Presiden Yoon Suk Yeol terlihat sedang memberikan pernyataan pada US-Korea Business Roundtable yang digelar pada tanggal 25 April (waktu setempat) di United States Chamber of Commerce, Washington DC, Amerika Serikat.
Penulis: Park Hye Ri
Foto: Kantor Kepresidenan Republik Korea
Presiden Yoon Suk Yeol sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat dalam rangka memperingati 70 tahun aliansi antara Korea dan AS. Presiden Yoon bertemu dengan para tokoh penting dalam bidang ekonomi lalu berdiskusi mengenai arah kerja sama Korea dan AS ke depannya dalam bidang industri termutakhir, manajemen rantai suplai, dan teknologi inti.
Presiden Yoon serta berbagai pejabat tinggi perusahaan AS dan Korea diundang dalam US-Korea Business Roundtable yang digelar pada tanggal 25 April (waktu setempat) di United States Chamber of Commerce, Washington DC, Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan Korea yang hadir antara lain adalah Samsung, SK, Hyundai Motor, LG, dan Lotte. Pejabat perusahaan AS yang hadir antara lain adalah CEO Qualcomm, Cristiano Amon; Wakil Direktur IBM, Gary Cohn; Wakil Direktur Microsoft, Brad Smith, dan CEO Boeing, David Calhoun.
Dalam pernyataannya, Presiden Yoon mengungkapkan, "Aliansi antara Korea dan AS yang mencapai 70 tahun pada tahun ini adalah aliansi yang memiliki nilai-nilai umum yang sama, seperti demokrasi yang bebas dan ekonomi pasar. Aliansi ini sedang berkembang dari bidang keamanan militer menjadi bidang manajemen rantai suplai dan teknologi termutakhir, bahkan sampai ke 'aliansi strategis komprehensif global.'"
Setelah itu Presiden Yoon mengusulkan hubungan kerja sama berlandaskan masa depan yang solid dan selangkah lebih maju ke depan, yang berlandaskan pada Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA).
Presiden Yoon lalu membahas mengenai investasi yang semakin meningkat antara Korea dan AS. Presiden Yoon mengungkapkan, "AS merupakan negara terdepan dalam teknologi inti dan orisinal. Korea merupakan negara terbaik di dunia yang memiliki kemampuan manufaktur dengan teknologi termutakhir. Saya menantikan hasil dari sinergi dari kerja sama antara perusahaan-perusahaan Korea dan AS."
Kantor Kepresidenan Republik Korea menyatakan bahwa para petinggi perusahaan Korea dan AS memastikan kemampuan bersaing secara global perusahaan-perusahaan manufaktur termutakhir Korea dalam berbagai bidang seperti, semikonduktor, baterai sekunder, bioteknologi, dan teknologi keamanan. Selain itu, pertemuan ini menjadi salah satu tempat untuk memastikan aliansi teknologi termutakhir antara Korea dan AS sebagai partner kerja sama dalam bidang manajemen rantai suplai dan keamanan ekonomi. Pertemuan ini berlangsung selama satu jam.
Presiden Yoon Suk Yeol terlihat sedang memberikan pernyataan pada Laporan Investasi yang digelar pada tanggal 25 April (waktu setempat) di United States Chamber of Commerce, Washington DC, Amerika Serikat.
Sebelum pelaksanaan S-Korea Business Roundtable, Presiden Yoon telah mengumumkan investasi sebesar 1,9 miliar dolar dari enam buah perusahaan dengan teknologi termutakhir di AS.
Berdasarkan keterangan Kantor Kepresidenan, sebagian dari enam perusahaan tersebut adalah Air Products, onsemi, dan PureCycle Technologies. Perusahaan-perusahaan tersebut akan membangun fasilitas produksi di Korea terkait industri teknologi termutakhir, seperti hidrogen bersih, semikonduktor, dan netralitas karbon. Perusahaan-perusahaan tersebut juga akan mendorong bentuk industri dan energi yang ramah lingkungan.
Presiden Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon Hee terlihat sedang mengheningkan cipta dan memberikan hormat kepada bendera pada tanggal 25 April (waktu setempat) di Pemakaman Umum Arlington dekat Washington DC.
Jadwal pertama Presiden Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon Hee pada tanggal 25 April adalah mengheningkan cipta di Pemakaman Umum Arlington dekat Washington DC.
Setelah meletakkan bunga di makam pahlawan tanpa nama, Presiden Yoon pergi menuju ruang pameran untuk memberikan piagam penghargaan kepada para pahlawan yang berpartisipasi dalam perang Korea. Piagam tersebut berisi tulisan, "We will never forget, forgotten no more." Selain itu, terdapat pula logo peringatan aliansi Korea dan AS yang ke-70, serta bendera nasional Korea dan AS.
Presiden Yoon mengungkapkan, "Saya merasa terharu karena bisa berdiri di Pemakaman Umum Arlington, tempat di mana 220 ribu orang tentara AS beristirahat untuk selamanya. Mereka telah berjuang dari tahun 1864 untuk kebebasan dan perdamaian. Mewakili masyarakat Korea, saya ingin memberikan hormat kepada Anda semua yang telah berdedikasi penuh untuk kebebasan dan perdamaian."
hrhr@korea.kr