Kebijakan

2023.11.22

Presiden Yoon Suk Yeol (tengah) berpidato di depan para anggota Parlemen Inggris Raya pada tanggal 21 November (waktu setempat) di Istana Westminster, London, Inggris. (Kang Min Seok, Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Presiden Yoon Suk Yeol (tengah) berpidato di depan para anggota Parlemen Inggris Raya pada tanggal 21 November (waktu setempat) di Istana Westminster, London, Inggris. (Kang Min Seok, Kantor Kepresidenan Republik Korea)



Penulis: Charles Audouin
Video: Saluran YouTube resmi Kantor Kepresidenan Republik Korea

"The Republic of Korea and the United Kingdom are authors of dynamic and creative histories. We must stand in solidarity and respond to many of the world’s challenges."

Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan hal tersebut dalam pidato berbahasa Inggris yang dilakukan di depan para anggota Parlemen Inggris Raya pada tanggal 21 November (waktu setempat) di Istana Westminster, London, Inggris. Presiden Yoon mengajak Inggris untuk memperluas prospek kerja sama bilateral.

Pada hari itu, Presiden Yoon berpidato selama 17 menit dengan tema "Persahabatan Dua Negara yang Akan Mengubah Tantangan Menjadi Kesempatan."

Presiden Yoon menjelaskan, "Tahun ini kita merayakan 140 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Korea dan Inggris. Ini akan menjadi tahun yang penting dan bermakna bagi kemitraan kita. Musim semi lalu, Pasukan Inggris berpartisipasi dalam latihan gabungan Korea-Amerika Serikat untuk pertama kalinya. Kita juga sedang membangun mekanisme baru untuk berbagi informasi intelijen dan kerja sama keamanan siber."

Terkait kerja sama ekonomi, Presiden Yoon mengungkapkan, "Perdagangan dan investasi bilateral kita telah berkembang pesat di banyak bidang seperti keuangan, logistik, jasa, dan biosains. FTA (perjanjian perdagangan bebas) antara Korea dan Inggris yang mulai berlaku pada tahun 2021 telah menambah momentum tersebut. Kita akan memulai negosiasi untuk memodernisasi FTA guna memperkuat kerja sama dalam rantai pasokan dan perdagangan digital."

Presiden Yoon lalu melanjutkan, "Pada kesempatan kunjungan kenegaraan saya kali ini, 'Downing Street Accord' akan ditandatangani. Hubungan bilateral kita akan terlahir kembali sebagai 'Mitra Strategis Global' yang sesungguhnya. Bersama-sama, kita akan membangun tatanan internasional yang bebas dan terbuka. Bersama-sama, kita akan memupuk pertumbuhan berkelanjutan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia."

Presiden Yoon kemudian menekankan, "Kita akan memperluas kerja sama ke bidang digital, AI, keamanan siber, energi nuklir, dan industri pertahanan. Ini juga akan mencakup sektor bioteknologi, luar angkasa, semikonduktor, angin lepas pantai, energi hijau, dan maritim. Saya dengan hormat meminta minat dan dukungan Anda untuk kemitraan ini."

Presiden Yoon juga mengungkapkan bapentingnya diskusi internasional untuk membentuk model digital dan norma-norma baru era digital sesuai dengan Undang-undang Hak Digital yang diumumkan pemerintah Korea pada bulan September lalu. UU tersebut berisi mengenai prinsip dasar mengenai kebebasan, keadilan, keamananm inovasi, dan aliansi dalam lingkungan digital.

Presiden Yoon mengungkapkan, "Pemerintah Korea akan bekerja sama dengan Jaringan Keamanan AI (kecerdasan buatan) Inggris dan Badan Penasihat Tingkat Tinggi PBB untuk AI. Selain itu, kami akan berupaya lebih keras untuk menjembatani kesenjangan digital dan mendorong inovasi digital."

Terkait hubungan seni budaya antara Korea dan Inggris, Presiden Yoon menjelaskan, "Inggris adalah negara kaki kanan The Beatles, Queen, Harry Potter, dan David Beckham. Korea adalah negaranya BTS, BLACKPINK, Squid Game, dan kaki kanan Son Heung Min."

Sekitar 450 orang anggota Parlemen Inggris Raya hadir pada pidato Presiden Yoon hari itu. Setelah selesai berpidato, Presiden Yoon dan Ibu Negara Kim Keon Hee menghadiri jamuan makan malam yang digelar oleh Raja Charles III di Istana Buckingham.



caudouin@korea.kr

konten yang terkait