Kebudayaan

2025.05.28

Dong-Dong adalah seorang anak kesepian yang senang bermain sendiri. Suatu hari, ia pergi ke toko alat tulis untuk membeli kelereng, tetapi pemilik toko malah menawarinya sebungkus permen berbentuk bulat. Saat ia memasukkan permen tersebut ke mulutnya, ia mendengar suara yang berbicara kepada dirinya.

Permen tersebut membuatnya bisa mendengar isi hati dari sofanya, anjing peliharaannya, neneknya yang sudah meninggal, bahkan ayahnya. Berkat permen tersebut, Dong-Dong mulai bersemangat dan mencoba untuk memulai percakapan dengan orang lain.


Film animasi Magic Candies tayang perdana di Korea pada tanggal 28 Mei 2025. Film tersebut masuk ke dalam nominasi Academy Award (Oscar) pada kategori Film Pendek Animasi Terbaik. Foto di atas menunjukkan potongan adegan saat Dong-dong membeli permen bulat di toko. (Lotte Cultureworks)

Film animasi Magic Candies tayang perdana di Korea pada tanggal 28 Mei 2025. Film tersebut masuk ke dalam nominasi Academy Award (Oscar) pada kategori Film Pendek Animasi Terbaik. Foto di atas menunjukkan potongan adegan saat Dong-Dong membeli permen bulat di toko. (Lotte Cultureworks)



Penulis: Xu Aiying
Video: Saluran YouTube resmi Toei Animation

Film animasi Magic Candies tayang perdana di Korea pada tanggal 28 Mei 2025. Film tersebut masuk ke dalam nominasi Academy Award (Oscar) pada kategori Film Pendek Animasi Terbaik.

Film Magic Candies merupakan film animasi yang dibuat berdasarkan buku bergambar berjudul Magic Candies dan I Am a Dog. Buku tersebut merupakan karya dari Baek Heena yang menjadi ilustrator Korea pertama yang berhasil meraih Astrid Lindgren Memorial Award pada tahun 2020.

Magic Candies diproduksi oleh studio animasi Jepang bernama Toei Animation yang telah memproduksi beragam karya besar, seperti Dr. Slump, Dragon Ball, dan One Piece. Sutradara film tersebut adalah Nishio Daisuke dan produsernya adalah Washio Takashi yang terkenal dengan serial Pretty Cure.

Magic Candies menjadi film animasi pertama yang diproduksi oleh Jepang dengan menggunakan karya sastra anak dari Korea.




Konferensi pers film Magic Candies digelar pada tanggal 23 Mei 2025 di Lotte Cinema cabang pintu masuk Universitas Konkuk di Gwangjin-gu Seoul.

Di sana, Washio mengungkapkan bahwa ia membaca buku Magic Candies untuk pertama kalinya melalui rekomendasi penerbit Jepang. Ia lalu tertarik dengan kisahnya dan ingin mengangkatnya ke dalam bentuk animasi.

Film animasi Magic Candies benar-benar mengikuti karya aslinya. Dengan boneka yang dibuat dari campuran kertas dan tanah liat, berbagai tokoh dalam Magic Candies menjadi hidup.

Tokoh utama yang bernama Dong-Dong merupakan anak kecil yang hidup di Korea sehingga pihak produksi menciptakan suasana di sekitar Dong-Dong melalui panorama jalanan di Korea, kompleks apartemen, hingga papan nama bertulis hangeul.

Film Magic Candies berhasil diselesaikan melalui model animasi Toei Animation serta masukan dari Baek.

Baek berkata, "Saya berterima kasih karena karya ini disukai oleh seluruh masyarakat di dunia. Akan tetapi, saya sempat khawatir identitas karya aslinya akan hilang (di dalam film)."

Baek menambahkan, "Saya berterima kasih kepada pihak produksi karena telah berusaha keras untuk menjaga keaslian karya dengan memasukkan latar belakang dan suasana khas Korea."


Beberapa potongan adegan dalam film animasi Magic Candies. (Lotte Cultureworks)

Beberapa potongan adegan dalam film animasi Magic Candies. (Lotte Cultureworks)


Film animasi Magic Candies sebelumnya telah meraih delapan penghargaan di berbagai festival film kenamaan dunia. Film tersebut bahkan meraih penghargaan juri dan penonton pada Festival Film Anak Internasional New York.

Magic Candies meraih penilaian tinggi dari para juri karena berhasil menyampaikan pesan pada generasi sekarang yang sudah terbiasa dengan kesepian dan pemutusan hubungan antarmanusia.

Pesan yang diberikan oleh film tersebut mampu dipahami oleh semua pihak, baik anak-anak maupun dewasa, sehingga mampu melampaui jenis kontennya yang sebenarnya untuk anak-anak.

Washio mengungkapkan, "Walaupun animasi pendek tidak mudah untuk sukses dari segi profit, kami ingin tetap membuatnya. Kami memulainya dengan harapan ingin membuat karya yang bagus, tetapi tidak menyangka bahwa karya ini bisa menjadi salah satu dari karya nominasi Oscar."

Baek menambahkan, "Waktu saya membuat buku bergambar, saya lebih menganggap penting mengenai hasil akhir dari karya tersebut, bukan penghargaan yang bisa didapat melalui karya tersebut. Saya hanya berharap karya saya bisa membuat saya bangga di mana pun karya tersebut berada."

Washio juga menyampaikan mengenai rencana proyek film animasinya yang menggunakan karya asli webtun Korea, selain Magic Candies.

Washio berkata, "Karya tersebut masih dalam tahap persiapan sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang hingga tahap penyelesaiannya. Saya merasa karya bagus dapat dibuat terlepas dari hubungan antara Jepang dengan Korea."


Nishio Dasuke (tengah) terlihat sedang menjawab pertanyaan para wartawan dalam konferensi pers film Magic Candies yang digelar pada tanggal 23 Mei 2025 di Lotte Cinema cabang pintu masuk Universitas Konkuk di Gwangjin-gu Seoul. (Xu Aiying)

Nishio Dasuke (tengah) terlihat sedang menjawab pertanyaan para wartawan dalam konferensi pers film Magic Candies yang digelar pada tanggal 23 Mei 2025 di Lotte Cinema cabang pintu masuk Universitas Konkuk di Gwangjin-gu Seoul. (Xu Aiying)


xuaiy@korea.kr

konten yang terkait