Presiden Lee Jae Myung (kedua dari kanan) menyapa ketua partai berkuasa saat tiba kembali di Korea pada tanggal 19 Juni 2025. (Yonhap News)
Penulis: Kang Gahui
Presiden Lee Jae Myung kembali ke Korea pada tanggal 19 Juni 2025 setelah selesai mengunjungi Kanada untuk menghadiri KTT (konferensi tingkat tinggi) G7.
Presiden Lee dan Ibu Negara Kim Hea Kyung tiba kembali di Korea melalui Bandara Seoul pada hari itu pk. 01:06.
Pada kunjungan hari pertama tanggal 16 Juni 2025 (waktu setempat), Presiden Lee menggelar dialog bilateral dengan presiden Afrika Selatan dan perdana menteri Australia.
Pada tanggal 17 Juni 2025 Presiden Lee menghadiri sesi perluasan KTT negara anggota dan undangan G7.
Setelah itu, Presiden Lee menggelar KTT bilateral dengan pemimpin negara-negara sahabat, seperti Brasil, Meksiko, India, Inggris, Jepang, dan Kanada.
Presiden Lee juga sempat bertemu dan berdiskusi dengan para pemimpin organisasi internasional, seperti NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara), PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa), dan Uni Eropa (EU).
Dalam sesi KTT G7, Presiden Lee berpidato sebanyak dua kali di bawah tema "Keamanan Energi." Saat itu, ia menekankan pentingnya diversifikasi energi dan hubungan antara kecerdasan buatan dengan energi.
KTT Korea-Amerika Serikat yang sebelumnya sempat dijadwalkan, terpaksa dibatalkan karena Presiden Donald Trump harus kembali lebih awal ke AS akibat keadaan Timur Tengah.
Kantor Kepresidenan mengungkapkan bahwa KTT Korea-AS akan diusahakan agar bisa segera digelar.
Kantor Kepresidenan menjelaskan, "Kehadiran Presiden Lee di KTT G7 menjadi panggung internasional pertama yang bisa mempromosikan pemulihan demokrasi di Korea serta pergantian pemerintahan baru."
"KTT ini menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa demokrasi telah kembali ke Korea dan diplomasi antarpemimpin bisa dilakukan kembali setelah sempat terhenti selama enam bulan," tambah Kantor Kepresidenan.
kgh89@korea.kr