Menteri Pertahanan Nasional, Ahn Gyu-Back (kiri), dan Menteri Pertahanan Jepang, Gen Nakatani, menggelar dialog resmi pada tanggal 8 September 2025 di gedung Kementerian Pertahanan Nasional yang berada di Yongsan-gu, Kota Seoul. (Facebook resmi Kementerian Pertahanan Nasional)
Penulis: Margareth Theresia
Menteri pertahanan nasional Korea dan Jepang melakukan dialog resmi di Korea untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun dan sepakat untuk mempererat kerja sama berarah masa depan.
Kementerian Pertahanan Nasional mengungkapkan pada tanggal 8 September 2025 bahwa Menteri Pertahanan Nasional, Ahn Gyu-Back, dan Menteri Pertahanan Jepang, Gen Nakatani, menggelar dialog resmi pada hari itu di gedung Kementerian Pertahanan Nasional yang berada di Yongsan-gu, Kota Seoul.
Menhan Jepang terakhir kali melakukan kunjungan resmi ke Jepang pada bulan Oktober 2015.
Kedua menhan tersebut berpendapat, "Sangat penting untuk mendorong kerja sama bilateral antara Korea dengan Jepang serta trilateral antara Korea, Jepang, dan Amerika Serikat dengan stabil di tengah keadaan pertahanan yang terus berubah."
Keduanya menambahkan, "Sangat perlu untuk mengembangkan hubungan kerja sama pertahanan yang berarah pada masa depan."
Mereka pun mengutarakan, "Mari mencari kemungkinan kerja sama yang saling menguntungkan dan berarah masa depan dalam bidang teknologi termutakhir, seperti kecerdasan buatan, sistem persenjataan, dan antariksa."
Kedua belah pihak pun sepakat untuk terus menggelar dialog regular, termasuk dialog resmi antara menhan Korea dan Jepang. Selain itu, mereka juga setuju untuk memperluas pertukaran SDM (sumber daya manusia)."
Kemenhan mengungkapkan, "Grup musik militer Korea akan berpartisipasi dalam festival musik yang digelar oleh Pasukan Bela Diri Jepang pada bulan November mendatang."
Kedua menhan juga memastikan kembali mengenai tekad bersama untuk denuklirisasi Semenanjung Korea.
Keduanya berkata, "Kerja sama trilateral antara Republik Korea, AS, dan Jepang harus terus dipererat untuk menghadapi ancaman nuklir dan peluru kendali dari Korea Utara."
Kedua menhan tersebut menutup dengan mengatakan, "Kita perlu menghadapi semakin eratnya kerja sama militer antara Korut dengan Rusia."
margareth@korea.kr