Penulis: Wartawan Kehormatan Hanum Nur Aprilia dari Indonesia
Foto: Hanum Nur Aprilia
Anggaran makanan kerap kali mengambil porsi yang cukup besar dalam pengeluaran selama perjalanan wisata. Perencanaan yang baik perlu dilakukan agar biaya yang dikeluarkan tidak membengkak. Jika dibandingkan dengan Indonesia, harga makanan di Seoul terbilang relatif tinggi. Harga untuk sekali makan di restoran rata-rata adalah 8.000 won (sekitar 90.000 rupiah) per orang. Untuk itu, penulis memiliki beberapa tip bagi pembaca yang ingin menikmati hidangan khas Korea dengan hemat selama berwisata di Seoul.
Di setiap sudut kota Seoul, terdapat berbagai minimarket yang menjual beragam produk makanan. Menyantap makanan dari minimarket dapat menjadi salah satu cara untuk menekan biaya selama berwisata di Seoul. Produk-produk makanan dijual mulai dari 2.000 won (sekitar 22.500 rupiah) saja.
Berbagai makanan khas Korea seperti bulgogi dan tteokbokki pun tersedia dan biasanya dikemas sebagai produk siap makan. Beberapa minimarket menyediakan meja dan kursi yang dapat digunakan untuk menyantap makanan yang telah dibeli. Sudut makan ini dilengkapi dengan fasilitas microwave untuk menghangatkan produk siap makan dan dispenser air panas untuk memasak mi instan dalam kemasan cup.
Penulis sering singgah untuk sarapan di minimarket karena lokasinya yang tersebar di segala penjuru sehingga mudah ditemui. Harganya pun relatif murah dibandingkan restoran. Apalagi minimarket sering mengadakan promo 1+1 (beli 1 gratis 1) untuk berbagai produk makanan. Selain itu, kebanyakan restoran di Seoul baru buka mulai pukul 11.00 sedangkan minimarket selalu buka selama 24 jam.
Wisata kuliner tidak lengkap rasanya jika tidak mencicipi jajanan pinggir jalan atau street food. Myeongdong merupakan salah satu pusat jajanan yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan mancanegara. Namun, penulis lebih menyarankan untuk mencoba jajanan yang dijajakan oleh stan tradisional karena memiliki harga yang lebih bersahabat. Stan-stan ini biasanya menyajikan menu khas Korea seperti tteokbokki, twigim, eomuk, dan soondae dengan harga mulai dari 1.500 won (sekitar 17.000 rupiah).
Alternatif tempat makan lain adalah kedai-kedai makanan yang berada di dalam stasiun kereta bawah tanah. Salah satu menu yang dapat ditemui pada kedai-kedai ini adalah kkoma kimbap atau kimbap mini. Kimbap berukuran kecil ini sangat cocok dijadikan kudapan pengganjal perut di sela-sela perjalanan menggunakan kereta bawah tanah.
Salah satu kedai yang sering penulis kunjungi terletak di Stasiun Hongdae. Kedai ini menawarkan pilihan kkoma kimbap yang sangat beragam termasuk isian aneka jeotgal dengan harga 1.000 won (sekitar 12.000 rupiah). Jeotgal adalah makanan khas Korea yang terbuat dari fermentasi produk laut seperti udang dan kerang. Kkoma kimbap isi jeotgal ini jarang ditemui di Indonesia sehingga penulis menyarankan pembaca untuk mencobanya ketika mengunjungi Seoul.
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.