Korea, Tiongkok, dan Jepang mengadopsi deklarasi bersama yang memuat rencana untuk meningkatkan pertukaran sumber daya manusia antara ketiga negara sebanyak 40 juta orang pada tahun 2030. Dari kiri ke kanan Wakil Direktur Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok Jiang Zheng, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang Tetsuo Saito, dan Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Yu In Chon. (Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata)
Penulis: Gil Kyuyoung
Korea, Tiongkok, dan Jepang telah sepakat untuk bekerja sama dalam pertukaran sumber daya manusia per tahun sebanyak 40 juta orang hingga tahun 2030 mendatang.
Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Yu In Chon, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang Tetsuo Saito, dan Wakil Direktur Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok Jiang Zheng mengumumkan deklarasi bersama dalam pertemuan ke-10 Menteri Pariwisata Korea, Tiongkok, dan Jepang. Pertemuan tersebut digelar pada tanggal 10-11 September 2024 di Kobe, Jepang.
Pertemuan tersebut diadakan untuk pertama kali dalam lima tahun mengikuti gelaran pertemuan ke-9 Menteri Pariwisata Korea, Tiongkok, dan Jepang di Incheon pada tahun 2019. Selama ini, Pertemuan Menteri Pariwisata ditunda karena alasan seperti Covid-19.
Pada pertemuan tersebut ketiga negara membahas langkah-langkah kerja sama di tiga bidang, termasuk pemulihan pesat pertukaran pariwisata antara ketiga negara pasca Covid-19, pentingnya pariwisata berkelanjutan, dan revitalisasi pariwisata regional.
Para menteri telah menetapkan target untuk meningkatkan pertukaran sumber daya manusia antara ketiga negara dari saat ini sekitar 30 juta orang, menjadi sebanyak 40 juta orang pada tahun 2030. Para menteri juga menjanjikan kerja sama spesifik untuk mewujudkan hal tersebut.
Para menteri juga memutuskan untuk memperkuat kerja sama dalam menarik wisatawan luar ketiga negara tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, para menteri berencana untuk melaksanakan proyek kerja sama seperti konsultasi dan seminar untuk mempromosikan produk pariwisata bersama antara Korea, Tiongkok, dan Jepang untuk menarik wisatawan jarak jauh di luar ketiga negara tersebut.
Menteri Yu berkata, "Ketiga negara tersebut menghadapi tantangan yang sama yaitu rendahnya tingkat kelahiran dan kepunahan regional. Kita harus melakukan segala upaya untuk merevitalisasi pariwisata regional untuk mengatasi tantangan nasional ini."
Ia menambahkan, "Di masa depan, kita harus mengatasi konsentrasi di kota-kota tertentu dan mengupayakan pertumbuhan yang seimbang dengan memperluas pertukaran antar kota-kota lokal dan mendiversifikasi konten aktivitas dan rute pariwisata."
Sementara itu, pertemuan bilateral antara menteri kebudayaan serta pariwisata Korea dan Tiongkok akan diadakan di Kyoto pada pagi hari tanggal 12 September 2024. Korea dan Tiongkok berencana untuk berbagi pendapat tentang cara-cara meningkatkan kenyamanan wisatawan untuk mendorong pertukaran timbal balik, memperluas kerja sama dalam industri pariwisata antara kedua negara, dan bekerja sama dalam menindak produk-produk berharga rendah.
gilkyuyoung@korea.kr