantangan yang ia hadapi selama mengajar tari K-pop.

"Selama saya mengajar, tantangan paling umum saat saya mengajar adalah kebanyakan dari mereka belum mengenal dasar-dasar tari sama sekali, tetapi ingin mempelajari gerakan-gerakan idola mereka. Cara saya mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengajari mereka mengenai dasar-dasar tarian sembari perlahan mengajarkan koreografi K-pop sesuai kemauan para anggota," tambahnya.

ZT juga mengungkapkan beberapa tip yang harus diperhatikan agar seseorang bisa menari K-pop dengan lebih baik. "Menurut saya, hal yang paling penting adalah memahami dasar-dasar teknik tari modern dan K-pop, kemudian memahami lebih dalam mengenai setiap gerakan tarian karena semua gerakan pasti mengandung makna dan pesan yang ingin disampaikan kepada para penonton," ungkap ZT.

Keunikan K-pop yang Membuat Bona Menggemarinya

Bona adalah satu murid di kelas tari K-pop tingkat dasar.

Bona adalah satu murid di kelas tari K-pop tingkat dasar.


Bona (26) adalah seorang mahasiswa jenjang sarjana yang juga bekerja sebagai karyawan swasta. Ia kini mengikuti program K-pop Academy 2024 sebagai murid Kelas Dasar. Melalui wawancara ini, Bona mengungkapkan bahwa pengalamannya mengikuti dance cover menjadi alasan utama yang memotivasinya untuk ikut serta dalam program K-pop Academy 2024.

"Ini adalah tahun pertama saya mengikuti K-pop Academy. Sebelumnya saya pernah ikut dance cover, tetapi itu sudah 6–7 tahun yang lalu. Belakangan ini saya ingin mencoba menari lagi karena tertarik mempelajari beberapa gerakan tari dari grup K-pop baru," ungkap Bona. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kekhawatiran dan tantangan yang dirasakan olehnya saat memutuskan untuk mengikuti program K-Pop Academy 2024.

"Pertama, saya kira pelaksanaan kelas akan berlangsung di KCCI, tetapi ternyata kelas diadakan di sebuah studio di area Jakarta Selatan. Lalu yang kedua, saya cukup khawatir apakah tubuh ini masih bisa bergerak dan menari," ungkap Bona.

Bona juga menceritakan bagaimana proses dirinya terpapar oleh hallyu, sehingga membuatnya tertarik dengan berbagai budaya Korea seperti musik, drama, bahasa, hingga pakaian tradisionalnya.

"Sekitar tahun 2010 dan 2011, teman saya memperdengarkan lagu grup Super Junior berjudul 'Bonamana' yang sedang hits di Indonesia. Lalu, ia menunjukkan video musik grup Girls Generation berjudul 'Run Devil Run'. Sejak saat itu, saya sering mengikuti perkembangan artis SM Entertainment, hingga generasi baru saat ini," ungkapnya.

Harapan Pengajar dan Murid Program K-pop Academy

ZT berpartisi dalam program K-pop Academy sebagai pengajar, sedangkan Bona sebagai siswa.

ZT berpartisi dalam program K-pop Academy sebagai pengajar, sedangkan Bona sebagai siswa.


Sebelum mengakhiri wawancara, penulis bertanya mengenai harapan ZT sebagai pengajar dan Bona sebagai murid terhadap program K-pop Academy 2024.

"Saya berharap budaya Korea dan K-pop akan tetap selalu ada dan menyebar luas di Indonesia dengan memberikan dampak positif kepada kita semua yang menikmati K-pop. Saya juga berharap ada lebih banyak program seperti K-pop Academy yang tetap aktif merangkul kita yang menyukai K-pop, tetapi bingung mengenai cara menyalurkan kesukaan tersebut," ungkap ZT.

"Saya berharap dengan mengikuti program ini, saya bisa lebih mengenal dasar tarian K-pop agar bisa menari dengan lebih baik," tambah Bona.

Peserta K-pop Academy 2024 berjumlah 117 orang dan tersebar ke dalam berbagai jenjang kelas. Para peserta tersebut akan menampilkan hasil latihannya selama kelas melalui acara pertunjukkan yang dijadwalkan oleh KCCI pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024 di Jakarta.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait