Penulis: Yoon Sojung
Foto: Facebook Kantor Kepresidenan Republik Korea
Presiden Yoon Suk Yeol mengadakan KTT dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada tanggal 15 Juli (waktu setempat) di Kyiv, ibu kota Ukraina. Mereka memutuskan untuk mempromosikan inisiatif solidaritas perdamaian antara kedua negara.
KTT Korea-Ukraina digelar ketika Presiden Yoon dan istrinya mengunjungi Ukraina setelah menyelesaikan kunjungan resmi ke Polandia.
Presiden Yoon mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Zelenskyy di Istana Mariinsky, kediaman Presiden di Kyiv. Presiden Yoon membuat siaran pers bersama dengan mengatakan, "Kedua pemimpin akan mempromosikan inisiatif solidaritas perdamaian bersama. Inisiatif tersebut mencakup bantuan keamanan, bantuan kemanusiaan, dan bantuan rekonstruksi."
Presiden Yoon berkata, "Saya merasakan tanggung jawab yang besar karena saya adalah Presiden Korea pertama yang mengunjungi Ukraina pada saat yang sangat sulit seperti sekarang. Jika kita berjuang bersama dalam solidaritas dalam semangat hidup dan mati, kita pasti dapat melindungi kebebasan dan demokrasi kita."
Inisiatif solidaritas perdamaian Ukraina yang diumumkan oleh Presiden Yoon hari itu, terdiri dari tiga bidang, yaitu dukungan keamanan, bantuan kemanusiaan, dan bantuan rekonstruksi.
Mengenai dukungan keamanan, Presiden Yoon berkata, "Korea menyetujui perlunya formula perdamaian yang diusulkan oleh Presiden Zelenskyy dan memutuskan untuk mempromosikan KTT formula perdamaian yang sukses."
Presiden Yoon menjelaskan, "Secara khusus, Korea ingin memainkan peran sebagai fasilitator bagi negara-negara berkembang utama untuk lebih berpartisipasi dalam KTT formula perdamaian dan mengikuti solidaritas kebebasan. Korea juga akan terus menyediakan komoditi militer yang dibutuhkan Ukraina."
Mengenai bantuan kemanusiaan, Presiden Yoon mengatakan, "Melalui komunikasi yang erat antara kedua negara, Korea sepakat untuk menyediakan barang-barang bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan oleh rakyat Ukraina secepat mungkin."
Setelah pertemuan puncak dengan Presiden Zelenskyy saat menghadiri KTT G7 di Hiroshima pada Mei lalu, pemerintah Korea segera mengirimkan peralatan keselamatan seperti pendeteksi ranjau dan barang bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan Ukraina.
Presiden Yoon berkata, "Setelah sekitar 100 juta dolar bantuan kemanusiaan tahun lalu, Korea akan secara efektif mengimplementasikan bantuan sebesar 150 juta dolar tahun ini. Tahun ini Korea berencana untuk memberikan dukungan keuangan baru bekerja sama dengan Bank Dunia untuk stabilitas keuangan pemerintah Ukraina."
Mengenai dukungan rekonstruksi, Presiden Yoon berkata, "Korea telah sepakat untuk memperluas kerja sama antara pemerintah dan perusahaan kedua negara untuk mendukung rekonstruksi Ukraina."
Presiden Yoon mengatakan, "Korea menyambut baik penandatanganan EDCF (Economic Development Cooperation Fund) antara kedua negara pada bulan Mei. Korea memutuskan untuk segera menemukan dan mempromosikan proyek kerja sama antara kedua negara, seperti pembangunan infrastruktur, dengan memanfaatkan dana proyek sebesar 100 juta dolar yang telah dialokasikan oleh pemerintah Korea."
Sebuah rencana untuk mendukung generasi masa depan di Ukraina juga diumumkan pada hari yang sama. Presiden Yoon mengumumkan bahwa Korea akan memperluas kerja sama untuk membangun sistem pendidikan daring/luring di Ukraina dan mempromosikan kerja sama untuk membangun kembali lembaga pendidikan yang hancur akibat perang yang berpusat di kantor Badan Kerja Sama Internasional Korea (KOICA) yang dibuka di Kyiv pada tahun 2022.
Presiden Yoon menambahkan, "Republik Korea akan menjadi mitra dalam memelihara kebebasan, perdamaian, dan kemakmuran di Ukraina. Lebih jauh lagi, Korea akan menjadi mitra yang dapat diandalkan dalam memberikan kontribusi bagi kebebasan, perdamaian, dan kemakmuran dunia bersama dengan Ukraina."