Kebijakan

2025.04.11

Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul (kiri) terlihat sedang berdialog dengan Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani pada tanggal 10 April 2025 (waktu setempat) di Damaskus, Suriah.

Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul (kiri) terlihat sedang berdialog dengan Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani pada tanggal 10 April 2025 (waktu setempat) di Damaskus, Suriah.



Penulis: Charles Audouin
Foto: Kementerian Luar Negeri

Republik Korea resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Arab Suriah.

Korea akhirnya resmi memiliki hubungan diplomatik dengan 191 negara anggota PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa), kecuali Korea Utara.

Hubungan diplomatik tersebut akhirnya resmi dicapai setelah Korea mengirimkan utusan resmi ke Suriah pada bulan Februari 2025 dan menyampaikan keinginan untuk menjalin hubungan diplomatik.

Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul dan Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani bertemu pada tanggal 10 April 2025 (waktu setempat) di Damaskus, Suriah.

Keduanya menandatangani pernyataan bersama terkait penetapan jalinan hubungan diplomatik antara Korea dengan Suriah.

Kementerian Luar Negeri menilai, "Jalinan hubungan diplomatik ini membuka lembar baru dalam kerja sama bilateral dengan Suriah yang selama ini memiliki hubungan yang jauh dengan Republik Korea karena hubungan yang erat dengan Korea Utara."

Setelah menandatangani pernyataan bersama, kedua menlu berdialog untuk membicarakan arah pengembangan hubungan bilateral setelah jalinan hubungan diplomatik.

Menlu Cho berkata, "Stabilitas dan kesejahteraan di Suriah sangat penting bagi perdamaian, tidak hanya di Timur Tengah, tetapi juga dalam konteks global."

Menlu Cho menambahkan, "Kami berharap kerja sama antara kedua negara akan memberikan kontribusi bagi pembangunan Suriah dan stabilitas di Timur Tengah."

Menlu Cho juga menyampaikan kesediaan Korea untuk berbagi pengalaman pembangunannya dalam mendukung upaya pembangunan kembali Suriah.

Ia juga mencatat kemungkinan partisipasi perusahaan Korea dalam proses pembangunan kembali Suriah setelah kondisi nasional membaik.

Menlu al-Shaibani menyampaikan apresiasinya atas kesediaan Korea untuk berbagi pengalaman pembangunan dan rencana bantuan kemanusiaan.

Ia mengungkapkan harapannya atas dukungan Korea dalam meringankan sanksi terhadap Suriah dan menyampaikan harapannya untuk melanjutkan diskusi tentang kontribusi Korea terhadap pembangunan Suriah.

Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa setelah berdialog pada tanggal 10 April 2025 (waktu setempat) di Damaskus, Suriah.

Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa setelah berdialog pada tanggal 10 April 2025 (waktu setempat) di Damaskus, Suriah.


Setelah bertemu dengan Menlu al-Shaibani, Menlu Cho bertemu dengan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa.

Menlu Cho menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan peluncuran pemerintahan baru yang dibentuk melalui perwakilan inklusif setelah berakhirnya rezim Assad.

Ia mengungkapkan bahwa bahwa jika Suriah terus menanggapi seruan dari masyarakat internasional, hal itu akan membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembangunan nasional dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Menlu Cho menambahkan bahwa Korea siap memainkan peran yang berarti dalam mendukung upaya pemerintahan baru.

Presiden al-Sharaa menyambut baik terjalinnya hubungan diplomatik antara Korea dengan Suriah.

Ia menekankan pentingnya dukungan Korea dalam upaya Suriah untuk menatap era baru. Ia juga menyampaikan harapannya agar kedua negara bisa mengembangkan hubungan yang bersahabat dan kooperatif untuk mendukung perdamaian internasional.


caudouin@korea.kr

konten yang terkait