Wartawan Kehormatan

2023.02.09

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Monthi Rosselini dari Indonesia
Foto: Monthi Rosselini


Hubungan diplomatik antara Korea dan Indonesia dimulai pada tahun 1973. Sejak itulah kedua negara saling mendukung dan memiliki kemajuan besar dalam hubungan bilateral mereka. Tahun ini adalah peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara Korea dan Indonesia. Perayaan setengah abad ini adalah momen yang tidak ingin penulis lewatkan. Oleh karena itu, penulis ikut memeriahkan momen spesial ini dengan mengikuti beberapa kegiatan.


1. Berpartisipasi dalam kompetisi membuat logo 50 tahun hubungan diplomatik Korea dan Indonesia yang diadakan oleh Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul.

230209_RI ROK_1

Logo yang penulis buat sebagai bentuk partisipasi dalam kompetisi membuat logo 50 tahun hubungan diplomatik Korea dan Indonesia yang diadakan oleh Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul.


Pada kompetisi ini, para peserta diminta untuk mendesain logo resmi 50 tahun hubungan diplomatik Korea dan Indonesia. Penulis mencoba mendesain logo dengan empat elemen di dalamnya, yaitu:

a) warna merah dan putih yang melambangkan warna bendera Indonesia. Merah berarti keberanian. Putih berarti suci dan semangat.

b) Warna biru tua dan merah melambangkan taegeuk Korea. Dua bentuk kekuatan berlawanan yang saling melengkapi dalam gerakan tanpa batas menjadi satu sehingga mewakili keseimbangan dan harmoni.

c) Angka 50 melambangkan 50 tahun hubungan bilateral antara Korea dan Indonesia.

d) Simbol infinity dapat dilihat sebagai bagian dari desain angka 5 dan 0. Ini mewakili harapan penulis agar Indonesia dan Korea memiliki hubungan kerjasama yang berkesinambungan dan tanpa batas.


2. Berpartisipasi dalam lomba desain obangsaek yang diadakan oleh KCC Indonesia.

230209_RI ROK_2

Penulis ikut berpartisipasi dalam lomba desain obangsaek yang diadakan oleh KCC Indonesia.


Dalam lomba desain obangsaek ini, para peserta diminta memasukan unsur obangsaek ke dalam simbol-simbol Korea. Penulis pun mencoba menerapkan obangsaek pada desain logo hanok. Alasan saya memilih hanok adalah karena hanok merupakan simbol tradisional Korea sudah begitu terkenal di seluruh dunia.

Dalam proses pembuatan logo obangsaek pada hanok, penulis memulainya dengan membuat sketsa. Kemudian penulis mengambil sampel warna dari palet obangsaek. Kemudian penulis melanjutkan proses menggambar digital. Walaupun hanok memiliki desain yang rumit dan sangat detail, tetapi pada desain logo ini penulis mencoba membuatnya dalam bentuk garis-garis sederhana agar desain tersebut dapat lebih mudah diingat dan memberikan kesan dan pesan yang jelas bagi siapapun yang melihatnya.

Bagian favorit penulis dalam desain ini adalah menggunakan warna kuning yang merupakan bagian dari obangsaek dan meletakkannya di belakang hanok dengan bentuk seperti matahari bersinar yang melambangkan semangat baru dan optimisme.


3. Membuat batik dengan tema 50 tahun hubungan diplomatik Korea dan Indonesia.

230209_RI ROK_3

Penulis mendesain batik dengan perpaduan bunga melati dan mugunghwa dalam rangka merayakan 50 tahun hubungan diplomatik Korean dan Indonesia.


Di awal bulan Januari lalu, penulis mengunjungi tempat pembuatan batik di Jakarta. Di tempat inilah penulis belajar membuat batik dengan teknik colet. Batik adalah sebuah seni kerajinan yang merupakan warisan dan budaya Indonesia. Batik di Indonesia umumnya memiliki makna khusus di balik setiap jenis polanya. Jadi, penulis memutuskan untuk membuat pola desain yang bermakna dan berhubungan dengan Korea dan Indonesia.

Akhirnya penulis memilih untuk mendesain pola dengan bentuk bunga. Penulis mendapatkan ide dari bunga nasional. Indonesia maupun Korea sama-sama memiliki bunga nasional. Bunga nasional Indonesia adalah bunga melati yang melambangkan kesucian, keanggunan dalam kesederhanaan dan ketulusan. Bunga nasional Korea adalah mugunghwa (Hibiscus syriacus), yang berarti bunga abadi yang tidak pernah pudar. Bunga ini telah menjadi simbol penting dalam budaya Korea selama berabad-abad.

Unsur-unsur tersebut penulis masukkan dalam desain batik yang penulis buat karena memiliki makna yang sangat khusus yang mewakili tema hubungan Indonesia dan Korea. Desain batik tersebut dapat penulis selesaikan dalam waktu tiga jam.

Penulis merayakan 50 tahun hubungan diplomatik Korea dan Indonesia melalui berbagai hal yang penulis bisa lakukan. Harapan penulis adalah Indonesia dan Korea dapat terus memperkuat hubungan kerjasama bilateral untuk saling menguntungkan kedua negara dan masyarakat. Selamat memperingati usia emas hubungan diplomatik Korea dan Indonesia!


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea Selatan.

konten yang terkait