Wartawan Kehormatan

2024.02.21

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Frenky Ramiro de Jesus dari Timor-Leste


Korea merupakan salah satu negara yang menjadi destinasi studi yang diminati oleh para pelajar dari berbagai negara. Banyak pelajar yang berkompetisi ketat untuk melanjutkan pendidikan mereka di negeri kimci ini melalui jalur beasiswa. Terdapat beberapa program beasiswa yang diberikan, seperti Global Korea Scholarship (GKS) dan KOICA Global Fellowship Program CIAT (Capacity Improvement & Advancement for Tomorrow).

240221_beasiswa_1

Ikatan Alumni GKS-TL membagikan informasi beasiswa GKS di dua sekolah di Liquiça, Timor-Leste. (Alfarobino dos Santos Ques)


GKS adalah beasiswa penuh dari pemerintah Korea yang bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa internasional agar dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di universitas dan institusi di Korea. Selain itu, GKS ini bertujuan untuk mempererat hubungan kerja sama dan persahabatan antara Korea dan negara-negara yang berpartisipasi.

KOICA CIAT adalah program pelatihan pengembangan sumber daya manusia oleh KOICA. Melalui program ini, KOICA memberikan kesempatan kepada para pegawai negeri, insinyur, dan para peneliti dari negara-negara berkembang untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Program ini fokus membagi pengalaman perkembangan dan teknologi Korea kepada para penerima beasiswa.

Pendaftaran GKS dibuka dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari untuk GKS-G (Graduate) program magister, doktor dan penelitian; serta pada bulan September untuk GKS-U (Undergraduate) program sarjana. Pendaftaran beasiswa KOICA CIAT dibuka setahun sekali pada bulan Januari untuk program magister.

Pada tanggal 15-17 Februari, penulis mewawancarai Alfarobino dos Santos Ques yang merupakan salah satu anggota dewan Ikatan Alumni GKS Timor-Leste (GKSTLAA) dan Filomeno Pinto Moniz yang merupakan salah satu anggota Ikatan Alumni KOICA Timor-Leste (KAATL) melalui panggilan video untuk mengetahui peranan kedua ikatan tersebut dalam membagikan informasi tentang beasiswa Korea di Timor-Leste.

240221_beasiswa_2

Ketua Ikatan Alumni GKS-TL, Marito Ferreira membagikan brosur informasi tentang GKS 2024/2025 di salah satu universitas di Dili, Timor-Leste. (Facebook resmi GKSTLAA).


Alfarobino mengatakan bahwa GKSTLAA di bawah naungan kepemimpinan Marito Ferreira telah bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Korea di Timor-Leste untuk mendukung program ini.

“Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Korea di Timor-Leste yang selalu memberikan informasi mengenai program beasiswa pemerintah Korea melalui laman resminya. Namun, dengan bertambahnya alumni GKS-TL dan dengan dukungan penuh kedutaan, terbentuklah GKSTLAA pada tahun 2021 untuk mendukung program kedutaan, terlebih untuk memberikan informasi beasiswa GKS ke sekolah-sekolah dan universitas,” katanya.

Alfarobino merupakan alumni GKS jurusan Kedokteran Urologi tahun 2022 di Chungnam National University. Ia menjelaskan bahwa dengan bantuan penuh dari kedutaan, GKSTLAA telah melakukan seminar di beberapa sekolah dan universitas guna memperkenalkan, menjelaskan cara pendaftaran, sekaligus membagi pengalaman sebagai penerima beasiswa program GKS-G di Korea.

“Setiap tahun, satu minggu sebelum dibukanya pendaftaran program GKS, kami sudah mengunggah informasi tentang beasiswa ini di Facebook resmi kami, begitupun di laman resmi Kedutaan Besar Republik Korea di Timor-Leste. Walaupun kuota yang diberikan sangatlah sedikit setiap tahunnya, tetapi antusiasme para pelajar untuk mendaftar sangatlah banyak. Hal itu dapat dilihat dengan banyaknya pesan yang masuk di laman resmi kami dan juga pertanyaan oleh partisipan dalam setiap seminar,” lanjutnya.

240221_beasiswa_3

Ketua Ikatan Alumni GKS-TL, Marito Ferreira membagikan informasi mengenai beasiswa GKS 2024/2025 dalam program bincang pagi di salah satu stasiun televisi setempat. (Facebook resmi GKSTLAA).


Alfarobino pun menyampaikan bahwa selain melalui media sosial, GKSTLAA pun telah bekerja sama dengan stasiun televisi setempat untuk memberikan informasi dan mengenalkan program beasiswa ini kepada masyarakat. Dalam waktu dekat, GKSTLAA pun akan melakukan siaran langsung dengan salah satu media lokal untuk berbicara secara detail mengenai cara pendaftaran, tip menulis aplikasi, dan persiapan yang dilakukan setelah lolos penyeleksian beasiswa ini.

Selain GKSTLAA, KAATL yang bekerja sama dengan KOICA Timor-Leste pun melakukan sesi pembagian informasi mengenai beasiswa KOICA CIAT yang dilakukan di kantor pusat KOICA Dili, Timor-Leste pada hari Jumat, 16 Februari 2024.

Filomeno Pinto Moniz merupakan alumni KOICA jurusan Magister Kesehatan Masyarakat dalam Pengendalian Penyakit Menular Global tahun 2023 di Yonsei University. Ia menjadi salah satu pembicara dalam sesi tersebut. Ia mengatakan bahwa tahun ini antusiasme para pendaftar lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu.

240221_beasiswa_4

Francisco Xavier, KOICA membagikan informasi seputar beasiswa KOICA CIAT. Kanan: Filomeno Pinto Moniz membagikan pengalamannya di sesi pembagian informasi di kantor pusat KOICA Timor Leste. (Filomeno Pinto Moniz)


“Kami berhasil membagikan informasi mengenai beasiswa ini kepada para peminat, lebih-lebih menjelaskan proses aplikasi, mulai dari cara-cara mendaftar, cara mendapatkan surat referensi, mengisi formulir aplikasi dan persiapan dokumen. Selain itu, kami juga memberikan informasi tentang berbagai keuntungan dari beasiswa ini, serta pengenalan berbagai jurusan dari KOICA CIAT 2024,” ungkap Filomeno.

Filomeno pun membagikan pengalaman saat melanjutkan pendidikan dan tinggal di Korea. “Mendapatkan beasiswa ini, saya berkesempatan mengikuti berbagai konferensi, menjalin koneksi, belajar bahasa dan budaya Korea, serta mengunjungi berbagai tempat wisata bersama teman-teman,” lanjutnya.

Sebelum mengakhiri wawancara, mereka pun menghimbau kepada para pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan mereka di Korea untuk mendaftarkan diri.

Alfarobino mengungkapkan, “Pendaftaran ini terbuka untuk semua orang. Bagi Anda yang pernah mendaftar dan gagal, Anda bisa kembali mencoba. Anda harus tetap berusaha, optimis dan tidak menyerah. GKSTLAA selalu terbuka untuk siapa saja yang ingin bertanya dan mengetahui lebih lanjut tentang GKS. Kami pun ingin berterima kasih kepada Pemerintah Korea yang selalu memberikan kesempatan kepada anak muda Timor-Leste yang ingin menempuh pendidikan mereka di jenjang yang lebih tinggi di Korea melalui program beasiswa ini.”

Filomeno menambahkan, “Untuk teman-teman yang ingin mendaftar, jangan malu untuk mencari informasi dan bertanya kepada para alumni. Mendapatkan beasiswa ini akan menjadi pengalaman yang sangat berarti. Atas nama alumni KOICA, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada KOICA yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melanjutkan pendidikan di Korea.”

Pendaftaran untuk beasiswa GKS akan terus berlanjut hingga minggu pertama bulan Maret. Akan tetapi, batas waktu aplikasi di setiap negara berbeda-beda. Batas waktu pendaftaran beasiswa KOICA CIAT adalah 23 Februari 2024.

Informasi lebih lanjut mengenai program beasiswa GKS dan KOICA CIAT dapat dilihat dan dibaca lebih detail melalui laman resmi NIIED (https://www.studyinkorea.go.kr/ko/main.do) dan KOICA CIAT (https://www.koica.go.kr/sites/ciat/index.do#n)


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait