Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) dan Ketua Uni Afrika sekaligus Presiden Mauritania, Mohamed Ould Ghazouani terlihat sedang memberikan pernyataan bersama pada tanggal 4 Juni 2024 setelah gelaran KTT Korea-Afrika tahun 2024 yang digelar di KINTEX, Kota Goyang, Provinsi Gyeonggi. (Jeon Han)
Penulis: Tim liputan KTT Korea-Afrika
Korea dan negara-negara Afrika telah menetapkan deklarasi bersama yang berisi tiga kata kunci utama kerja sama antara Korea dengan Afrika, yaitu pertumbuhan bersama, keberlanjutan, dan solidaritas.
Presiden Yoon Suk Yeol dan Ketua Uni Afrika sekaligus Presiden Mauritania, Mohamed Ould Ghazouani terlihat mengumumkan memberikan deklarasi bersama yang berisi kata-kata kunci tersebut pada tanggal 4 Juni 2024 setelah gelaran KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Korea-Afrika tahun 2024. KTT tersebut digelar melalui kerja sama antara Korea dengan Uni Afrika.
Presiden Yoon Suk Yeol mengungkapkan, “Era baru hubungan Korea dan Afrika telah terbuka melalui KTT Korea-Afrika. Seluruh peserta KTT telah berdiskusi secara mendalam mengenai ‘masa depan yang kita ciptakan bersama’. Deklarasi Bersama KTT Korea-Afrika Tahun 2024 diharapkan akan menjadi fondasi bagi kerja sama menuju masa depan yang diciptakan bersama oleh Korea dan Afrika.”
Melalui deklarasi bersama tersebut, Korea dan Afrika telah sepakat untuk mendorong perdagangan dan investasi bersama untuk bertumbuh bersama. Korea dan Afrika telah memperkuat kerja sama ekonomi secara sistematis melalui penandatanganan EPA (Kerja Sama Kemitraan Ekonomi Komprehensif) dan TIPF (Kerangka Promosi Perdagangan dan Investasi).
Untuk membentuk pasar tunggal dan realisasi terpadu ekonomi kewilayahan melalui AfCFTA (Area Perdagangan Bebas Kontinen Afrika), Korea akan berbagai pengalaman terkait penandatanganan FTA (Perjanjian Perdagangan Bebas).
Dalam bidang keberlanjutan, Korea dan Afrika bertekad untuk bekerja sama dalam menjawab berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, ketidakstabilan pangan, dan krisis kesehatan.
Korea dan Afrika juga sepakat untuk membentuk Dialog Mineral Kritis Korea-Afrika melalui KTT Korea-Afrika karena menganggap bahwa sumber daya mineral sangat penting bagi pertumbuhan industri masa depan, seperti mobil listrik, baterai, dan energi terbarukan. Ini adalah usaha bersama antara Korea dengan Afrika untuk mempercepat kerja sama teknologi untuk menjamin suplai mineral kritis yang stabil.
Korea dan Afrika juga telah memastikan kembali pentingnya solidaritas yang kuat untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Korea telah terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) pada periode tahun 2024-2025 dan mengungkapkan dengan jelas tekadnya untuk bekerja sama dengan Afrika di panggung dunia.
Kedua belah pihak juga memastikan kembaali janji bersama terkait resolusi keamanan dunia. Korea dan Afrika menekankan kembali pentingnya usaha masyarakat dunia untuk mewujudkan denuklirisasi Semenanjung Korea yang menyeluruh.
Presiden Yoon mengungkapkan, "Saya telah menekankan betapa pentingnya kerja sama dengan Afrika bahkan sejak tahun pertama saya menjadi presiden di bawah visi 'negara yang menjadi hub global'. Melalui kesuksesan penyelenggaraan KTT Korea-Afrika pertama ini, saya merasa sangat senang karena bisa mewujudkan janji saya tersebut."
Presiden Ghazouani mengungkapkan, "Melalui KTT ini, kita telah menekankan kembali pentingnya untuk berbagi pengalaman dari Korea yang telah mendapatkan pengakuan dunia dari tiga bidang utama, yaitu sumber daya manusia, industrialisasi, dan ekonomi digital. Saya yakin bahwa KTT ini telah membuat fondasi kerja sama antara Korea dan Afrika yang inovatif, hidup, dan terus berlanjut."
Presiden Yoon juga telah menyelesaikan dialog dengan 25 orang pemimpin negara Afrika yang hadir di Korea sebagai bagian dari 48 negara Afrika yang hadir dalam KTT Korea-Afrika kali ini.
Foto di atas menunjukkan suasana upacara pembukaan KTT Korea-Afrika yang digelar pada tanggal 4 Juni 2024. (Kang Min Seok, Kantor Kepresidenan Republik Korea)