Wartawan Kehormatan

2024.01.12

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Monthi Rosselini dari Indonesia
Video: Eun Jin Kim


Kim Young Won (76) adalah seorang pematung veteran Korea yang telah mendedikasikan dirinya pada dunia seni patung lebih dari 40 tahun lamanya. Salah satu mahakaryanya yang dikenal banyak orang adalah patung Maharaja Sejong (1397-1450) yang terletak di Alun-alun Gwanghwamun di pusat Kota Seoul.

Kim pensiun sebagai profesor dan dekan Fakultas Seni Rupa di Universitas Hongik pada tahun 2012 dan telah bekerja sebagai ketua Dewan Asosiasi Pematung Korea sejak tahun 2008. Hingga saat ini, Kim Young Won masih aktif berkarya dan melakukan meditasi qigong yang dianggapnya berperan dalam proses pencarian inspirasi dalam berkarya selama ini.

Pada tahun 2016 ketika penulis pertama kali mengunjungi Korea, penulis melihat dua karyanya, yaitu patung Maharaja Sejong di Alun-alun Gwanghwamun dan patung Shadow of Shadow yang saat itu dipamerkan di Dongdaemun Design Plaza (DDP). Tertarik untuk mempelajari dan mengenal lebih lanjut tentang karya seninya, penulis memutuskan untuk melakukan wawancara. Di bawah ini adalah kutipan wawancara penulis dengan Kim Young Won melalui surel yang berlangsung pada bulan Oktober–Desember 2023.

240112_Pematung_1

Karya seri realisme Kim Young Won yang bernama "Gravity non-gravity." (Kim Young Won)


Anda telah mendalami seni patung aliran realisme dengan materi yang konsisten yaitu bentuk manusia. Adakah alasan khusus akan hal ini?

Tahun 1960-an dan 1970-an telah terjadi sebuah revolusi dalam politik Korea. Era industrialisasi revolusioner dan kediktatoran pemerintahan militer telah mengakibatkan kerancuan dan pertentangan nilai yang masuk ke dalam masyarakat yang setara dengan pemikiran vertikal patriarki dan pemikiran horizontal industrialisasi. Hal ini mengakibatkan masyarakat yang beriman berubah menjadi pemuja uang. Melihat realitas sejarah ini, saya mulai mewujudkan realisme berdasarkan realitas ke dalam sebuah patung. Saya rasa seorang seniman harus mampu membuat patung realistis yang berdasarkan realitas, karena realitas akan selalu ada, apapun itu alur sejarahnya.

240112_Pematung_2

Salah satu mahakarya Kim Young Won yang dikenal masyarakat Korea, Patung Maharaja Sejong. (Kim Young Won)


Salah satu mahakarya terkenal Anda yang terletak di Alun-alun Gwanghwamun adalah patung Maharaja Sejong. Bisakah Anda berbagi dengan kami mengenai ide dan proses pembuatannya?

Maharaja Sejong adalah pemimpin terbaik yang menerima rasa hormat yang besar dari rakyat Korea. Kehidupannya hanya berisi semangat dan cinta terhadap rakyat. Segala prestasi yang diraih, termasuk terciptanya hangeul merupakan anugerah yang memberikan peradaban kepada masyarakat Korea. Bukankah semangat cinta terhadap rakyat merupakan suatu keutamaan yang harus dimiliki oleh para pemimpin masa lalu dan masa kini? Saya bekerja keras siang dan malam untuk mengungkapkan maknanya dengan baik.

Proses produksinya sangat singkat sehingga saya bekerja gila-gilaan, apalagi karena dilokasikan di Alun-alum Gwanghwamun yang terletak di pusat Kota Seoul, pekerjaan itu terasa seperti beban di hati. Saya ingat saya mengalami demam selama enam bulan selama proses pengerjaan berlangsung. Masa itu adalah masa saat saya mengerahkan seluruh kekuatan saya.

240112_Pematung_3

Patung tokoh sejarah Korea yang juga dibuat oleh Kim Young Won. Kiri: patung Dr. Yun Bong-gil di Balai Peringatan Yun Bong-gil di Yangjae. Kanan: patung Laksamana Yi Sun-shin di Akademi Angkatan Laut Korea di Jinhae. (Kim Young Won)


Adakah alasan khusus mengapa Anda tertarik menggarap proyek pembuatan patung tokoh sejarah Korea?

Menurut saya, patung tokoh sejarah bukanlah sekadar patung atau monumen, melainkan hal penting yang mampu melahirkan dan menyebarkan wacana baru yang berpusat pada patung. Sejarah bukanlah sebuah artefak, tetapi secara aktif hidup dan bernafas, melihat kembali masa kini, dan menghadirkan jalan baru. Yang penting, membagikan satu filosofi sejarah spiritual pada karya tersebut dapat menghadirkan cakrawala sejarah baru pada masyarakat. Sebagai seni publik, menurut saya karya patung dapat membuat komunitas bertanya dan berbagi sebuah pemahaman sejarah dan budaya baru.

240112_Pematung_4

Seri Shadow of Shadow tidak hanya dipamerkan di Korea tetapi juga di Italia. (Kim Young Won dan Monthi Rosselini)


Pada tahun 2016 lalu, saya takjub saat pertama kali melihat patung "Shadow of Shadow" karya Anda yang berdiri tepat di depan pintu masuk DDP. Bisakah Anda menjelaskan ide di balik karya ini?

Seri Gravity, Non- Gravity telah memparalelkan rangkaian seri Shadow of Shadow berdasarkan ide timur yang berbeda dengan estetika ide barat. Mengesampingkan masalah eksistensi berdasarkan ontologi tubuh manusia berdasarkan ideologi Lao Tzu yang berfokus pada hidup berdampingan, "Bentuk adalah kosong, kekosongan itu sendiri adalah bentuk," serta yin dan yang, saya telah menyajikan serangkaian bayangan bayangan, maka lahirlah karya seri Shadow of Shadow.

Bentuk, bidang, pahatan tiga dimensi, emboss, dan rupa hidup berdampingan. Selain itu, ruang tampak dan tak tampak hidup berdampingan dalam satu karya. Ini adalah sebuah karya yang mengarahkan dunia integrasi yang monolitik, dan tidak ada konten yang ditentukan dalam karya-karya ini. Baik pria maupun wanita dari segala usia, masing-masing dapat menafsirkannya dengan caranya sendiri. Setiap kali dilihat, karya tersebut ditanya dan dijawab, dan merupakan karya yang ingin bebas melalui tanya jawab yang berulang-ulang tanpa henti.


Apakah ada sedikit perubahan pada gaya seni patung Anda dalam empat dekade terakhir masa berkarya Anda?

Sejak tahun 1990 saya telah berlatih meditasi qigong. Hal ini saya lakukan karena alasan kesehatan. Namun, saat bereksperimen dengan karya melalui meditasi qigong, lahirlah Zen Art, sebuah karya di mana saya mengekpresikan energi dengan gerakan tangan, seperti meraih atau menggambar garis dengan tangan kosong pada tiang tanah liat. Qigong adalah tentang merasakan energi, sebuah proses yang saya wujudkan secara artistik.

Alfred North Whitehead, seorang filsuf terkemuka abad ke-20, berkata, "Semua filsafat barat adalah catatan kaki bagi Plato." Bukankah sejarah seni rupa barat juga termasuk dalam kategori itu? Bukankah seni konseptual yang saat itu populer di seluruh dunia juga merupakan ragam ide? Saya menyajikan Zen Art yang bertentangan dengan gagasan ini yang menyiratkan substansi daripada semangat, emosi daripada alasan, dan gerakan yang tidak dapat diubah.

Atas karya ini saya terpilih sebagai salah satu perwakilan Korea pada Biennale Sao Paulo ke-22 pada tahun 1994. Pada tahun yang sama, saya juga terpilih untuk mendemonstrasikan Zen Art dan disiarkan langsung di stasiun televisi Brasil. Karya ini adalah awal mula gaya seni saya berasal dan ini terus mempengaruhi karya saya berikutnya walaupun dalam bentuk yang berbeda. Saya tetap melakukan seni meditasi qigong dalam mencari inspirasi dalam berkarya.

240112_Pematung_5

Seri Zen Art Kim Young Won dalam bentuk patung dan lukisan dua dimensi. (Kim Young Won)


Menurut Anda, apa pentingnya seni patung di dunia modern ini?

Patung yang bisa dipasang di ruang terbuka dan bukan di dalam ruangan terbatas merupakan genre seni yang bisa dinikmati siapa saja. Kini saatnya menghadapi teknologi peradaban masa depan dengan pemikiran tiga dimensi yang presisi, bukan pemikiran datar. Saya pikir ini adalah era yang membutuhkan elemen dan indera seni patung.

Sebagai seorang pematung yang telah aktif menciptakan mahakarya selama lebih dari empat puluh tahun terakhir, apa yang ingin Anda lihat di masa depan untuk seni patung khususnya di Korea?

Saya ingin patung-patung di Korea akan lebih aktif dipamerkan di luar ruangan. Saya menantikan karya dari generasi penerus dengan berbagai metode yang dipadukan dengan teknologi canggih.

Apakah Anda memiliki pameran yang sedang diadakan di Korea saat ini?

September 2023 lalu, saya mengadakan pameran di ruang seluas 88 meter persegi di Museum Yoon Seol untuk pembangunan Museum Seni Kim Young Won di Gimhae, sedangkan pameran saya yang berlangsung tahun 2023 adalah pameran pemenang penghargaan Kim Bok-jin. Kim Bok-jin merupakan pematung pertama di Korea. Penghargaan ini dibuat untuk menghormati dunia kerja seniman dan saya memenangkan penghargaan ini. Ini adalah pameran berskala besar yang menampilkan kurang lebih 100 karya seni patung dan seni lukis dua dimensi yang saya buat selama lebih dari 40 tahun saya berkarya. Pameran diadakan di Museum Seni Cheongju sejak 12 Desember 2023 hingga 28 Januari 2024 nanti.

240112_Pematung_6

Pameran Kim Young Won yang saat ini berlangsung di Museum Seni Cheongju adalah pameran sebagai seniman pemenang penghargaan Kim Bok-jin. (Kim Young Won)


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait