Korea menduduki peringkat keempat secara keseluruhan dari 139 negara dalam Indeks Inovasi Global (GII) tahun 2025. Foto di atas menunjukkan stan Samsung Electronics pada CES 2025 yang digelar pada bulan Januari 2025 di Las Vegas, Amerika Serikat. (Samsung Electronics)
Penulis: Aisylu Akhmetzianova
Korea menduduki peringkat keempat dunia dalam Indeks Inovasi Global.
Badan Kekayaan Intelektual Korea (KIPO) mengungkapkan pada tanggal 16 September 2025 bahwa Korea menduduki peringkat keempat secara keseluruhan dari 139 negara dalam Indeks Inovasi Global (GII) tahun 2025.
Dalam indeks yang dirilis oleh Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) tersebut, Korea bahkan meraih peringkat pertama di Asia.
GII dihitung dengan menggabungkan 78 indikator rinci dalam 7 bidang, yaitu 5 bidang masukan (sistem, sumber daya manusia/penelitian, infrastruktur, kematangan pasar, dan kematangan bisnis) serta 2 bidang untuk hasil (pengetahuan/hasil teknologi dan hasil kreativitas).
Korea berhasil meraih peringkat empat dalam bidang masukan dan peringkat enam dalam bidang hasil.
Korea bahkan menduduki peringkat pertama dunia selama tujuh tahun berturut-turut dalam bidang SDM/penelitian.
Di antara 78 indikator rinci, Korea menduduki peringkat pertama dunia dalam tiga indikator, yaitu permohonan paten dibandingkan produk domestik bruto (PDB), layanan daring pemerintah untuk infrastruktur teknologi dan ilmu pengetahuan, serta total pengeluaran untuk riset dan pengembangan perusahaan-perusahaan.
Korea juga meraih peringkat tiga dunia untuk paten PCT (Perjanjian Kerja Sama Paten) berdasarkan asal penemu per miliar PDB dan desain industri berdasarkan asal.
Peringkat pertama GII diduduki oleh Swiss, kemudian diikuti oleh Swedia dan Amerika Serikat.
Selain itu, Singapura menempati peringkat 5, Tiongkok peringkat 10, dan Jepang peringkat 12.
aisylu@korea.kr
