Kebijakan

2022.09.13

Presiden Yoon Suk Yeol akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada selama 7 hari mulai 18 September mendatang. Foto di atas menunjukkan Presiden Yoon dan Ibu Negara Kim Kun Hee yang baru saja tiba di Bandara Seoul, Kota Seongnam, pada tanggal 1 Juli lalu setelah menyelesaikan kunjungan kenegaraan selama 5 hari ke Madrid, Spanyol. (Koreanet)

Presiden Yoon Suk Yeol akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada selama 7 hari mulai 18 September mendatang. Foto di atas menunjukkan Presiden Yoon dan Ibu Negara Kim Kun Hee yang baru saja tiba di Bandara Seoul, Kota Seongnam, pada tanggal 1 Juli lalu setelah menyelesaikan kunjungan kenegaraan selama 5 hari ke Madrid, Spanyol. (Korea.net)


Oleh Min Yea-ji

Presiden Yoon Suk Yeol akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada selama 7 hari pada tanggal 18-24 September.

Penasihat Keamanan Nasional Kim Sung-han mengumumkan rencana kunjungan tersebut di ruang briefing Kantor Kepresidenan Yongsan pada 12 September lalu. Ia mengungkapkan, "Tujuan dari kunjungan kenegaraan kali ini adalah untuk mempererat hubungan antara negara-negara sahabat serta memperluas dasar hubungan diplomasi ekonomi."

Presiden Yoon direncanakan akan menghadiri upacara pemakaman Ratu Elizabeth II terlebih dahulu pada tanggal 19 September (waktu setempat) di Westminster Abbey, London. Kim menjelaskan, "(Presiden Yoon) akan menyampaikan ucapan dukacita kepada masyarakat dan keluarga kerajaan Inggris atas wafatnya Ratu Elizabeth II yang telah memimpin Inggris selama 70 tahun."

Kim melanjutkan, "Inggris adalah negara terbesar kedua setelah Amerika Serikat yang menyumbang tentara pada Perang Korea. Pada saat itu, sekitar empat ribu orang tentara Inggris menjadi korban luka atau korban tewas. Inggris telah menjadi negara sahabat Korea hingga saat ini yang memiliki hubungan kerja sama sangat erat dan berbagi nilai-nilai yang sama."

Kim juga menyatakan bahwa kunjungan Presiden Yoon kali ini mempunyai arti yang penting karena Presiden Yoon dapat bertemu dengan berbagai pemimpin negara demokrasi dari seluruh dunia yang akan hadir pada pemakaman Ratu Elizabeth II. "Presiden akan mendorong terbentuknya era masyarakat internasional yang bebas dan damai," tambahnya.


Pada tanggal 12 September lalu di Kantor Kepresidenan Yongsan, Penasihat Keamanan Nasional Kim Sung-han sedang memberikan konferensi pers terkait jadwal kunjungan kenegaraan Presiden Yoon. (Yonhap News)

Pada tanggal 12 September lalu di Kantor Kepresidenan Yongsan, Penasihat Keamanan Nasional Kim Sung-han sedang memberikan konferensi pers terkait jadwal kunjungan kenegaraan Presiden Yoon. (Yonhap News)


Presiden Yoon direncanakan akan mengunjungi New York setelah menyelesaikan kunjungannya di London. Kim mengungkapkan, "Presiden Yoon dijadwalkan akan memberikan pidato utama pada Sidang Majelis Umum (SMU) PBB hari pertama tanggal 20 September mendatang. Pertemuan bilateral dengan negara mitra, pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB, dan pertemuan dengan masyarakat Korea di AS sedang dalam perencanaan."

Kim menjelaskan lebih lanjut mengenai pidato utama pertama Presiden Yoon pada SMU PBB. "Tema utama SMU PBB tahun ini adalah titik perubahan masyarakat internasional yang tidak pernah terjadi sebelumnya. A watershed moment: transformative solutions to interlocking challenges."

"Presiden Yoon diharapkan bisa memberikan kontribusi nyata melalui pidatonya, terkait dengan solusi masalah tersebut. Presiden Yoon diharapkan dapat menampilkan peran Korea Selatan sebagai pemimpin global dalam tatanan internasional," tambah Kim.

Kim menekankan bahwa Presiden Yoon sedang berfokus pada diplomasi ekonomi melalui peningkatan hubungan kerja sama internasional pada industri termutakhir dan ketersediaan energi untuk pertumbuhan ekonomi Korea Selatan. Hal ini diwujudkan melalui kunjungan kenegaraan ke tiga negara. Pemakaman Ratu Elizabeth II dan SMU PBB juga termasuk ke dalam jadwal kunjungan tersebut.

Presiden Yoon dijadwalkan akan berkunjung ke Kanada setelah menyelesaikan kunjungannya di AS. Kim menjelaskan, "Kanada adalah negara maju di bidang kecerdasan buatan yang juga memproduksi berbagai jenis mineral yang dibutuhkan untuk membuat baterai dan mobil listrik, seperti litium, nikel, dan kobalt. Perusahaan-perusahaan Korea saat ini sedang berencana untuk berinvestasi besar ke Kanada dalam bidang baterai."

Kim melanjutkan, "Kunjungan ke Kanada bertujuan untuk menyiapkan momentum yang bisa meningkatkan kerja sama di dalam bidang keamanan ekonomi dan pengamanan rantai suplai mineral utama, selain untuk menstabilkan hubungan di dalam bidang digital dan kecerdasan buatan."

jesimin@korea.kr

konten yang terkait