Duta Besar Inggris untuk Korea Colin Crooks (kedua dari kanan), Direktur Museum Nasional Korea Yoon Sung Yong (ketiga dari kanan) beserta pada jurnalis dalam dan luar Korea menghadiri upacara pembukaan pameran khusus bertajuk "Eyes on Us: Masterpieces from the National Gallery, London" yang diadakan pada tanggal 1 Juni di Museum Nasional Korea. (Jeon Han)
Penulis: Wu Jinhua
Video: Kim Sunjoo, Lee Jun Young
Museum Nasional Korea menyelenggarakan pameran khusus yang berisi lukisan-lukisan barat ternama dari tanggal 2 Juni hingga 9 Oktober untuk merayakan 140 tahun hubungan diplomatik antara Korea dengan Inggris.
Pameran khusus bertajuk "Eyes on Us: Masterpieces from the National Gallery, London" ini merupakan pameran yang menampilkan berbagai lukisan termasyhur yang belum pernah dipamerkan di Korea. Para pengunjung dapat menyaksikan lukisan-lukisan tersebut dalam satu tempat.
Museum Nasional Korea membuka pameran tersebut kepada para media pada tanggal 1 Juni lalu. 52 lukisan dari para pelukis ternama dipamerkan di sana, seperti Raphael, Caravaggio, Anthony Van Dyck, Manet, Van Gogh, dan Monet.
Dalam sesi penjelasan karya-karya lukisan dalam pameran, hadir beberapa pejabat penting dalam acara tersebut, seperti Direktur Museum Nasional Korea Yoon Sung Yong, Duta Besar Inggris untuk Korea Colin Crooks, serta beberapa pejabat dari The National Gallery Inggris.
Direktur Yoon menyatakan, "Satu kesamaan dari Museum Nasional Korea dan The National Gallery adalah museum yang terbuka bagi seluruh masyarakat. Kami berharap masyarakat Korea bisa menikmati langsung berbagai karya ternama Eropa melalui pameran ini."
Duta Besar Inggris untuk Korea Colin Crooks memberikan kata sambutan pada upacara pembukaan pameran khusus bertajuk "Eyes on Us: Masterpieces from the National Gallery, London" yang diadakan pada tanggal 1 Juni di Museum Nasional Korea. (Jeon Han)
Melalui kata sambutannya, Duta Besar Inggris untuk Korea Colin Crooks mengungkapkan, "Tahun ini adalah tahun yang penting karena Korea dan Inggris merayakan peringatan hubungan diplomatik yang ke-140 tahun. Selain itu, Korean Cultural Center juga merayakan peringatan pendiriannya di Inggris yang ke-50. Oleh karena itu, kami berharap Korea dan Inggris akan terus bekerja sama dalam bidang budaya."
Kurator museum Sun Yu-ee berkata bahwa pameran ini dirancang khusus agar para pengunjung bisa melihat lukisan ternama yang dibuat dari abad ke-15 hingga awal abad ke-20 dalam satu pameran sekaligus.
Pameran khusus ini dibagi menjadi empat bagian.
Bagian pertama pada pameran ini menampilkan lukisan-lukisan pada Masa Renaissance. Pada masa ini, ketertarikan terhadap karya-karya klasik Yunani dan Roma membuat para pelukis banyak membuat karya yang terkait dengan mitos-mitos klasik. Beberapa karya yang ditampilkan pada bagian ini adalah "The Garvagh Madonna" oleh Raphael, "The Rape of Ganymede" oleh Damiano Mazza, "Portrait of a Lady (La Dama in Rosso)" oleh Giovanni Battista Moroni, dan "Portrait of a Lady (La Schiavona)" oleh Titian.
Bagian kedua pameran ini merefleksikan perubahan Eropa pada abad ke-17. Perubahan saat ini terjadi setelah Reformasi Protestan. Karya-karya pada masa ini terbagi menjadi dua, yaitu karya yang mendorong masyarakat untuk mengubah pemikiran mereka dan karya yang mendukung agama Katolik. Dua karya yang ditampilkan antara lain adalah "Boy Bitten by a Lizard" oleh Caravaggio dan "The Virgin in Prayer" oleh Giovanni Battista Salvi da Sassoferrato.
Lukisan berjudul "Boy Bitten by a Lizard" oleh Caravaggio. (Museum Nasional Korea)