Menurut Layanan Pajak Korea, jumlah ekspor rumput laut kering dan produk nasi olahan Korea pada periode Januari-Oktober telah mencetak sejarah baru. Foto di atas menunjukkan seorang pengunjung swalayan di Qatar yang sedang memilih produk rumput laut kering Korea. (CJ)
Penulis: Lee Da Som
Angka ekspor rumput laut kering dan produk nasi olahan Korea tahun 2023 meningkat 20% dibanding tahun 2022 sehingga mampu memecahkan rekor baru.
Layanan Pajak Korea mengungkapkan pada tanggal 29 November bahwa angka ekspor rumput laut kering Korea pada periode Januari-Oktober 2023 meningkat 20,4% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (YoY) sehingga mencapai angka 670 juta dolar. Ekspor produk nasi olahan meningkat 29,9% YoY hingga mencapai angka 79 juta dolar.
Angka ekspor rumput laut kering bahkan telah melewati angka 700 juta dolar untuk pertama kalinya setelah mencapai angka 711 juta dolar pada tanggal 20 November. Layanan Pajak Korea mengungkapkan bahwa angka tersebut mungkin bisa mencapai 800 juta dolar pada akhir tahun jika tren tersebut terus berlanjut.
Angka ekspor produk nasi olahan sempat memecahkan rekor tahunan pada tahun 2022 dengan 76 juta dolar. Rekor tersebut berhasil dipecahkan kembali hanya dalam sepuluh bulan.
Jumlah tujuan ekspor rumput laut kering dan produk nasi olahan juga memecahkan rekor. Rumput laut kering telah berhasil diekspor ke 120 negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok. Produk nasi olahan berhasil diekspor ke 87 negara, seperti AS, Australia, dan Tiongkok.
AS menjadi negara pasar ekspor rumput laut kering terbesar dengan angka ekspor mencapai 142 juta dolar. Pasar terbesar kedua adalah Jepang dengan 123 juta dolar dan yang ketiga adalah Tiongkok dengan 88 juta dolar.
Produk nasi olahan terbanyak diekspor ke AS dengan 63 juta dolar, diikuti oleh Australia dengan 3 juta dolar dan Tiongkok dengan 2 juta dolar.
Terdapat empat negara tujuan ekspor rumput laut kering baru, seperti Kroasia dan Tanzania. Produk nasi olahan Korea juga diekspor untuk pertama kalinya ke tujuh negara baru, seperti Kroasia, Latvia, dan Kongo.
Layanan Pajak Korea mengungkapkan, "Konsumsi konten Korea meningkat berkat peningkatan konsumsi video daring di seluruh dunia pada masa Pandemi Covid-19. Hal ini berpengaruh juga pada produk-produk hallyu, seperti misalnya makanan Korea. Selain itu, angka ekspor ini juga berhasil diraih berkat usaha dari perusahaan-perusahaan Korea yang membuat produk yang disesuaikan dengan masyarakat setempat."
dlektha0319@korea.kr