Penulis: Wartawan Kehormatan Mohammad Iqbal Jerusalem dari Indonesia
Foto: Mohammad Iqbal Jerusalem
Peringatan Perang Korea ke-73 diselenggarakan pada hari Minggu (25/06/2023) di Jakarta Indonesia Korean School (JIKS). Acara ini diselenggarakan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang gugur dalam perang tersebut. Baik warga Indonesia maupun Korea dapat merasakan semangat juang para pahlawan dengan terus mengingat perjuangan mereka.
Acara ini dihadiri oleh Park Su-deok, delegasi kehormatan dari Kedutaan Besar Korea Selatan di Indonesia; Park Jae-han, Ketua Umum Korean Association in Indonesia (Haninhwe); Lee Seon-ah, Kepala Sekolah JIKS; serta tamu undangan kehormatan lainnya.
Program Studi Pendidikan Bahasa Korea (PBK) UPI menjadi tamu undangan dalam acara ini dengan partisipasi 50 orang mahasiswa. Acara ini juga dihadiri oleh Didin Samsudin selaku Ketua Program Studi, Risa Triarisanti selaku Sekretaris Program Studi, serta Arif Husein Lubis selaku manajer jurnal JoKAL (Journal of Korean Applied Linguistics), jurnal yang dikelola oleh PBK UPI.
Ketua Program Studi PBK UPI, Didin Samsudin, dalam wawancara singkatnya menjelaskan bahwa tujuan mahasiswa diikutsertakan dalam acara tersebut adalah untuk memberikan wadah bagi mereka untuk lebih memaknai budaya Korea dengan turut serta dalam berbagai acara Korea. Selain itu, acara ini juga menjadi penyaluran minat dan bakat non-akademis bagi mahasiswa untuk menunjukkan penampilan, khususnya dalam bidang K-Pop. Selain itu, acara ini juga menjadi bentuk internasionalisasi program studi dengan meningkatkan jejaring kerja sama dan peluang kerja baik akademik maupun non-akademik.
"Peringatan Perang Korea ke-73 di JIKS kali ini menjadi yang kedelapan bagi PBK UPI untuk dapat turut serta sebagai tamu undangan dan pengisi acara," tambah Didin.
Keikutsertaan mahasiswa PBK UPI dalam acara ini meliputi peran sebagai gisudan atau pasukan pemegang bendera, penampilan tarian K-Pop, dan penampilan tarian gitbalchum.
1. Gisudan
Gisudan secara literal bermakna tim yang bertugas berdiri di depan barisan dan mengibarkan bendera selama acara berlangsung. Gisudan pada acara ini bertugas membawa berbagai bendera negara, termasuk bendera seluruh negara yang berpartisipasi dalam Perang Korea pada tanggal 25 Juni, bendera Republik Korea, bendera biro bantuan medis, hingga bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
2. Penampilan tarian K-Pop
Beberapa tarian K-Pop juga ditampilkan dalam acara ini. Tarian K-Pop pertama ditampilkan oleh grup Goldilock. Grup ini terdiri dari gabungan antara mahasiswa laki-laki dari PBK UPI dan Hallyu UPI Edutainment. Grup ini membawakan lagu "Candy" dari NCT Dream.
Salah satu anggota Goldilock, Jullio menjelaskan bahwa grup mereka mempersiapkan penampilan untuk acara ini selama tiga minggu. Jullio menambahkan bahwa lagu "Candy" yang mereka tampilkan ditujukan untuk menghibur dan membangun semangat seluruh penonton.
Selanjutnya, tarian K-Pop kedua dibawakan oleh Aphrodite. Grup ini terbentuk dan berasal dari PBK UPI. Mereka membawakan lagu "Love Me Like This" dan "O.O" dari NMIXX.
Salah satu anggota dari grup Aphrodite, Adisty mengutarakan bahwa tarian yang dibawakan oleh Aphrodite memiliki unsur kekuatan dan energi, sehingga sangat cocok dengan tema peperangan. Ia menambahkan bahwa grup mereka telah mempersiapkan penampilan mereka selama dua minggu untuk acara ini.
3. Gitbalchum
Gitbalchum adalah tarian yang dibawakan dengan menggunakan bendera. Tarian ini dibawakan oleh grup yang bernama Billliv, grup yang terbentuk dari mahasiswa PBK UPI. Tarian bendera ini dibawakan dengan diiringi lagu "Idol" dari BTS dan "Shut Down" dari BLACKPINK.
Salah satu anggota dari grup Billliv, Adel mengungkapkan bahwa grup mereka telah mempersiapkan penampilan mereka selama satu minggu. Adel juga menambahkan bahwa penampilan tarian gitbalchum pada acara ini merupakan yang kedua kalinya bagi grup mereka.
Berbagai penampilan lainnya juga disajikan dalam acara ini, termasuk seoljanggu dan tarian tradisional Korea dengan lagu "Saeyasaeya Parangsaeya". Setelah acara selesai, penulis melakukan wawancara singkat dengan beberapa mahasiswa Pendidikan Bahasa Korea yang telah memberikan penampilan untuk mengungkapkan kesan dan pesan mereka dalam mengikuti acara peringatan Perang Korea pada tanggal 25 Juni di JIKS.
Jullio mengungkapkan, "Perasaan saya senang, bangga, dan sangat berterima kasih kepada pihak yang telah mengundang kami dan mendukung kami dari awal hingga akhir. (Kami) merasa bangga karena dapat memberikan penampilan terbaik dalam acara ini."
Adel berkata, "Saya senang karena bisa menunjukkan bakat kami di depan banyak orang, baik orang Indonesia maupun orang Korea. Seru sekali karena penampilan yang ditampilkan beragam, jadi tidak bosan.”
Adisty mengungkapkan, "Pasti ada perasaan bangga karena penampilan ini juga mewakili UPI. (Ini merupakan) suatu kehormatan juga bagi kami untuk dapat tampil dalam acara ini."
Tidak hanya itu, penulis juga melakukan wawancara singkat dengan salah satu mahasiswa PBK UPI, Azzahra, yang hadir dalam acara ini. Azzahra mengungkapkan bahwa acara Peringatan Perang Korea pada tanggal 25 Juni di JIKS ini seru dan meriah. "Saya bisa bertemu dengan orang-orang baru. Selain memberikan hiburan, acara ini juga memberikan semangat,” ungkapnya.
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.