Penulis: Xu Aiying
Presiden Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon Hee terus melakukan usaha diplomasi hingga akhir tahun melalui kunjungan ke empat negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Belanda.
Wakil Direktur Kantor Keamanan Nasional Kim Tae-hyo mengumumkan jadwal kunjungan kenegaraan Presiden Yoon Suk Yeol pada tanggal 8 November di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan-gu, Seoul.
Presiden Yoon akan mengunjungi San Fransisco di Amerika Serikat pada tanggal 15-18 November (waktu setempat) untuk menghadiri KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) APEC (Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik) pertama setelah dilantik.
Pada hari pertama kunjungannya, Presiden Yoon akan menghadiri APEC CEO Summit 2023, lalu memberikan pidato utama dan menghadiri resepsi pembuka APEC.
KTT APEC tahun ini menggunakan tema "Creating a Resilient and Sustainable Future for All." Melalui pidato pada sesi pertama KTT tanggal 16 November, Presiden Yoon akan menekankan pentingnya kontribusi Korea dan solidaritas antara negara-negara anggota APEC agar bisa menghadapi krisis iklim dan penggunaan energi bersih.
Pada sesi kedua yang akan berlangsung tanggal 17 November, Presiden Yoon akan menjelaskan mengenai peran Korea dan pentingnya kerja sama APEC untuk memperbaiki standar etika digital, memperkuat hubungan manajemen suplai, dan pemulihan sistem perdagangan multilateral.
Setelah itu, Presiden Yoon akan mengunjungi London pada tanggal 20-23 November untuk menjawab undangan dari Raja Charles III. Kunjungan ini menjadi kunjungan kenegaraan resmi melalui undangan pertama setelah Raja Charles III dinobatkan secara resmi pada bulan Mei lalu.
Jadwal kunjungan resmi pertama Presiden Yoon pada tanggal 21 November akan dimulai dengan upacara penyambutan. Presiden Yoon akan menghadiri jamuan makan siang yang diselenggarakan oleh Raja Charles III, lalu meletakkan bunga di monumen peringatan tentara yang ikut berpartisipasi dalam Perang Korea (1951-1953), lalu mengunjungi Westminster Abbey.
Pada hari itu, Presiden Yoon juga dijadwalkan untuk memberikan pidato di Parlemen Britania Raya mengenai hubungan Korea dan Inggris di masa lalu serta janji mengenai hubungan masa depan.
Pada tanggal 22 November, Presiden Yoon dijadwalkan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Rishi Sunak untuk mendiskusikan arah penguatan hubungan kerja sama strategis antara Korea dan Inggris dalam berbagai bidang, seperti digital, kecerdasan buatan, keamanan siber, dan pengembangan tenaga nuklir.
Setelah menyelesaikan jadwal kunjungan di Inggris, Presiden Yoon akan berangkat menuju Prancis untuk melakukan upaya terakhir mendukung bidding World Expo 2030 Busan. Presiden Yoon akan berada di Paris pada tanggal 23-24 November untuk menjelaskan makna dan persiapan Korea menjelang penentuan tuan rumah World Expo 2030 melalui Sidang Umum ke-173 Bureau International des Expositions (BIE) yang akan digelar pada tanggal 28 November di Paris, Prancis.
Wakil Direktur Kim mengungkapkan, "Kehadiran Presiden Yoon dalam APEC tahun ini akan menjadi kesempatan bagus dalam diplomasi global Presiden Yoon yang sudah berjalan selama setahun ini."
Ia menambahkan, "Pemerintah berharap bisa memperkuat hubungan solidaritas dan kerja sama strategis dengan Inggris dalam berbagai lapisan melalui kunjungan kenegaraan resmi kali ini."
Wakil Direktur Kim menekankan, "Presiden Yoon akan bertemu langsung dengan para perwakilan negara-negara anggota BIE yang akan memberikan suaranya. Presiden berharap dapat meraih suara dari para pemilih yang belum menentukan pilihan atau masih mengambang."
Presiden Yoon akan mengunjungi Belanda secara resmi pada tanggal 12-13 Desember untuk memenuhi undangan dari Raja Belanda, Willem-Alexander. Kunjungan kenegaraan resmi ini merupakan yang pertama sejak hubungan diplomatik terjalin tahun 1961. Presiden Yoon direncanakan akan berada di Den Haag selama dua hari.
xuaiy@korea.kr