Reuni Keluarga yang Terpisah
Saat pembagian Semenanjung Korea, diperkirakan terdapat sekitar 10 juta keluarga yang terpisah. Negara Korea Selatan dan Korea Utara telah berusaha untuk mengadakan reuni keluarga yang terpisah melalui diplomasi Palang Merah antarKorea sejak tahun 1970-an untuk menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh perpecahan nasional secara manusiawi. Pada pertemuan pertama yang diadakan di Kota Pyongyang pada Agustus 1972 dan pertemuan kedua yang diadakan di Kota Seoul pada bulan September 1972, negosiasi tersendat. Setelah munculnya kontroversi, usaha ini dihentikan pada tahun 1978.
Kedua negara Korea melanjutkan kembali pembicaraan pada tahun 1980-an dan akhirnya mencapai kesepakatan tentang kunjungan keluarga yang terpisah ke kampung halaman mereka. Pada 20 September 1985, keluarga tersebut mengadakan kunjungan timbal balik yang bersejarah selama empat hari. Jumlah peserta kunjungan adalah 35 orang dari Korea Selatan dan 30 orang dari Utara Utara. Acara yang digelar setelah 40 tahun pemisahan kedua Korea negara ini juga menampilkan pertukaran kelompok seni dari kedua belah pihak.
Pada 15 Juni tahun 2000, KTT antar-Korea membuka pintu untuk menyelesaikan masalah keluarga yang terpisah antara kedua negara Korea. Sejak itu, hingga tahun 2015, sebanyak 20 reuni keluarga antar-Korea telah diadakan. Di Gunung Geumgang juga didirikan tempat kunjungan untuk mengadakan acara reuni keluarga yang terpisah tersebut. Selain itu, reuni juga dilakukan dengan konferensi video sebanyak tujuh kali, dari tahun 2005 hingga 2007.
Sayangnya, reuni keluarga yang terpisah antara kedua negara Korea ini terhenti. Terakhir kali, reuni tersebut dilaksanakan pada tahun terakhir kali 2015, pada acara reuni Gunung Geumgang. Namun, dengan Deklarasi Panmunjeom, berbagai cara untuk mengadakan kembali reuni keluarga yang terpisah dipertimbangkan kembali, seperti dimulainya kembali acara reuni keluarga 8.15.
Kompleks Industri Gaeseong