Wartawan Kehormatan

2023.10.06

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Maulia Resta Mardaningtias dari Indonesia

Foto: Maulia Resta Mardaningtias



Pada tahun 2023, Republik Korea terpilih kembali menjadi Guest of Honor atau tamu kehormatan pada salah satu pameran buku tahunan terbesar di Indonesia, yakni Indonesia International Book Fair (IIBF) 2023. Pameran ini digelar pada hari Rabu, 27 September, sampai hari Minggu, 1 Oktober 2023, di Hall 1, ICE BSD, Tangerang.

Setiap tahunnya, negara yang terpilih sebagai guest of honor atau tamu kehormatan, berkesempatan untuk mengenalkan literasi, budaya, teknologi, serta buku kepada masyarakat Indonesia.

Beragam acara telah disiapkan oleh Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) untuk memeriahkan pameran ini. Ketertarikan penulis terhadap buku dan literasi secara umum telah memotivasi penulis untuk menghadiri pameran buku ini. Akan tetapi, kehadiran Republik Korea sebagai tamu kehormatan tahun ini membuat penulis lebih antusias dan sangat menantikan keseruan rangkaian acara ini.

Melalui artikel ini, penulis ingin berbagi kesan dan keseruan beberapa acara yang secara langsung penulis ikuti di Paviliun Korea selama pameran berlangsung.

Mendalami Kaligrafi Korea Bersama Artis Kaligrafi, Kang Byung In

Pada kunjungan pertama pada tanggal 27 September, penulis mengikuti kelas kaligrafi yang diadakan di area panggung utama pukul empat sore. Kelas tersebut turut mengundang Kang Byung In, seorang artis kaligrafi Korea terhormat yang juga menjabat sebagai CEO sebuah lembaga kaligrafi Korea bernama Sooltong. Ia juga sudah banyak menciptakan desain kaligrafi untuk judul serial TV The Great King Sejong dan Misaeng, judul buku, serta juga produk makanan dan minuman Korea.

Penulis terpukau dengan karya kaligrafi Kang Byung In yang unik dan mengekspresikan setiap kata yang ditulisnya. Karya-karya ini dipamerkan di Paviliun Korea IIBF 2023.

Penulis terpukau dengan karya kaligrafi Kang Byung In yang unik dan mengekspresikan setiap kata yang ditulisnya. Karya-karya ini dipamerkan di Paviliun Korea IIBF 2023.


Melalui kelas kaligrafi, penulis belajar tentang filosofi kaligrafi Korea, prinsip kaligrafi, sejarah hangeul, sampai ikut berlatih membuat kaligrafi Korea dengan alat tulis yang telah disediakan.

Penulis menyukai bagaimana artis Kang menjelaskan pandangannya tentang esensi seni menulis kaligrafi Korea dengan kuas yang mampu mengekspresikan berbagai macam perasaan yang dirasakan berdasarkan tekanan kuas saat menulis. Ia juga mampu memberikan pemahaman mengenai hangeul yang tidak hanya diciptakan untuk memudahkan masyarakat untuk membaca dan mencatat, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi karya seni yang indah dan berharga.

Penulis dan teman penulis berfoto bersama artis kaligrafi Kang Byung In dengan karya bertuliskan kata Bahagia dalam Bahasa Indonesia, dan kata Semangat yang dieja menggunakan Hangeul.

Penulis dan teman penulis berfoto bersama artis kaligrafi Kang Byung In dengan karya bertuliskan kata "Bahagia" dalam Bahasa Indonesia, dan kata "Semangat" yang dieja menggunakan hangeul.


Di akhir kelas, artis Kang meminta pengunjung untuk merekomendasikan kata dalam Bahasa Indonesia untuk dibuatkan kaligrafinya. Penulis dan teman penulis yang duduk di kursi terdepan, berlari mendekati panggung dan merekomendasikan kata "Bahagia" dan "Semangat", di mana artis Kang dengan senang hati menuliskan kaligrafinya serta memberikannya kepada penulis dan teman penulis.

Memeriahkan Hari Chuseok Bersama Pengunjung

Untuk memeriahkan perayaan Chuseok yang sedang berlangsung di Korea, pada tanggal 29 September jam satu siang, KCCI mengadakan acara spesial Chuseok guna mengenalkan budaya Korea kepada pengunjung pameran IIBF 2023.

KCC Indonesia memberikan penjelasan mengenai beragam kegiatan yang dilakukan saat perayaan Chuseok kepada pengunjung pameran.

KCCI memberikan penjelasan mengenai beragam kegiatan yang dilakukan saat perayaan Chuseok kepada pengunjung pameran.


Melalui acara ini, pengunjung yang terdiri dari anak sekolah, penggemar budaya Korea, dan juga lainnya berkumpul di Paviliun Korea untuk mendengarkan penjelasan mengenai Hari Chuseok dan mencoba berbagai macam budaya yang dilakukan orang Korea saat Chuseok, seperti mencoba pakaian tradisional Korea, hanbok; mencoba songpyeon, makanan tradisional Korea yang terbuat dari tepung beras dan berbentuk setengah bulan; dan bermain beragam permainan tradisional Korea seperti tuho.

Awalnya, penulis ingin mencoba hanbok yang tersedia, tetapi acara ini menuai ketertarikan yang sangat tinggi, sehingga tidak semua pengunjung dapat mencoba hanbok. Namun, pengunjung juga bisa mengantre untuk mencicipi songpyeon. Setelah mencicipinya, penulis sangat menyukai tekstur kenyal songpyeon, serta rasa manis dan lezat yang berasal dari kacang merah masih teringat dengan jelas.

Songpyeon yang penulis cicipi saat acara Chuseok di IIBF 2023. Masing-masing pengunjung mendapatkan tiga buah Songpyeon dalam gelas kertas.

Songpyeon yang penulis cicipi saat acara Chuseok di IIBF 2023. Masing-masing pengunjung mendapatkan tiga buah songpyeon dalam gelas kertas.


Seminar Bersama Desainer Buku, Lee Ji Seon.

Di hari yang sama jam tiga sore, KCC Indonesia mengundang Lee Ji Seon, desainer buku dari Korea, yang sudah mendesain berbagai macam buku di Korea, salah satunya adalah desain buku Korea berjudul School Nurse Ahn Eun Young yang ceritanya sudah diadaptasi menjadi drama.

Melalui seminar ini, Lee Ji Seon menceritakan awal mula ia berkarir menjadi desainer buku, seluk beluk proses yang dilalui seorang desainer buku ketika bekerja, proses penciptaan desain buku School Nurse Ahn Eun Young, dan tip berkarya sebagai desainer buku serta berbagai hal yang menjadi pertimbangannya saat mengambil sebuah proyek buku.

Penulis ikut serta dalam kelas desain kesenian Korea bersama desainer buku Lee Ji Seon.

Penulis ikut serta dalam kelas desain kesenian Korea bersama desainer buku Lee Ji Seon.


Seusai seminar, Lee Ji Seon memberikan kelas singkat di mana peserta diberikan seperangkat bahan dan diminta untuk mendesain kain putih dengan menempelkan kain berwarna-warni yang telah digunting membentuk sebuah kata Korea. Ada berbagai kata Korea yang sudah disediakan, tetapi para peserta juga dibebaskan untuk memilih kata yang diinginkannya. Penulis memilih kata Korea bitna yang berarti bersinar.

Bertemu Penulis Novel Why Secretary Kim?, Jeong Gyeong Yun

Tidak hanya seminar bersama desainer buku, keesokannya KCCI juga mengundang Jeong Gyeong Yun, penulis novel Why Secretary Kim? yang menuai beragam respon positif dari masyarakat Indonesia setelah ceritanya diadaptasi menjadi drama dan novelnya diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

Melalui gelar wicara bersama penulis Jeong yang sebenarnya berprofesi sebagai seorang apoteker, penulis memperoleh berbagai macam informasi yang mendalam mengenai proses dan suka duka sang penulis saat menulis, perbedaan cerita dalam novel dan drama, hingga tip menulis cerita novel yang menghibur.

Penulis novel Jeong Gyeong Yun berbagi tips dalam gelar wicara yang dilaksanakan pada tanggal 30 September 2023.

Penulis novel Jeong Gyeong Yun berbagi tips dalam gelar wicara yang dilaksanakan pada tanggal 30 September 2023.


Adapun tip yang diberikannya saat itu adalah seorang penulis harus menikmati proses penulis sehingga pembaca bisa ikut menikmati ceritanya dan diharapkan penulis tidak terlalu terpaku dengan tren dan aturan teknis yang membatasi penulis dalam menuangkan segala cerita yang ada dalam dirinya.

Hal menarik lain yang membuat para pengunjung berdecak kagum adalah ketika penulis Jeong bercerita bahwa untuk menciptakan cerita yang terasa nyata, ia mengumpulkan informasi dengan bergabung ke dalam komunitas daring untuk orang-orang yang ingin menjadi sekretaris.

Penggemar berfoto bersama penulis Jeong Gyeong Yun saat sesi penandatanganan buku Why Secretary Kim?. Sesi penandatanganan buku ini diikuti oleh kurang lebih 50 penggemar yang dipilih melalui event instagram KCC Indonesia sebanyak 30 orang, dan melalui event on the spot sebanyak 20 orang.

Penggemar berfoto bersama penulis Jeong Gyeong Yun saat sesi penandatanganan buku Why Secretary Kim?. Sesi penandatanganan buku ini diikuti oleh kurang lebih 50 penggemar yang dipilih melalui event instagram KCCI sebanyak 30 orang dan melalui event on the spot sebanyak 20 orang.


Bertemu Sosok Di Balik Webtun Killstagram, Ryoung

Di hari terakhir pameran, penulis berkesempatan untuk melihat langsung Ryoung, sosok cantik di balik webtun horor Killstagram yang menarik lebih dari 117 juta pembaca di Indonesia. Melalui gelar wicara ini, Ryoung berbagi cerita tentang inspirasi serta cerita di balik pembuatan karya webtunnya yang diminati oleh masyarakat.

Ryoung yang merupakan lulusan jurusan film mengungkapkan bahwa ketertarikannya untuk menjadi penulis webtun tumbuh karena menyampaikan ceritanya melalui webtun dapat dilakukan dengan lebih sederhana, berbeda dengan film yang harus dilakukan bersama tim dan melalui proses yang panjang.

Dalam gelar wicara ini, Ryoung juga mengungkapkan bahwa untuk mengatasi keterpurukan karena komentar-komentar negatif yang diterimanya, ia biasanya berjalan keluar rumah dan mendengarkan daftar pemutaran lagu anak-anak yang positif dan ceria.


Penulis berfoto bersama Ryoung dan mendapatkan tanda tangannya melalui sesi fansign yang penulis peroleh setelah mendaftar on the spot.

Penulis berfoto bersama Ryoung dan mendapatkan tanda tangannya melalui sesi fansign yang penulis peroleh setelah mendaftar on the spot.


Bertepatan dengan selesainya sesi fansign, keseruan acara di Paviliun Korea IIBF 2023 berlanjut dengan pembagian buku Korea gratis yang diadakan oleh KCCI. Beragam jenis majalah, buku budaya, serta sastra Korea dapat secara cuma-cuma didapatkan pengunjung dengan syarat telah mengikuti media sosial KCCI dan juga maksimal pengambilan dua buah buku. Antrean yang panjang membuat penulis khawatir tidak dapat mengambil buku yang penulis inginkan, tetapi pada akhirnya penulis sangat beruntung bisa mendapatkan buku budaya terkait minhwa dan topeng tradisional Korea.

Buku yang penulis peroleh dari pembagian buku gratis oleh KCC Indonesia. Alasan penulis memilih kedua buku ini karena buku ini diterbitkan atas kerjasama antara Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia, Pusat Kebudayaan Korea (KCC) di Indonesia, Hahoe World Mask Museum (Korean Traditional Mask Exhibition) dan Korean Minhwa Museum (Korean Minhwa Special Exhibition).

Buku yang penulis peroleh dari pembagian buku gratis oleh KCC Indonesia. Alasan penulis memilih kedua buku ini karena buku ini diterbitkan atas kerjasama antara Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia, Korean Cultural Center Indonesia (KCCI), Hahoe World Mask Museum (Korean Traditional Mask Exhibition), dan Korean Minhwa Museum (Korean Minhwa Special Exhibition).


Bagi penulis, pengadaan kelas kaligrafi, seminar dan gelar wicara bersama desainer buku, penulis novel, penulis webtun, serta pembagian buku gratis yang diadakan oleh KCCI ini, menambah wawasan penulis yang memiliki ketertarikan pada bidang kepenulisan, penerbitan, dan juga literasi Korea.

sofiakim218@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait