Pada tanggal 25 Oktober, Presiden Yoon Suk Yeol memberikan paparan di Majelis Nasional mengenai RAPBN Korsel Tahun 2023. (Yonhap News)
Oleh Kim Eun-young
Pada 25 Oktober, Presiden Yoon Suk Yeol mengungkapkan, "Merupakan tugas utama negara untuk melindungi masyarakat yang kurang mampu karena merekalah yang paling terdampak saat perekonomian menjadi semakin sulit."
Presiden Yoon menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Korsel tahun 2023 di depan Majelis Nasional. Ia mengungkapkan, "Pemerintah sedang berusaha keras untuk konsolidasi fiskal, sekaligus mendorong adanya 'subsidi untuk masyarakat yang kurang mampu.' Subsidi ini diharapkan akan bisa membantu masyarakat umum, terutama masyarakat yang kurang mampu."
Presiden Yoon menekankan, "Atas kerja sama berbagai pihak di Majelis Nasional, akhirnya kita bisa memastikan anggaran tambahan untuk membantu para wiraswasta dan UKM yang terdampak Pandemi Covid-19. RAPBN yang dibuat dengan hati-hati oleh pemerintah ini hanya bisa diselesaikan melalui kerja sama dengan Majelis Nasional."
RAPBN 2023 Korsel direncanakan sebesar 639 triliun won. Angka ini turun dibandingkan tahun sebelumnya dan penurunan ini merupakan yang pertama kalinya setelah tahun 2010.
Presiden Yoon mengungkapkan, "Kami akan merestrukturisasi anggaran sebesar 24 triliun won. Sisa anggaran akan dipakai untuk membantu masyarakat umum dan masyarakat yang kurang mampu, memberi subsidi untuk sektor swasta, melaksanakan komitmen untuk membuat masyarakat yang aman, serta mewujudkan Korsel sebagai negara yang memimpin dunia."
Presiden juga menengkapkan pentingnya untuk memperkuat sektor keamanan nasional untuk mempersiapkan negara terhadap era ekonomi blok.
Presiden Yoon mengungkapkan, "Kami akan memperluas investasi untuk pengembangan sumber daya di luar negeri untuk bersiap terhadap krisis rantai pasokan. Kami juga akan menginvestasikan 3,2 triliun won untuk menjaga cadangan mineral serta 1 triliun won untuk mengembangkan sumber daya manusia dan infrastruktur agar Korea Selatan tetap menjadi negara terdepan dalam memori semikonduktor."
Presiden juga mengungkapkan, "akan membuat Korea Selatan menjadi negara kuat yang tidak bisa disaingi oleh negara lain," saat berbicara mengenai keamanan nasional.
Selain itu, Presiden Yoon juga berjanji untuk memperluas subsidi untuk start up serta investasi untuk penelitian dan pengembangan bagi industri masa depan, seperti penerbangan antariksa, kecerdasan buatan, dan bioteknologi termutakhir. Presiden juga mengatakan akan memberikan subsidi untuk ekspor fasilitas nuklir.
Presiden Yoon menutup dengan mengungkapkan bahwa anggaran untuk Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) akan ditambah menjadi 4,5 triliun won. Hal ini untuk semakin mengukuhkan tanggung jawab dan peran Korsel sebagai salah satu negara yang menjadi pemimpin dunia.
eykim86@korea.kr