Warga Korea beradaptasi dengan lingkungan alam dan mengembangkan teknologi hunian khas yang disebut Hanok. Salah satu ciri khas hanok adalah sistem pemanas yang disebut ondol, yang diciptakan agar penghuni rumah dapat bertahan melawan udara dingin pada musim dingin. Ondol, yang berarti 'batu hangat', adalah metode pemanasan yang sangat khas, yang telah digunakan bahkan sebelum hanok diciptakan. Ondol adalah sistem perpindahan panas yang dirancang secara ilmiah, yaitu dengan membuat sebuah lorong yang disebut gudeul di lantai ruangan. Ketika api di kompor dapur dinyalakan, panas dan asap dibuang ke cerobong asap melalui gudeul.

Ciri khas lain dari hanok adalah gaya arsitektur yang disebut maru, yang diciptakan agar penghuni rumah dapat tinggal dengan nyaman walaupun di tengah musim panas yang panas dan lembap. Maru adalah sistem pengaturan udara secara alami dan kreatif yang memperlancar sirkulasi udara dingin dan panas dengan menempatkan papan kayu dengan jarak tertentu dari tanah. Hanok adalah rumah yang dirancang secara ilmiah dan kreatif dengan penempatan ondol dan maru yang selaras.

Atap hanok ditutupi dengan genteng, yang dibuat dengan memanggang tanah liat dalam berbagai warna, atau ditutup rapat dengan jerami. Hanok yang dibangun dengan menggunakan kayu dapat dijadikan sebagai tempat tinggal untuk waktu yang lama jika dirawat dengan baik. Geungnakjeon Kuil Bongjeongsa yang terletak di Andong, Provinsi Gyeongsangbuk-do, yang diperkirakan dibangun pada awal tahun 1200-an, adalah bangunan dengan struktur kayu tertua di Korea. Lokasi yang paling baik untuk hanok adalah di pertengahan, dengan posisi gunung di belakang sehingga dapat menghalangi angin dingin dan sungai di depan agar air dapat diperoleh dengan mudah. Hanok, yang diciptakan agar manusia dapat hidup selaras dengan alam, juga sangat indah sehingga makin banyak orang asing yang terpesona dengan fungsi dan gayanya.

Pada saat ini, orang Korea lebih suka apartemen modern. Contohnya adalah Kota Seoul. Di Seoul, lebih dari 60% penghuni apartemen tinggi di gedung apartemen yang masih menggunakan sistem pemanas yang menerapkan metode ondol, namun mengganti cerobong asap di bawah lantai dengan pipa air panas. Hal yang sama berlaku juga untuk perumahan. Belakangan ini, tidak hanya di Korea, ondol juga makin populer di negara-negara yang memiliki perbedaan temperatur harian yang besar.