Kebudayaan

2023.06.13



Penulis: Aisylu Akhmetzianova
Foto: Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata
Video: Kim Sunjoo dan Lee Jun Young

Cheong Wa Dae merupakan tempat bersejarah bagi Korea karena menjadi tempat pengelolaan dan penentuan masa depan negara selama 74 tahun. 12 orang mantan presiden Korea telah menggunakan Cheong Wa Dae sebagai tempat kerja dan tempat tinggal mereka, mulai dari mantan Presiden Rhee Syng-man hingga mantan Presiden Moon Jae-in.

Cheong Wa Dae pertama kali dibuka untuk publik pada saat pelantikan Presiden Yoon Suk Yeol setahun yang lalu. Untuk merayakan hal tersebut, pameran khusus bertajuk Stories of Our Presidents: The Presidents Were Here digelar. Pengunjung tak hanya bisa melihat tempat-tempat yang di mana para mantan presiden tinggal dan bekerja, tetapi juga bisa melihat barang-barang yang pernah digunakan oleh para mantan presiden tersebut.

Pameran ini diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata. Pameran ini dibuka pada tanggal 1 Juni hingga 28 Agustus.

Korea.net mengunjungi pameran ini untuk mencari tahu bagaimana para mantan presiden Korea bekerja dan hidup di Cheong Wa Dae.

Staf Korea.net yang berkunjung ke pameran ini pernah mengunjungi istana tempat para raja tinggal di Eropa, tetapi baru kali ini mengunjungi tempat di mana presiden hidup dan bekerja.

Gedung utama merupakan gedung terbesar yang berada di Cheong Wa Dae. Gedung tersebut menjadi tempat kerja utama para mantan presiden Korea. Saat memasuki gedung tersebut, pengunjung akan langsung bisa melihat karpet merah besar dan sebuah lukisan yang bernama "Geumsugangsando." Lukisan tersebut secara harafiah berarti "Tanah Indah Korea." Dahulu tempat ini hanya bisa dilihat melalui berita televisi saja.

Bentuk bagian dalam gedung utama Cheong Wa Dae yang megah mengingatkan staf Korea.net akan istana-istana di Eropa karena langit-langitnya yang tinggi dan pilar-pilarnya yang terbuat dari kayu. Pengunjung bisa langsung merasakan nilai bersejarah gedung ini. Banyak pemimpin dunia yang pernah menginjakkan kaki di karpet merah ini untuk bertemu dengan pemimpin Korea. Staf Korea.net tidak menyangka bisa menginjakkan kaki di tempat bersejarah seperti ini.

Pemandu yang ada di setiap ruangan menjelaskan sejarah Cheong Wa Dae kepada para pengunjung dalam bahasa Korea dan Inggris. Mereka menjelaskan bahwa gedung utama saat ini sedang direstorasi agar bisa kembali ke bentuk semula saat para mantan presiden Korea menyambut tamu kenegaraan di sana. Pelindung karpet merah yang sebelumnya dipasang sudah dilepas. Beberapa karya seni yang sempat dilepas untuk saat gedung utama direstorasi juga sudah kembali ke tempatnya semula.

Berbagai macam barang milik para mantan presiden Korea bisa dilihat di ruang Sejongsil dan Inwangsil yang berada di sebelah kiri dan kanan tangga utama. Barang-barang milik mantan Presiden Rhee Syng-man, Yun Posun, Park Chung-hee, Choi Kyu-hah, Chun Doo-hwan, dan Roh Tae-woo dapat dilihat di Sejongsil. Barang-barang milik mantan Presiden Kim Young-sam, Kim Dae-jung, Roh Moo-hyun, Lee Myung-bak, Park Geun-hye, dan Moon Jae-in dapat dilihat di Inwangsil.

Pengunjung dapat merasakan kehidupan sehari-hari mantan presiden layaknya masyarakat biasa melalui mesin tik bahasa Inggris milik mantan Presiden Rhee Syng-man, sketsa hewan peliharaan mantan Presiden Park Chung-hee, tungso (suling bambu tradisional Korea) milik mantan Presiden Roh Tae-woo, sepatu lari milik mantan Presiden Kim Young-sam, gunting kebun milik mantan Presiden Kim Dae-jung, dan meja baca milik mantan presiden Roh Moo-hyun.

Melalui pameran ini, pengunjung bisa merasakan bahwa presiden juga manusia biasa, mereka juga berlari, menggambar, atau membaca buku di waktu senggang mereka. Masyarakat merasa bahwa presiden merupakan sosok yang sangat luar biasa dan berbeban berat melalui sosok mereka yang muncul di berita televisi. Akan tetapi, sebenarnya mereka tidak jauh berbeda dengan orang biasa lainnya.


Dari kiri atas searah jarum jam: mesin tik bahasa Inggris milik mantan Presiden Rhee Syng-man, sketsa hewan peliharaan mantan Presiden Park Chung-hee, sepatu lari milik mantan Presiden Kim Young-sam, dan meja baca milik mantan presiden Roh Moo-hyun.

Dari kiri atas searah jarum jam: mesin tik bahasa Inggris milik mantan Presiden Rhee Syng-man, sketsa hewan peliharaan mantan Presiden Park Chung-hee, sepatu lari milik mantan Presiden Kim Young-sam, dan meja baca milik mantan presiden Roh Moo-hyun.


Pada tanggal 3-4 Juni lalu, Kim Hyun-chul (Kepala Yayasan Peringatan Presiden Kim Young-sam) dan Roh Jae-heon (Kepala Pusat Kebudayaan Asia Timur) hadir sebagai pemandu pameran tersebut. Kim adalah anak dari mantan Presiden Kim Young-sam dan Roh merupakan anak dari mantan Presiden Roh Tae-woo.

Kim menjelaskan sepatu lari yang dipakai oleh ayahnya dahulu. "Saat ayah menjadi presiden, ia terus membuat keputusan besar. Oleh karena itu, waktu lari paginya merupakan waktunya untuk mempersiapkan keputusan-keputusan besar tersebut," ungkapnya.

Roh juga ikut menjelaskan peninggalan ayahnya, yaitu tungso. "Ayah saya pintar memainkan tungso, ia juga pintar bernyanyi. Akan tetapi, saya sepertinya tidak mendapatkan DNA itu dari ayah saya," ujarnya. Para pengunjung lalu tertawa mendengar penjelasan Roh.


Kim Hyun-chul, anak dari mantan Presiden Kim Young-sam menjelaskan makna barang-barang peninggalan ayahnya kepada para pengunjung pada tanggal 3 Juni lalu.

Kim Hyun-chul, anak dari mantan Presiden Kim Young-sam menjelaskan makna barang-barang peninggalan ayahnya kepada para pengunjung pada tanggal 3 Juni lalu.


Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, Park Bo Gyoon berkata, "Cheong Wa Dae merupakan penggung kepemimpinan terbaik yang menampilkan sejarah 74 tahun para mantan presiden Korea. Pemerintah menyiapkan pameran ini agar masyarakat bisa melihat bagaimana para pemimpin Korea menggunakan barang-barang kesehariannya dalam membuat keputusan penting di masa lalu."

Menteri Park melanjutkan, "Pemerintah menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan mantan-mantan presiden Korea melalui cara penceritaan yang berbeda dengan pameran-pameran yang pernah ada sebelumnya."


Meja makan dan perlengkapannya yang digunakan untuk menjamu tamu yang datang ke Cheong Wa Dae.

Meja makan dan perlengkapannya yang digunakan untuk menjamu tamu yang datang ke Cheong Wa Dae.


Masyarakat yang ingin mengunjungi Cheong Wa Dae dapat melakukan reservasi secara daring maupun di loket yang berada di depan Cheong Wa Dae. Reservasi daring dapat dilakukan melalui situs resmi Cheong Wa Dae.

Barang-barang yang digunakan dalam waktu lama di Cheong Wa Dae seperti mebel dan peralatan makan juga dipamerkan. Barang-barang tersebut dipamerkan di ruang pengarahan yang berada di Chunchugwan lantai dua. Ruang tersebut dahulu digunakan sebagai ruang konferensi pers.


aisylu@korea.kr

konten yang terkait