Penulis: Park Hye Ri
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata menyelenggarakan upacara peletakan batu pertama untuk pembangunan Museum Nasional Sastra Korea pada tanggal 20 Mei 2024.
Kementerian menyelenggarakan upacara tersebut di tanah tempat Museum Nasional Sastra Korea akan dibangun, yaitu di Eunpyeong-gu, Seoul. Berbagai pemimpin organisasi sastra di Korea, donatur, serta masyarakat setempat hadir dalam upacara tersebut. Menteri Yu In Chon pun ikut hadir untuk menyambut pembangunan museum tersebut.
Luas bangunan museum tersebut akan mencapai 14.993m² yang akan dibangun di atas tanah seluas 13.248m². Museum tersebut akan memiliki empat lantai yang terdiri dari dua lantai bawah tanah dan dua lantai di atas tanah. Museum itu ditargetkan akan dibuka pada paruh kedua tahun 2026.
Bagian dalam museum akan terdiri dari ruang pameran tetap dan ruang pameran khusus agar para pengunjung bisa melihat masa lalu, masa kini, dan masa depan dari sastra Korea. Selain itu, museum ini juga akan dilengkapi dengan taman luar ruangan tempat para pengunjung bisa beristirahat, ruang pendidikan, ruang aktivitas, aula, serta ruang penyimpanan.
Kementerian memperkirakan bahwa para pengunjung akan bisa mendapatkan pengalaman yang luar biasa melalui gedung yang dibuat dengan 'bentuk pedesaan' agar bisa selaras dengan alam Gunung Bukhansan yang berada di dekatnya.
Setelah peletakan batu pertama, pembangunan museum ini akan dikelola oleh dewan penasihat yang terdiri dari berbagai pakar dalam bidang pengelolaan ruang pameran, data sastra, dan konten pameran.
Selain itu, mereka akan mempersiapkan pembukaan dengan mengembangkan berbagai konten pameran dengan meneliti berbagai sastrawan dan karya-karyanya.
Menteri Yu mengungkapkan, "Kami akan mendorong mewujudkan kebijakan berdasarkan tingkatan dan tema yang dibutuhkan untuk mengembangkan promosi sastra Korea melalui peletakan batu pertama Museum Nasional Sastra Korea yang sudah diimpikan sejak lama oleh para pegiat sastra Korea."
"Semoga museum ini bisa menjadi lembaga utama sekaligus ruang bagi sastra Korea agar bisa melakukan pertukaran secara aktif di antara sastrawan, kritikus, museum sastra di daerah lain, serta para pembaca sastra Korea," tutup Menteri Yu.