Penulis: Nandhita Octamevia dari Indonesia
Foto: Nandhita Octamevia
Volunteer adalah salah satu kegiatan yang menarik dan menyenangkan bagi penulis. Apalagi di era digitalisasi teknologi juga COVID-19 di saat semua hal serba online dan kegiatan berkumpul dibatasi, banyak platform yang melakukan open recruitment kegiatan sukarelawan yang dilakukan secara online. Penulis sendiri masih awam dengan kegiatan semacam ini, tetapi penulis mencoba mendaftar karena ingin tahu bagaimana proses kegiatan sukarelawan.
Akhir-akhir ini antusias masyarakat Indonesia terkait bahasa Korea sedang sangat tinggi. Ada berbagai macam motivasi untuk belajar bahasa Korea, mulai dari ingin mempelajari bahasa asing yang baru, ingin menonton drama Korea tanpa takarir, atau ingin menempuh pendidikan di Korea Selatan. Terkadang belajar bahasa asing cukup sulit apabila dilakukan sendiri sehingga banyak orang yang ingin mempelajarinya melalui kelas-kelas sukarelawan.
Saat pertama kali melihat salah satu posting Instagram dari akun belajar bahasa tentang pembukaan program sukarelawan mengajar bahasa Korea, penulis merasa tertantang dan ingin mencobanya. Sebelumnya, penulis tidak pernah memiliki pengalaman seputar mengajar, apalagi bahasa Korea. Penulis sudah belajar bahasa Korea secara otodidak kurang lebih selama satu tahun. Melalui program ini, penulis ingin mendapatkan pengalaman baru dan berbagi pengetahuan mengenai bahasa Korea.
Penulis mendaftar pada program ini dan terpilih melalui seleksi. Penulis lalu dipasangkan dengan tutor lain dari Kalimantan Timur. Kami saling berdiskusi tentang materi apa yang akan diberikan dan cara penyampaiannya. Kami lalu memutuskan untuk mengajarkan hangeul dan juga beberapa tata bahasa dasar dalam bahasa Korea.
Setelah semua materi kami siapkan, kami mulai mengajar untung kurang lebih 50 peserta dalam satu kelas. Di hari pertama, penulis mengajarkan tentang definisi dan sejarah hangeul. Selain itu, angka Korea dan batchim (konsonan akhir) juga diperkenalkan kepada para peserta. Penulis merasa sangat bahagia bisa berbagi pengetahuan dengan para peserta yang memiliki minat belajar bahasa Korea. Selain itu, penulis juga bersyukur bisa mendapatkan pengetahuan dan koneksi baru terkait bahasa dan kebudayaan Korea
Pengalaman menjadi sukarelawan pengajar bahasa Korea kali ini sangat berkesan dan membuat penulis menjadi ingin tahu lebih banyak mengenai bahasa dan kebudayaan Korea. Semoga ke depannya semakin banyak orang yang ingin mempelajari bahasa dan kebudayaan Korea lebih lanjut agar bisa menjadi duta relasi antara Korea dan Indonesia.
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea Selatan.