Kebijakan

2025.06.16

Penasehat Keamanan Nasional, Wi Sung-lac, terlihat sedang memberikan pengarahan terkait kehadiran Presiden Lee Jae-myung dalam KTT G7 pada tanggal 15 Juni 2025 di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan-gu, Seoul. (Yonhap News)

Penasehat Keamanan Nasional, Wi Sung-lac, terlihat sedang memberikan pengarahan terkait kehadiran Presiden Lee Jae-myung dalam KTT G7 pada tanggal 15 Juni 2025 di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan-gu, Seoul. (Yonhap News)



Penulis: Park Hye Ri

Presiden Lee Jae-myung berangkat ke Kanada pada tanggal 16 Juni 2025 untuk menghadiri KTT (konferensi tingkat tinggi) KTT.

Kunjungan ke Kanada tersebut akan menjadi kunjungan ke luar negeri pertama Presiden Lee setelah menjabat.

Penasehat Keamanan Nasional, Wi Sung-lac, memberikan pengarahan terkait jadwal kunjungan luar negeri Presiden Lee pada tanggal 15 Juni 2025 di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan-gu, Seoul.

Presiden Lee akan menghadiri KTT G7 pada hari pertama di tanggal 16 Juni 2025 sebagai pemimpin negara undangan. Setelah itu, ia akan melakukan dialog bilateral dengan para pemimpin negara lainnya yang hadir dalam KTT tersebut.

Pada tanggal 17 Juni 2025 Presiden Lee akan memberikan pidato terkait hubungan energi kecerdasan buatan (AI) dan diversifikasi jaringan suplai energi dalam acara resmi KTT yang dihadiri oleh pemimpin negara anggota dan negara undangan G7.

Dalam pidatonya, Presiden Lee akan menyampaikan visi usaha Korea untuk kerja sama jaringan suplai dan sistem energi yang stabil. Selain itu, Presiden Lee juga akan menyoroti peran Korea dan pembentukan ekosistem AI global yang stabil dalam rangka menyambut era AI.

Sebelum dan sesudah menghadiri acara KTT G7, Presiden Lee akan menggelar dialog biateral dengan pemimpin negara-negara yang hadir. Wi mengungkapkan bahwa jadwal dialog tersebut masih didiskusikan dengan para pemimpin negara terkait.

Wi menjelaskan, "Acara tersebut akan menjadi acara internasional pertama yang menyerukan pesan kepada masyarakat internasional bahwa demokrasi telah kembali ke Korea setelah berhasil mengatasi krisis akibat deklarasi militer."

Wi menambahkan, "Melalui KTT G7, Presiden Lee akan mencari arah untuk memecahkan masalah terkait perdagangan internasional melalui pertukaran dengan pemimpin dunia, seperti presiden Amerika Serikat dan perdana menteri Jepang."

Wi mengungkapkan bahwa kehadiran Presiden Lee dalam KTT G7 diharapkan akan menjadi kesempatan baik untuk menjejakkan langkah pertama dalam praktik diplomasi yang berpusat pada keuntungan negara.

Wi menekankan, "Kesempatan ini sangat tepat untuk membangun kepercayaan awal dengan pemimpin negara-negara utama hanya dalam 10 hari setelah Presiden Lee dilantik."

Wi berkata, "Pertukaran dengan para pemimpin besar ekonomi dunia akan mampu berkontribusi untuk menyelamatkan ekonomi dan memulihkan kehidupan warga Korea serta perusahaan Korea di tengah keadaan ekonomi yang sulit."

Wi menutup, "Melalui beberapa dialog bilateral, hubungan kerja sama yang menguntungkan akan semakin erat dari segi keuntungan negara. Hal tersebut juga akan menjadi kesempatan untuk mewujudkan diskusi terkait isu-isu terkini, seperti perdagangan."


hrhr@korea.kr

konten yang terkait