Tingginya Persaingan Pendidikan
Oleh karena sistem pendidikan yang unggul dan semangat pendidikan yang tinggi, terdapat banyak sumber daya manusia yang berbakat di setiap bidang termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan, seperti fisika, teknik elektronik, teknik mesin, manajemen, ekonomi, dan akuntansi. Sebagian besar orang dewasa dapat mengerti bahasa Inggris dasar dan sebagian menguasai bahasa asing kedua. Beberapa tahun ini, terdapat banyak generasi muda yang memperoleh kualifikasi profesional dengan memperkuat pendidikan kejuruan di sekolah menengah atas.
Menurut Penilaian Prestasi Akademik Internasional (PISA), siswa Korea Selatan menunjukkan prestasi akademik yang tinggi dalam bidang matematika, ilmu pengetahuan, dan membaca. Dalam PISA 2018, di antara negara-negara anggota OECD, Korea Selatan menempati peringkat ke-2 hingga ke-7 dalam membaca, peringkat pertama hingga ke-4 dalam matematika dan ke-3 hingga ke-5 dalam ilmu pengetahuan.
Investasi dalam Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Di Korea Selatan, tenaga kerja berbakat melakukan penelitian mengenai teknologi mutakhir di berbagai bidang dan mengembangkan produk baru di lembaga penelitian dasar dan universitas yang dikelola langsung oleh pemerintah dan lembaga penelitian perusahaan.
Beberapa tahun terakhir, terdapat penelitian dan pengembangan yang aktif di bidang industri ke-4 berdasarkan kecerdasan buatan, elektronik, komputer, internet untuk segala (Internet of Things/IoT) dan big data.
Jumlah peneliti di Korea Selatan adalah 514.000 orang pada tahun 2018 yang merupakan jumlah yang tinggi, yaitu 14,7 per 1.000 penduduk yang aktif secara ekonomi. Prestasi penelitian dan teknologi yang melimpah menghasilkan sejumlah besar pendaftaran paten.
Kakao Talk, aplikasi komunikasi smartphone yang dikembangkan di Korea Selatan, adalah platform utama yang digunakan untuk berkomunikasi digital di antara warga Korea Selatan. Selain itu, banyak warga Korea Selatan yang aktif menggunakan media sosial global seperti Instagram dan TikTok.
Podcast yang merupakan salah satu bentuk media sosial, sedang membentuk teknik komunikasi (penyiaran) baru di Korea Selatan sehingga konten Korea menempati sebagian besar posisi teratas. Saat ini, media sosial tidak hanya menyediakan layanan marketing, seperti penyampaian informasi dan hiburan, tetapi juga mempengaruhi bidang politik melalui pembentukan opini publik.
Perubahan dan Visi
Korea Selatan, yang berubah dengan cepat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri dan kemudian ke masyarakat berbasis ilmu pengetahuan, menaruh prioritas yang penting kepada penduduknya. Dalam masyarakat berbasis pengetahuan, sumber daya manusia lebih penting daripada sumber daya alam atau produktivitas industri. Sumber daya manusia ini juga menjadi standar daya saing nasional.