Museum Nasional Korea membuka pameran khusus bertajuk The Radiant Strides, Moving the World untuk memperingati 80 tahun kemerdekaan Korea. Pameran tersebut menyoroti semangat Son Kee Chung (1912-2002) yang merupakan juara maraton pada Olimpiade Berlin 1936. Pengunjung bisa menonton sosok Son saat berlari maraton melalui tayangan video yang dibuat dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Penulis: Charles Audouin
Foto: Lee Jeong Woo
"Sangat banyak ucapan selamat yang diberikan kepada saya, tetapi perhatian utama saya adalah bagaimana cara saya untuk memberitahukan kepada dunia bahwa saya adalah orang Korea, bukan orang Jepang."
Museum Nasional Korea membuka pameran khusus bertajuk The Radiant Strides, Moving the World untuk memperingati 80 tahun kemerdekaan Korea. Pameran tersebut menyoroti semangat Son Kee Chung (1912-2002) yang merupakan juara maraton pada Olimpiade Berlin 1936.
Pameran tersebut menyampaikan kisah Son yang berhasil naik ke atas podium juara dengan mewakili negara penjajahnya pada Masa Penjajahan Jepang (1910-1945).
Son berhasil masuk ke babak final cabang olahraga maraton pada Olimpiade Berlin di tanggal 9 Agustus 1936. Akan tetapi, ia maju bukan sebagai Son Kee Chung dari Korea, tetapi Son Kitei dari Jepang.
Saat itu, Son ingin menunjukkan bahwa ia adalah orang Korea, bukan orang Jepang. Son yang naik ke atas podium menundukkan kepalanya dan menutupi bendera Jepang dengan pohon ek muda yang ia dapatkan. Ia tidak bahagia, tetapi malu.
Setelah Korea merdeka, Son kembali berlari. Ia berhasil menjadi yang terbaik di dunia dengan membawa nama KOREA melalui atlet-atlet yang ia latih, yaitu juara Maraton Boston tahun 1947 yang bernama Suh Yun-bok dan tahun 1950 yang bernama Ham Kee -Yong.
Son juga menjadi pembawa obor Olimpiade dalam upacara pembukaan OIimpiade Seoul tahun 1988.
Judul pameran berupa The Radiant Strides, Moving the World merupakan bagian dari surat yang ditulis oleh mantan presiden Pemerintahan Sementara Republik Korea, Kim Koo.
Surat berjudul With Feet, Conquer the World tersebut ditulis untuk mengucapkan selamat kepada Suh yang berhasil menjuarai Maraton Boston tahun 1947.
Seorang atlet yang berhasil menjadi juara dunia dengan kakinya berhasil menunjukkan kebanggaan dan harapan masyarakat Korea.
Barang pameran di atas merupakan kartu pos yang ditandatangani oleh Son Kee Chung. Kartu pos yang ditulis pada tanggal 15 Agustus 1936 tersebut baru pertama kali diperlihatkan ke publik melalui pameran The Radiant Strides, Moving the World.
Terdapat 18 artefak yang dipamerkan, salah satunya adalah kartu pos yang ditandatangani oleh Son Kee Chung.
Kartu pos tersebut baru pertama kali diperlihatkan ke publik. Di sana tertulis tanggal 15 Agustus 1936, yaitu saat setelah Olimpiade berakhir.
"Marathon. K. Son. KOREAN."
Tulisan tersebut seakan menegaskan bahwa Son ingin dunia melihatnya sebagai orang Korea, bukan orang Jepang. Ia pun menandatangani kartu pos tersebut dengan hangeul.
Museum Nasional Korea menjelaskan, "Artefak tersebut sangat penting karena menunjukkan tekad Son Kee Chung yang ingin memberitahukan identitasnya sebagai orang Korea kepada dunia."
Artefak tersebut menunjukkan helm perunggu Yunani kuno yang dibuat pada abad keenam.
Salah satu barang unik lain yang dipamerkan adalah helm perunggu Yunani kuno yang diberikan kepada juara maraton Olimpiade Berlin 1936.
Helm tersebut didonasikan oleh Son pada tahun 1994 dengan berkata, "Ini bukanlah milikku, melainkan milik rakyat Korea."
Helm itu kembali ke tangan Son pada tahun 1986 setelah dipamerkan di sebuah museum di Jerman selama 50 tahun.
Harian Dong-a Ilbo sempat merilis artikel mengenai kemenangan Son di Olimpiade dengan menghapus bendera Jepang yang berada di baju Son. Artikel tersebut bisa dilihat dalam pameran itu.
Selain itu, pengunjung juga bisa melihat medali emas, mahkota zaitun, dan piagam kemenangan yang didapatkan oleh Son.
Direktur Museum Nasional Korea, You Hong June, berkata, "Tidak ada banyak artefak yang ditampilkan dalam pameran ini, tetapi Anda bisa melihat pameran yang bermakna dan menyentuh hati melalui cerita Son Kee Chung."
The Radiant Strides, Moving the World dapat dikunjungi hingga tanggal 28 Desember 2025.
caudouin@korea.kr