Kebijakan

2022.11.18

Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) sedang memberikan pernyataan setelah menyelesaikan pertemuan resmi dengan PM Spanyol, Pedro Sánchez (kiri) di pada tanggal 18 November di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul. (Yonhap News)

Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) sedang memberikan pernyataan setelah menyelesaikan pertemuan resmi dengan PM Spanyol, Pedro Sánchez (kiri) di pada tanggal 18 November di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul. (Yonhap News)


Oleh Lee Kyoung Mi

Presiden Yoon Suk Yeol berdialog dengan Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez pada tanggal 18 November di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul. Mereka sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam bidang baterai mobil listrik dan energi terbarukan.

Setelah dialog selesai, Presiden Yoon dan PM Sánchez memberikan pernyataan bersama. Presiden Yoon berkata, "Saya mengucapkan selamat datang kepada Perdana Menteri Pedro Sánchez yang datang berkunjung secara resmi ke Korea. Saya merasa senang bisa berdialog untuk pertama kalinya di Seoul. Kami telah berdialog secara mendalam terkait rencana untuk mewujudkan hubungan partner strategis antara Korea dan Spanyol."

Kedua pemimpin pernah bertemu pada Sidang PBB di New York bulan September lalu. Mereka terakhir bertemu pada KTT G20 yang diselenggarakan di Bali beberapa waktu lalu.

Presiden Yoon menyatakan mengenai arah stabilisasi hubungan partner strategis antara Korea dan Spanyol. Ia menekankan, "Saya sangat menyambut perluasan hubungan kerja sama investasi ke dalam bidang investasi strategis masa depan, seperti baterai mobil listrik dan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan tenaga angin. Saat ini hubungan kerja sama antar perusahaan Korea dan Spanyol sedang berjalan dengan sangat baik dan kedua pemerintah akan mendukung perusahaan-perusahaan tersebut apabila mereka membutuhkan bantuan."

Kedua pemimpin juga sepakat untuk memberikan bantuan yang diperlukan untuk memperluas pertukaran sumber daya manusia dalam bidang kerja sama pariwisata dan kebudayaan. Instituto Cervantes dan kantor cabang Badan Pariwisata Spanyol juga akan dibuka di Seoul tahun depan sehingga diperkirakan pemahaman dan pertukaran kebudayaan kedua negara akan semakin meningkat.

PM Sánchez menjawab, "Beberapa tahun terakhir, hubungan Spanyol dan Korea semakin erat. Semakin banyak petinggi negara yang saling mengunjungi satu sama lain. Hal ini membuat masyarakat kedua negara juga bisa saling memahami satu sama lain."

Kedua pemimpin berdialog secara pribadi, lalu dilanjutkan dengan KTT dan diakhiri dengan pernyataan bersama di depan para wartawan. Kedua pemimpin juga menghadiri jamuan makan siang resmi.

Presiden Yoon Suk Yeol sedang berdialog dengan PM Belanda, Mark Rutte pada tanggal 17 November di Kantor Kepresidenan Yongdan, Seoul. (Kantor Kepresidenan)

Presiden Yoon Suk Yeol sedang berdialog dengan PM Belanda, Mark Rutte pada tanggal 17 November di Kantor Kepresidenan Yongdan, Seoul. (Kantor Kepresidenan)


Sehari sebelumnya, Presiden Yoon mengadakan dialog dengan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte yang juga sedang berkunjung ke Korea. Mereka berbagi pendapat mengenai arah kerja sama bilateral dalam bidang komprehensif, terutama mengenai isu politik, keamanan nasional, dan ekonomi.

Menurut Kantor Kepresidenan, kedua pemimpin sepakat untuk mendorong hubungan Korea dan Belanda menjadi hubungan partner yang strategis. Selain itu, mereka juga sepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral selangkah lebih maju dalam bidang teknologi termutakhir, seperti pembangunan saluran komunikasi industri konstruksi PLTN serta industri pertanian pintar dan industri luar angkasa.

Pada saat tiba di Kantor Kepresidenan hari ini, Presiden Yoon memberikan pernyataan kepada wartawan terkait KTT dengan PM Rutte.

"Yang paling penting adalah kedua negara saat ini memiliki struktur yang saling melengkapi dalam bidang semikonduktor. Oleh karena itu, dalam KTT kemarin kami berdiskusi bagaimana mendorong dan bekerja sama dalam bidang industri semikonduktor sebagai bagian dari pemerintah."

km137426@korea.kr

konten yang terkait