Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya mengungkapkan bahwa Rapat Komite Kerja Sama Logam Tanah Jarang Korea-Mongolia telah digelar pada tanggal 12 Maret 2025 di Seoul. Foto di atas menunjukkan rapat sebelumnya yang digelar tanggal 20 November 2023 (waktu setempat) di Kementerian Luar Negeri Mongolia. (Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya)
Penulis: Aisylu Akhmetzianova
Korea dan Mongolia sepakat untuk mempererat kerja sama dalam bidang jaringan suplai logam tanah jarang.
Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya mengungkapkan bahwa Rapat Komite Kerja Sama Logam Tanah Jarang Korea-Mongolia telah digelar pada tanggal 12 Maret 2025 di Seoul.
Rapat tersebut membicarakan arah kerja sama bilateral dalam bidang logam tanah jarang.
Rapat kali ini merupakan tindak lanjut setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait kerja sama bilateral dalam bidang logam tanah jarang yang ditandatangani pada bulan Februari 2023.
Delegasi Korea diwakili oleh Kepala Departemen Kebijakan Energi Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Lee Ho-hyeon beserta beberapa perwakilan dari lembaga terkait.
Delegasi Mongolia diwakili oleh Sekretaris Negara untuk Industri dan Sumber Daya Mineral Sereeter Javkhlanbaatar serta perwakilan dari kantor survei dan peneliti geologi Mongolia.
Beragam logam tanah jarang terkubur di tanah Mongolia, seperti molibdenum, timah, dan elemen tanah jarang lainnya. Akan tetapi, walaupun Mongolia menjadi produsen molibdenum terbesar kedelapan di dunia, masih banyak daerah yang belum terjamah.
Saat ini, belum banyak perusahaan Korea yang masuk ke Mongolia karena kurangnya informasi yang detail mengenai sumber daya serta fasilitas distribusi yang kurang baik.
Oleh karena itu, Korea dan Mongolia sepakat untuk menjalin kerja sama jangka panjang dari mulai eksplorasi hingga pengembangan logam tanah jarang yang berprospek secara ekonomi.
Kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan pemasangan peralatan Pusat Logam Tanah Jarang Korea-Mongolia hingga bulan November 2025.
Mereka juga berencana untuk menggunakan perusahaan-perusahaan Korea sebagai garda terdepan dalam pengembangan tambang logam di Mongolia.
Selain itu, lembaga eksplorasi geologi di Korea dan Mongolia juga menjalin kerja sama untuk menggali informasi terkait sumber daya logam tanah jarang di dalam Mongolia melalui eksplorasi bersama.
Institut Evaluasi dan Perencanaan Teknologi Energi Korea (KETEP) akan melakukan penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan jaringan suplai Korea serta tambang logam di Mongolia melalui penerapan teknologi penambangan pintar serta penyediaan teknologi pabrik pintar.
aisylu@korea.kr